Malam ini Namjoon dan Yoongi berkumpul dirumah Hoseok. Memang rumah yang sering menjadi tempat tongkrongan mereka bertiga adalah rumah Hoseok.
Selain karena Hoseok tinggal sendiri, rumahnya juga rapi, bersih dan wangi. Jadi Namjoon dan Yoongi bisa sesuka hati membuat kekacauan. Hoseok mah sudah biasa dan membiarkan saja, untung ia punya pembantu.
Beberapa kaleng bir dan cemilan sudah tertata diatas meja. Ketiga pria dewasa itu memilih duduk lesehan dilantai beralaskan karpet lembut.
Mereka bertiga itu jarang sekali minum-minum. Kalau bukan sedang galau atau saat ada acara dengan kolega kantor, mereka tidak akan minum-minum. Karena mereka kalau sudah mabuk, sangat merepotkan. Kecuali Yoongi, dia minum ataupun tidak minum sama saja.
Namjoon yang mengajak mereka berkumpul malam ini. Hoseok dan Yoongi sudah bisa menebak pasti sahabat tiang mereka itu sedang galau.
"Kau kenapa tidak jadi pindah ke apartemen Seokjin?" tanya Hoseok
Namjoon hanya diam dan menggeleng. Lalu menenggak bir miiknya. Membuat Hoseok mengerut bingung.
"Pasti Seokjin menyuruhmu untuk menjaga batas kan?" tebak Yoongi, sudah seperti sedang main kuis
Hoseok menatap Yoongi terkejut lalu beralih menatap pada Namjoon.
"Ya... semacam itu"
"Kenapa bisa?"
"Sepertinya Seokjin mendengar pembicaraan kita saat itu"
Hoseok sedari tadi hanya bisa memasang wajah terkejut dan shock nya. Bukan hanya karena mendengar fakta itu. Tapi juga karena Yoongi benar-benar seperti cenayang.
"Kalian lihat wajah sembabnya saat itu, itu karena dia habis menangis. Kalian yang sangat bodoh langsung mempercayai perkataannya"
"Kau sih yang membicarakan hal itu saat ada dia"
Yoongi berdecak kesal malah dia yang disalahkan.
"Memangnya kenapa? Apakah aku mengatakan hal yang salah saat itu?" Namjoon bertanya dengan bingung
Yoongi berdecak kesal lagi "Dasar bodoh"
Hoseok menatap kesal pada Yoongi. Dari tadi mengatai orang bodoh terus.
"Jadi Seokjin benar-benar menyuruhmu untuk menjaga batas Joon? Jadi itu alasan kau tidak jadi pindah kesana dan sekarang mengajak berkumpul? Kalau begitu kenapa tidak menginap seperti biasa saja? Kau harus tetap menemaninya Joon, Seokjin sedang hamil"
Namjoon menggeleng lemah "Seokjin benar-benar menjaga jarak padaku Seok, dia sudah berubah, dia sangat dingin padaku, dia bahkan tidak ingin menatap wajahku lagi, aku ta-takut padanya"
"Astaga! Dia sedang hamil bodoh! Dia hanya wanita lemah dan tidak akan bisa menyiksamu seperti yang ibumu lakukan dulu!" teriak Yoongi kesal
"Yoon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT (END)
FanficNamjoon membutuhkan Seokjin untuk melahirkan seorang putra. Seokjin membutuhkan Namjoon untuk melunasi hutang-hutangnya. Dan terjadilah Pernikahan Kontrak. Namun alih-alih sebuah Pernikahan Kontrak, mereka justru seperti pasangan suami istri yang s...