Namjoon pulang kerumah ayahnya untuk mengambil barangnya yang ketinggalan. Ia memang sudah izin ingin pindah kepada ayahnya, dengan sedikit berbohong. Dan Namgil mengizinkannya walaupun awalnya merasa berat hati.
"Hyung!"
Namjoon melihat adik sepupunya datang dari arah tangga. Putra dari adik laki-laki ayahnya dan cucu laki-laki kedua Kakeknya. Kim Taehyung.
"Kata Paman kau pindah. Pindah kemana hyung?"
"Apartemen tidak jauh dari perusahaan. Kapan kau pulang dari jerman?"
"Tadi pagi. Besok aku harus merampungkan skripsiku, do'akan lancar ya hyung agar aku bisa cepat wisuda"
Namjoon tersenyum dan mengacak gemas rambut adik sepupunya "Tentu"
"Oh iya hyung maaf tadi aku ke kamarmu ingin meminjam charger cadanganmu tapi tidak ketemu, charger ku ketinggalan dijerman, aku akan menginap disini selama beberapa hari karena Appa dan Eomma belum pulang, dan rumahmu lebih dekat dengan kampusku"
"Iya tidak apa-apa. Charger cadangan ada dilaci meja kerjaku, aku akan mengambilkannya nanti. Omong-omong dimana Appa ku Tae?"
"Ada dibelakang hyung, sedang memberi makan ikan-ikannya"
Namjoon mengangguk "Kau mau kemana?"
"Bertemu teman sebentar. Bye hyung" dan berlalu pergi
Namjoon memilih pergi menuju kamarnya terlebih dahulu. Ia akan menyapa ayahnya nanti saja.
Namjoon membuka laci meja nakas disamping tempat tidurnya. Dan... Kosong.
Namjoon mengerutkan keningnya "Perasaan aku meletakkannya disini kemarin"
Surat Kontrak Kesepakatannya dengan Seokjin. Namjoon sedang mencari benda itu.
Tadi pagi surat kontrak yang dipegang Seokjin sudah mereka bakar. Sementara yang dipegang oleh Namjoon ternyata ketinggalan dirumah ayahnya. Sehingga Namjoon datang untuk mengambil surat itu untuk melenyapkannya.
Karena akhirnya Namjoon dan Seokjin memutuskan untuk terus melanjutkan Pernikahan yang serius tanpa adanya kontrak atau apapun itu.
Namjoon panik. Ia ingat menyimpannya dilaci nakas. Kemudian ia turun dan memeriksa kebawah tempat tidur. Dan nihil.
Namjoon segera berdiri dan berniat mencarinya diruang walk in closet. Namun ia tersentak kaget saat mendapati sang ayah, berdiri diambang pintu. Tangannya memegang sebuah map bewarna coklat yang sangat Namjoon kenali.
Namjoon menelan air liurnya dengan susah payah. Menatap gugup sang ayah disana.
"Ap-appa... "
"Ikut Appa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT (END)
Fiksi PenggemarNamjoon membutuhkan Seokjin untuk melahirkan seorang putra. Seokjin membutuhkan Namjoon untuk melunasi hutang-hutangnya. Dan terjadilah Pernikahan Kontrak. Namun alih-alih sebuah Pernikahan Kontrak, mereka justru seperti pasangan suami istri yang s...