puppy 2

3.2K 327 3
                                    

The secret of puppy

"Baiklah.. Rapat hari ini saya tutup.. Terimakasih sudah berusaha semaksimal mungkin. " Oline menutup rapat pada hari ini dan semua anggota osis pun mulai berdiri dan berjalan meninggalkan ruang osis.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Delyn masih berkutat dengan laptopnya. Ia harus menyelesaikan laporan yang diminta oleh Oline dan juga kepala sekolah. Erine baru saja menyelesaikan menata bukunya kedalam tas lalu ia berdiri dan menghampiri Delyn yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Del, Udah Del. Ntar lagii, katanya mau nyari hewan anjing? " Delyn masih berkutat dengan laptopnya dan menghiraukan Erine yang sedari tadi berdiri di sampingnya.

Erine mulai geram ketika Delyn mendiamkannya begitu saja. "Adeline Wijaya... "

Delyn menghentikan aktivitas nya lalu menoleh dan menatap Erine yang sudah emosi. "Ah iya Rine.. Bentar gw rapihin dulu. "

Setelah mengomel cukup lama akhirnya mereka berdua sampai didepan tempat pemeliharaan hewan. Erine turun dari motor Delyn begitu juga dengan Delyn.

"Ini tempatnya bener kan? " Tanya Delyn memastikan dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Erine.

Mereka berdua pun masuk kedalam tempat itu namun dihadang oleh petugas keamanan tempat itu.

"Maaf ini neng neng cantik mau masuk? Tapi maaf neng, Sekarang sudah tutup. Tempat ini bukanya jam 7 pagi sampai jam 4 sore neng. "

Delyn berdecak kesal, Dia sudah badmood sekarang. Delyn pun membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju motornya kembali dengan perasaan kesal. Erine terkejut dengan perubahan mood Delyn, Erine pun berterima kasih pada petugas keamanan itu lalu berpamitan dan berjalan menghampiri motor Delyn dan masuk ke dalamnya.

"Lo kenapa Del? Pms lu? " Tanya Erine dengan naik motor Delyn.

Delyn menghembuskan nafasnya agar lebih baik lalu ia menoleh pada Erine yang sedang menatapnya sekarang. "Ga tau Rine.. Gw stres banget gara gara laporan mungkin ya? "

"Laporan? Bukannya itu tugas si Fritzy ya? Dia kan sekretaris osis sekarang" Delyn mulai menjalankan motornya, Pikirannya begitu acak sekarang.

"Si Oline sama kepsek minta laporan soal data anggota osis. Harus rinci dan teliti, Ga tau gw mau buat apa tu laporan gituan. gw juga harus bantu Fritzy nyelesain laporan buat kegiatan perkemahan. " Erine menganggukkan kepalanya, Ia tau bahwa teman dekatnya ini sangat kewalahan namun itulah tugas dan resikonya.

Delyn mengantarkan Erine sampai ke rumahnya lalu ia kembali melaju menuju rumahnya yang searah dengan rumah Erine. Maka dari itu dia sering menebeng pada Delyn, Delyn hanya mengiyakan saja dan menuruti keinginan Erine.

Delyn akhirnya sampai ke rumah tercintanya, Seperti biasa. Rumahnya Selalu sepi dan tidak ada seperti tanda tanda kehidupan dirumahnya ini. Delyn melakukan aktivitas biasa yang ia lakukan yaitu mandi, makan dan beres beres lalu ia masuk kedalam kamarnya. Delyn duduk diatas kursi meja belajar nya, Ia akan menyelesaikan laporannya malam ini juga.

Delyn sempat stres dan emosi ketika tiba tiba filenya menghilang begitu saja, Mau tak mau Delyn harus melanjutkan pekerjaannya dari awal. Delyn mengusap matanya yang mulai mengantuk, Ia harus tetap membuka matanya agar semua ini cepat selesai.

"Ngantuk banget... Apa gw selesain sisanya besok? Yaudah deh" Delyn mulai menyimpan filenya lalu mematikan laptopnya. Delyn meregangkan tubuhnya sebentar lalu ambruk diatas kasur.

Baru saja memejamkan matanya 10 menit, Delyn kembali membuka matanya ketika mendengar dering telepon dari ponselnya. Delyn merasa kesal dan lelah sekarang, Namun ponsel itu terus berbunyi. Mungkin ada panggilan penting? Delyn langsung bangkit dengan malas lalu mengambil ponsel itu.

the secret of puppy [Lilynn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang