Namjoon membutuhkan Seokjin untuk melahirkan seorang putra. Seokjin membutuhkan Namjoon untuk melunasi hutang-hutangnya. Dan terjadilah Pernikahan Kontrak.
Namun alih-alih sebuah Pernikahan Kontrak, mereka justru seperti pasangan suami istri yang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namjoon termenung menatap jalanan dari balik jendela mobil. Helaan napasnya terdengar berat. Ingatannya kembali saat ke percakapannya dengan dokter Jo, dokter pribadi keluarga Kim.
"Kondisi kesehatan tuan Kim Namgil semakin menurun selama beberapa minggu ini. Dari pemeriksaan terakhir kali sepertinya dia kembali mengonsumsi rokok dan alkohol. Mohon tuan Namjoon bisa membantu memantau kondisi kesehatan tuan Namgil"
Namjoon terlihat terkejut. Padahal selama ini ia mendapat laporan kalau ayahnya sudah baik-baik saja dan rutin mengecek kesehatannya tiap minggu. Ayahnya juga sudah berhenti merokok dan minum alkohol sejak lama, tapi kenapa dia mengonsumsinya lagi.
"Tentu dokter, aku akan memantaunya. Apakah ada solusi untuk kesehatan ayah? Apakah penyakitnya bisa sembuh?"
"Tuan Namgil hanya memiliki kelainan dan tentu bisa disembuhkan, asalkan beliau rutin mengecek kesehatannya dan berhenti mengonsumsi yang membuatnya semakin parah. Jika dibiarkan, lama kelamaan juga akan menggerogoti tubuhnya secara perlahan"
"Sebenarnya tuan Namgil menyuruh saya merahasiakan hal ini dari anda, tapi saya juga ingin yang terbaik untuk pasien saya. Tuan Namgil harus menyetujui untuk cek kesehatan lebih dalam di rumah sakit agar kami bisa melihat dan mencari pengobatan terbaik untuknya. Sampai sekarang tuan Namgil belum mengonfirmasi setuju atau tidak, jadi bisakah anda membantu membujuknya tuan Namjoon?"
Interfilitas pria atau kelainan yang membuatnya susah punya anak. Ayah Namjoon sudah mengalaminya sejak remaja. Kehadiran Namjoon merupakan sebuah keajaiban yang membuat Namgil tidak hentinya bersyukur sampai sekarang.
Namun sejak sering bertengkar dengan ibu Namjoon, ayah Namjoon mengalami stres yang membuatnya menjadi perokok dan peminum alkohol berat. Berharap dengan mengonsumsi hal tersebut bisa menghilangkan masalahnya walaupun hanya sebentar.
Nyatanya hal itu berdampak negatif untuk Namgil. Dari yang memungkinkan masih bisa punya anak walaupun susah menjadi benar-benar dinyatakan mandul atau tidak bisa punya anak lagi sama sekali.
Sejak saat itu Namgil sudah berhenti merokok dan minum alkohol. Kesehatannya juga semakin lama semakin baik.
Namun sepertinya Namjoon kecolongan kali ini. Ia juga merasa bersalah karena sudah jarang memperhatikan ayahnya. Ia takut ayahnya kembali mengalami stres hingga mengonsumsi rokok dan alkohol.
"Tuan Kim"
Namjoon tersadar dan menatap ke arah supir pribadinya.
"Maaf kita sudah sampai"
Namjoon menatap keluar jendela dan baru tersadar mobil sudah berhenti di parkiran khusus petinggi perusahaan. Ia segera melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobil setelah sang supir membukakan pintu.
Setelah dari klinik dokter Jo, Namjoon ada meeting di luar perusahaan. Saat ini sudah jam makan siang, biasanya Namjoon memilih pulang dan makan bersama istrinya.