The secret of puppy. 🔞
Lily membuka matanya, Ia bisa melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam. Ia langsung bangun dan memegang kepalanya yang terasa pusing, Untungnya ia sudah merasa baikan daripada sebelum tidur tadi.
Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu kamar membuat Lily menoleh, Ia langsung berdiri dan berjalan menuju pintu kamarnya. Lily membuka pintu kamarnya dan langsung melihat Erine dan Kimmy merangkul Delyn yang terlihat sangat lemas dan lesu.
An*ir ini orang atau apa? Cakep banget, mana rambutnya akhhhh Batin Erine melihat penampilan Lily yang terlihat berantakan namun terlihat sexy.
"Kenapa? " Tanya Lily dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Ini bini lo tepar, Kebanyakan minum dia" Ujar Kimmy dengan memberikan Delyn pada Lily dan Lily langsung memeluk tubuh Delyn.
"Hmm.. " Parau Delyn dalam pengaruh mabuknya.
"Thx ya, Kalian ga mabuk juga? " Tanya Lily dengan mengusap punggung Delyn.
"Kita ga mabuk, Kita harus ngurus dua bocah itu" Jawab Erine dengan menunjuk didepan sana, Disana ada Regie dan Oline yang sedang berkelahi dengan tembok didepannya.
"Ah.. Oke deh, Kalian istirahat aja" Erine dan Kimmy menganggukkan kepalanya lalu berjalan menjauh dari pintu kamar Lily dan Delyn.
"Oh ya Li, Hati hati.. Jangan kasar kasar hahaha" Ucapan Erine membuat wajah Lily memerah, Ia langsung menutup pintu kamarnya dan tak lupa untuk menguncinya.
"Lily... " Parau Delyn dengan menduselkan wajahnya pada leher Lily.
Lily berusaha menahan erangan yang hendak keluar dari mulutnya, Ia harus menahan hasratnya dan harus membuat Delyn istirahat dengan cukup malam ini.
Lily mengangkat tubuh Delyn dan berjalan menuju kasurnya, Perlahan ia meletakkan tubub Delyn diatas kasur dengan sangat pelan. Saat Lily hendak beranjak, Delyn langsung menarik tanga Lily dengan kencang dan membuat Lily tertarik dan jatuh di atas tubuh Delyn.
"Kamu sudah sadar? " Tanya Lily dengan melepas tangan Delyn yang saat ini berada di lehernya.
"Aku kangen Lily.. " Ucap Delyn dengan suara yang sangat lembut dan membuat hasrat Lily menaik.
Lily menggelengkan kepalanya agar hasratnya menghilang. "Iya aku juga kangen, Tidur ya"
Delyn menggelengkan kepalanya, Ia mengecrutkan bibirnya dan membuat Lily gemas. Kamar mereka saat ini gelap namun Lily masih bisa melihat wajah Delyn yang terkena samar samar cahaya lampu luar.
"Kiss.. " Suara Delyn sangat kecil dan membuat Lily tak bisa mendengarnya dengan jelas.
"Hah? Tadi kamu bilang ap-"
Cup...
Lily membuka matanya terkejut ketika merasakan bibir kenyal Delyn yang menempel pada bibirnya, Lumatan lembut dari Delyn membuat Lily tak bisa menahan hasratnya lagi.
Ia mulai menutup matanya lalu membalas ciuman itu dengan sangat dalam.Delyn membuka mulutnya membiarkan Lily memasukkan lidahnya kedalam mulut Delyn dan mengabsen setiap gigi dan isi yang ada didalam mulut Delyn. Lily menekan tubuh Delyn agar semakin dekat dengan nya, ia bisa merasakan kehangatan dan napas Delyn yang berada di wajahnya. Lily meletakkan tangannya di sekitar wajah Delyn dan menariknya agar ciuman itu lebih dalam dan dekat. Lily mulai tersesat dalam momen itu, Nafsunya sudah meningkat cukup drastis.
Delyn memukul bahu Lily pertanda bahwa oksigen yang ia miliki sudah sangat menipis, Lily pun menyudahi ciuman itu lalu mereka berdua pun mengambil udara sebanyak-banyaknya.
"Lily.. Aku merindukan ini.. " Ujar Delyn dengan mengambil tangan Lily dan menjilat jari Lily dengan lembut.
Lily menelan ludahnya kasar, Matanya kini mulai menggelap. Ia tak bisa menahan nafsunya kali ini karena Delyn yang memancingnya. Lily mulai memasukkan 2 jari miliknya kedalam mulut Delyn dan Delyn pun langsung menjilatnya kembali dan menghisapnya seperti bayi kehausan.
"Ah.. Delyn.. " Desah Lily ketika merasakan hisapan dan jilatan Delyn pada jarinya yang semakin menggodanya.
Lily mengeluarkan jarinya dan ia bisa melihat jarinya yang penuh dengan air liur Delyn, Entah kenapa ia tidak jijik pada hal itu, Namun ia malah menyukainya. Lily perlahan melepas rok pendek yang dipakai Delyn dengan tangan kirinya karena tangan kanannya basah.
Setelah bagian bawah Delyn terbuka tanpa kain satupun, Lily perlahan mengusap area sensitif milik Delyn dengan sangat lembut. Punggung Delyn perlahan ikut naik ke atas ketika Lily mengusap area sensitif miliknya, Ia begitu menyukai ketika Lily melakukan itu padanya.
Tanpa aba aba, Lily langsung memasukkan 2 jarinya pada Delyn. Delyn terkejut dan langsung mendesah dengan cukup keras, Untungnya ruangan ini cukup kedap suara jadi mereka sangat aman saat ini.
Lily tersenyum puas, Ia langsung memajukan mundurkan jarinya dengan perlahan dan semakin cepat. desahan demi desahan keluar dari mulut Delyn, Ia sangat menikmati sentuhan yang diberikan Lily padanya.
"Hmphhh..Lilyy.." Delyn hanya bisa memejamkan matanya dengan menikmati rasa nikmat yang sangat ia rindukan dan ia sukai.
beberapa kali Lily terus menerus melumat bibir Delyn sembari tangan satu nya ia memainkan area sensitif Delyn yang membuat tubuh Delyn menggelinjang hebat. Kehebatan dan nafsu Lily membuat Delyn keluar sekitar 3 kali dan saat Delyn keluar untuk ke empat kalinya mereka pun menyudahi hal itu dan mulai beristirahat.
↑ ↑ ↑ ↑ ↑
Delyn membuka matanya perlahan, Ia bisa melihat suasana diluar sudah pagi hari. Ia merasakan bahwa tubuhnya remuk dan lelah, Ia tak begitu mengingat kejadian semalam namun Lily sepertinya menghajar dirinya dengan kasar dan mengerikan. Delyn melirik ke berbagai arah, Ia tak menemukan Lily saat ini. Namun Delyn tersenyum ketika melihat selimut yang menutupi tubuhnya yang tanpa pakaian, Lily sangat sweet namun minusnya kasar saja.
"Lily.. " Panggil Delyn dengan suara yang kecil dan lemah, Ia tak bisa bergerak untuk saat ini.
Pintu kamar terbuka, Lily muncul dengan memakai sweter putih dan celana pendek nya yang berwarna hitam. Ia terlihat sangat bugar dibanding keadaan Delyn, Lily langsung menghampiri Delyn dan duduk di samping Delyn.
"Kenapa sayang? Kamu membutuhkan sesuatu hm? " Tanya Lily dengan mengusap pipi Delyn dengan lembut.
"Sakit.. " Ujar Delyn dengan air matanya yang perlahan keluar, Lily menjadi panik dan langsung menghapus air mata Delyn.
"Shh... I'm sorry okay? Kamu terlalu menggoda jadi rugi kalau ga dianu ehehe" Ujar Lily dengan sedikit mengejek dan tentu saja mendapatkan cubitan dari Delyn di pinggangnya.
Delyn merentangkan kedua tangannya agar Lily memeluknya, Lily tersenyum lalu mulai memeluk tubuh Delyn dengan erat dan nyaman. Lily menaikkan sedikit selimut yang dipakai Delyn karena tubuhnya yang sedikit terlihat dan agar Lily tidak lepas kendali lagi seperti semalam.
"Kau mau mandi? Atau mau langsung makan? Atau kita lakukan keduanya secara bersamaan? " Tanya Lily dengan sedikit modus dan ia mendapatkan cubitan di pinggangnya.
"Ah.. Sakit.. " Ringis Lily dengan memasang wajah cemberut, Delyn langsung menatap datar Lily.
"SAKITAN AKU APA KAMU HA?! " Lily tersenyum lalu memalingkan pandangannya berpura-pura tak menjawab.
T. B. C.
Ini hanyalah sebuah karangan/fiksi, Jangan kaitkan tokoh cerita ini ke dalam kehidupan asli.
Jika ada salah dalam pengetikan, pengejaan atau tanda baca mohon maaf dan bisa beri saran dan kritik yang positif.
Maafkan saya jika terdapat beberapa alur yang sulit dimengerti, Karena otak saya sedikit gancet dipertengahan.Thx
![](https://img.wattpad.com/cover/367585132-288-k951026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the secret of puppy [Lilynn]
Fantasysemuanya berawal dari rasa kesepian yang menyelimuti kehidupan Delynn, Anak anjing yang menggemaskan tiba tiba muncul dalam cerita kehidupan Delynn. Delynn tidak akan menduga bahwa anak anjing yang ia temui dan ia pelihara berubah menjadi manusia ya...