Six;

384 71 27
                                    

Selama setengah jam lebih, Roxy dan Louis hanya menghabiskan waktu duduk di tenda kesehatan tanpa berbicara lagi. Keduanya diam dan terlarut dalam pikiran masing-masing. Sementara itu kegiatan di luar masih berlangsung dengan meriah.

"Aku tidak mungkin bisa bertahan hidup di sini selama 10 hari," Roxy mengusap wajahnya frustasi. "Aku benar-benar harus keluar dari perkemahan tolol ini."

"Bodoh," cibir Louis. "Mereka punya segudang persediaan makanan di sini. Kau bisa hidup sampai sebulan di sini."

"Ya Tuhan. Kau lebih bodoh."

Louis memutar kedua bola matanya.

Lalu, suara seorang panitia dari pengeras suara terdengar. "Waktu istirahat untuk peserta kemah. Para peserta akan diberikan makanan ringan sebagai pengganjal lapar."

Roxy berdiri, melangkah ke arah pintu. "Baiklah, sudah waktunya pembagian makanan. Aku akan keluar dari sini."

"Sebentar," cegah Louis, membuat Roxy menoleh padanya lagi. "Jika kita ingin keluar dari sini, maka kita harus melakukan sesuatu."

"Sesuatu seperti apa?"

"Temui aku besok pagi di dekat hutan," kata Louis sambil berdiri. Laki-laki itu tersenyum miring. "Hari ini aku harus beristirahat banyak dan mencuri lebih banyak makanan."

Roxy mengangkat salah satu alisnya. "Mencuri makanan?"

"Ya. Kurasa sungguh tidak adil mereka mengambil makanan kita. Jadi aku harus mengambilnya lagi di tempat mereka menyimpannya," Louis menghampiri Roxy di dekat pintu masuk tenda. "Baiklah, ayo keluar."

"Tunggu," Kali ini Roxy yang mencegah Louis pergi. "Kapan kau akan melakukannya?"

"Aku akan melakukannya nanti malam, saat mereka bermain dengan hal zombi itu."

"Aku mau ikut," kata Roxy tanpa berpikir panjang. Akan tetapi Roxy susah untuk menutupi kalau dia benar-benar penasaran dengan zombi. "Tapi... melakukannya saat bagian zombi, ya?"

Louis nyaris tertawa. "Jadi kau mau mengikuti kegiatan zombi itu? Astaga, kau menyukai program perkemahan ini! Dasar tolol."

"Apa?!" Roxy mengerucutkan bibirnya. "Kau sebut aku tolol?"

Louis memutar kedua bola matanya. "Tidak. Barusan aku menyebutmu pintar."

Roxy membuang napas. "Terserahmu. Intinya aku akan ikut denganmu nanti malam."

"Baiklah. Kita akan beroperasi nanti malam," kata Louis seakan-akan dia dan Roxy akan melakukan misi yang diberikan oleh Obama. Laki-laki itu tersenyum miring lagi. "Temui aku di depan tenda kesehatan lagi."

Kemudian mereka pun keluar dari tenda dan masuk ke dalam kerumunan orang-orang yang sedang makan di lapangan luas.

Plus Times PlusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang