Seokjin menatap takjub bangunan megah didepannya. Sebuah apartemen paling mahal di Namkanda.
Apakah Kim Namjoon itu tinggal disini. Jadi dia ingin bertemu diapartemen alih-alih disebuah restoran atau cafe.
"Seokjin-ssi?"
Seokjin menoleh dan mendapati Hoseok dibelakangnya. Penampilan Hoseok sedikit berbeda, lebih casual dibanding tadi siang.
Hoseok melihat jam dipergelangan tangannya. Sudah pukul 10 lewat.
"Maaf aku datang malam-malam, sebenarnya sudah dari tadi aku berjalan dari kost, tapi ya namanya jalan kaki-"
"Kau jalan kaki?!" Hoseok terkejut bahkan tanpa sadar meninggikan suaranya
Seokjin tersenyum kikuk "Itu... Aku tidak punya uang lebih untuk naik bus"
"Astaga pantas saja badannya begitu kurus"
"Ya sudah ayo masuk, kau pasti lelah. Kebetulan kami juga baru sampai, kami kira kau sudah menunggu lama"
"Eum kalau aku tidak datang bagaimana?"
"Ya mungkin Namjoon harus mencari yang lain"
Seorang pria tampan dengan surai blondenya tengah menuangkan anggur kedalam gelas. Apartemen mewah dilantai 20 itu memiliki dinding yang terbuat dari kaca sehingga Namjoon bisa melihat keadaan ibu kota Namkanda dimalam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT (END)
أدب الهواةNamjoon membutuhkan Seokjin untuk melahirkan seorang putra. Seokjin membutuhkan Namjoon untuk melunasi hutang-hutangnya. Dan terjadilah Pernikahan Kontrak. Namun alih-alih sebuah Pernikahan Kontrak, mereka justru seperti pasangan suami istri yang s...