Di dalam ruangan gelap, sesosok manusia melayang di tengah ruangan itu, dia meringkuk dan terlihat kesepian.
Sosok itu memiliki penampilan seorang wanita berambut ungu panjang, dia memiliki tatapan kosong di matanya. Itu adalah Moona dengan tampilan yang berbeda. Dia memakai gaun berwarna hitam serta ada mahkota hitam di kepalanya.
Tidak ada sumber cahaya apapun di ruangan itu dan Moona tidak menunjukkan ekspresi apapun.
Di sisi lain, Shofa berlari ke arah rumah sakit, dia masuk ke dalam kamar dimana Moona di rawat, Shofa terlihat lega ada Moona yang sedang berbaring disana.
Shofa mendekati Moona lalu memeriksanya, Watson dan Kuroshka mengikuti Shofa dari belakang.
"Apa itu kenalanmu?" Tanya Watson.
"Ya" Shofa tidak melihat hal yang aneh pada Moona kecuali langit yang berwarna ungu di luar. "Apa aku melewatkan sesuatu?" Gumam Shofa.
Shofa melihat sekelilingnya dan menemukan bola kristal di atas laci di dekat kasur Moona. "Kenapa benda ini bisa ada disini?!" Tanya Shofa keheranan.
"Bukankah kau yang membawanya?" Kata Watson yang membuat Shofa semakin keheranan.
Dia tidak membawa bola kristal itu bersamanya saat datang kesini. Dia hendak mengambil bola itu tapi saat Shofa menyentuh bola kristal, sebuah ingatan muncul di dalam kepalanya.
Shofa melepaskan bola itu lalu menuju ke arah jendela kamar dan melihat ke arah langit yang berwarna ungu.
"Begitu ya"
Shofa melihat sebuah ingatan yang menunjukkan kejadian dimana saat dia sedang diinterogasi di malam hari yang bertepatan dengan gerhana bulan. Saat itu tiba-tiba gempa muncul dengan kekuatan yang sangat besar dan tak lama kemudian bumi kehilangan gravitasinya. Semua benda-benda beserta bangunan terbang melayang-layang seperti di luar tanpa adanya gravitasi.
Dia melihat sosok Moona dengan gaun hitam dan mahkota hitam di kepalanya terbang dengan tatapan kosong di matanya. Benda-benda melayang di sekitarnya terlihat seperti mengorbit pada Moona.
Shofa juga ikut melayang lalu dia terhimpit oleh puing-puing bangunan lalu ingatan berakhir di situ.
"Apakah aku sudah mati?" Gumam Shofa.
Shofa menggelengkan kepalanya, jika ia mati maka waktu akan berjalan mundur dan berhenti di checkpoint yang telah ditentukan oleh kekuatan Shofa.
Shofa berpikir tentang bagaimana dia bisa keluar dan mencari tahu sebenarnya tempat apa ini?. "Apakah ini dunia mimpi atau semacamnya?"
"Shofa, kau sedang apa?" Watson mendekati Shofa.
"Diam, aku sedang berpikir"
Shofa berbalik dan pemandangan di sekitarnya sudah berbeda, ia melihat Moona, Risu, dan Iofi sedang bermain bersama. Mereka terlihat ceria dan tertawa, bermain kejar-kejaran di sebuah taman, Moona memperlambat larinya lalu berhenti, senyumannya perlahan menghilang dan digantikan dengan wajah yang terlihat kesepian.
Moona tiba-tiba melihat ke arah Shofa dan membuat Shofa terkejut, mata Moona bercahaya dan terus menatap Shofa dengan tatapan misterius.
"Kau tidak apa-apa?" Suara Watson datang dari belakangnya, Shofa berbalik dan sekejap dia sudah kembali ke kamar rumah sakit.
Dia melihat ada Watson dan Kuroshka disana, dan Moona masih berada di kasur berbaring tak sadarkan diri.
Shofa akhirnya paham sesuatu tentang kejadian yang menimpanya saat ini. "Alam mimpi huh"
Shofa mendekati Watson dan menyuruh mereka untuk keluar. "Bisakah kalian keluar dulu?"
"Baiklah. Kami akan keluar. Tapi jangan berbuat aneh padanya meski kau kenalanmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Holosekai
FanfictionSeorang remaja dipindahkan ke dunia lain dan dia bertemu dengan member hololive, dia sangat kebingungan dan merasa sangat kerepotan karena ulah dari para member hololive.