Namjoon membutuhkan Seokjin untuk melahirkan seorang putra. Seokjin membutuhkan Namjoon untuk melunasi hutang-hutangnya. Dan terjadilah Pernikahan Kontrak.
Namun alih-alih sebuah Pernikahan Kontrak, mereka justru seperti pasangan suami istri yang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namjoon masuk ke dalam ruangan serba putih. Di mana sudah ada seorang pria dengan jas putih yang menunggunya divsana.
"Sudah lama tidak berjumpa Namjoon-ah"
Namjoon tersenyum dan membungkuk sopan. Kemudian ia menarik kursi di depan pria itu setelah dipersilakan duduk.
Pria bernama Kim Raewon itu merupakan Psikiater pribadi Namjoon. Dokter yang telah menangani Namjoon sejak ia pertama kali mengalami depresi dan trauma.
Hingga Namjoon bisa sembuh dari depresinya. Namun belum dengan traumanya.
"Ini ada bingkisan dari ayah" Namjoon menyerahkan paper bag besar dengan logo restoran ternama
"Aigoo terima kasih banyak, sampaikan salamku pada paman ya"
Dokter Raewon juga saudara jauh keluarga Namjoon. Dan Kim Namgil, ayah Namjoon juga lah yang membawa putranya untuk ditangani oleh Dokter Kim.
"Sudah lama kau tidak ke sini. Bagaimana kabarmu Namjoon-ah?" Dokter Kim tersenyum dan melipat kedua tangannya di atas meja
"Aku baik. Aku hanya sedang sibuk akhir-akhir ini, jadi baru bisa kesini hari ini"
Memang sudah lama Namjoon tidak ke klinik Dokter Kim. Perawatannya tidak lagi dijadwalkan karena trauma Namjoon tidak separah dulu. Tapi biasanya Namjoon akan datang berkonsultasi setiap dua kali dalam seminggu.
Tapi beberapa akhir ini Namjoon memang sibuk, bukan hanya tentang pekerjaannya tapi juga sibuk menemani dan mengurus Seokjin yang sedang hamil.
Terakhir kali Namjoon ke psikiaternya saat ia kambuh di apartemen Seokjin.
"Itu juga karena kau mulai membaik, kan?"
"Ya?"
"Kata ayahmu kau terlihat bahagia beberapa minggu terakhir, tidurmu juga nyenyak, makanmu teratur, wajah dan badanmu bugar. Dan kini aku melihatnya sendiri, wajahmu sangat segar dan cerah Namjoon-ah"
Namjoon terkekeh "Aku ke sini juga karena itu, aku pikir mungkin ini hanya sementara, dan sebentar lagi pasti juga kambuh, tapi anehnya aku baik-baik saja beberapa minggu terakhir"
Dokter Kim senantiasa menulis cerita Namjoon dicatatan khusus pasiennya. Ia tersenyum senang mendengarnya.
"Syukurlah kalau begitu"
"Dan sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan padamu, ini rahasia, ayahku juga tidak mengetahuinya, tapi aku pikir kau harus mengetahuinya, bisa saja ini ada kaitannya dengan diriku yang mulai membaik"
"Apa itu?"
"Aku... Sudah menikah"
Dokter Kim Raewon nampak terkejut. Tentu saja karena ia tidak mendengar adanya kabar tentang pernikahan Namjoon. Siapa pula yang tidak kenal dengan Namjoon dan keluarganya.