Gorila yang terjebak dalam sihir akar milik Risu mencoba untuk melepaskan diri, tangan makhluk itu menembus celah akar dan berhasil mengeluarkan salah satu tangannya, kemudian makhluk itu menghancurkan akar dan berhasil melepaskan diri.
Gorila itu berteriak keras lalu berlari ke arah Risu, makhluk itu siap menghantam Risu tapi Shofa menyelamatkannya dan berhasil selamat dari serangan gorila itu.
"Oi!, Gorila!. Hiraukan saja mereka!. Urus wanita berambut ungu itu!" Teriak Jurard.
Gorila yang mendengar itu langsung mematuhi perintah Jurard dan berlari ke arah Moona.
Risu mengeluarkan sihir akar miliknya lagi dan mengikat salah satu kaki gorila hingga membuat makhluk itu jatuh ke tanah.
"Apa yang sedang kau lakukan?!" Teriak Jurard kesal.
Gorila yang masih belum bangkit merasa kesal dengan teriakan Jurard, dia mengambil batu berukuran kecil dan melemparnya ke kepala Jurard. Seolah dia ingin mengatakan "Bacot Loe!"
Jurard yang terkena lemparan batu merasa kesakitan dan menyentuh bagian kepalanya yang terkena lemparan batu.
"Kenapa kau melempar batu ke arah ku?!" Kata Jurard kesal. "Cepatlah berdiri, sialan!!"
Gorila itu berdiri dan melepaskan akar yang mengikat kakinya. Dia melihat ke arah Risu dan Shofa, jika dia tidak menyingkirkan mereka berdua maka mereka akan menjadi pengganggu, itulah yang ada di pikiran gorila itu.
"Risu, apa kau punya sihir yang bisa menyeimbangi kekuatan gorila itu?" Tanya Shofa.
Risu berpikir untuk sesaat. "Ada tapi aku membutuhkan waktu untuk mengeluarkannya"
"Bagus, kalau begitu aku akan mengulur waktu" Shofa mempersiapkan posisi tubuh untuk berlari kearah gorila itu.
Shofa tidak berencana melawannya secara langsung tapi dia akan membuat gorila itu mengejarnya dan membuat makhluk itu teralihkan saat Risu sedang mempersiapkan sihirnya.
Sementara itu, Jurard merasa kalau Risu dan Shofa akan melakukan sesuatu. Dia penasaran mereka ingin melakukan apa tapi dia ingin segera menuntaskan pekerjaannya. Tetapi dia tidak bisa menyelesaikannya sendirian, dia harus melakukannya bersama rekannya tapi mereka saat ini tidak sedang bersamanya.
"Sebenarnya mereka sedang melakukan apa?!" Gumam Jurard kesal.
Goldbullet masih memantau Watson yang masih diam di tempatnya, mereka berdua tidak bergerak sama sekali dari posisi mereka.
Alat komunikasi milik Goldbullet tiba-tiba tersambung dengan Jurard.
"Oi. Bisakah kau ke sini membantu ku?" Tanya Jurard.
"Aku saat ini sedang mengawasi orang yang kau lawan tadi seperti yau kau suruh" jawab Goldbullet.
"Kau masih belum mengalahkannya?!. Cepat tembak dia dan ke sinilah!"
"Tapi dia terlihat bukan seperti orang biasa"
"Cepat ke sini sekarang juga!" Jurard mengakhiri panggilan.
"Dia pemimpin yang menyebalkan" gumam Goldbullet.
Goldbullet mempersiapkan posisi untuk menembak. Dia bisa saja memilih untuk pergi tanpa Watson sadari tapi tempat Jurard berada harus melewati Watson terlebih dahulu, dia juga bisa memilih jalan memutar tapi jika ia membuang banyak waktu mungkin bisa saja pekerjaan yang mereka kerjakan gagal dan juga pemimpinnya tidak suka membuang-buang waktu.
Goldbullet menghela nafas. "Sepertinya aku harus melakukannya"
Goldbullet membidik kepala Watson dan memperkirakan jarak dan kecepatan angin agar tembakannya tepat sasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holosekai
FanfictionSeorang remaja dipindahkan ke dunia lain dan dia bertemu dengan member hololive, dia sangat kebingungan dan merasa sangat kerepotan karena ulah dari para member hololive.