29 -Ngidam

1.3K 176 28
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT, NO SIDERS. HARGAI PENULIS YAA SENGG.

HAPPY READING!!

-oOo-

"Aww sakit, jangan di pegang Din!" ringis Aurelia saat Nadin temannya memegang luka di pipinya yang masih baru itu.

"Lo seriusan di tampar Rel? Wajah lo sampai memar kayak gini," ucap Nadin ikut meringis.

"Iya. Padahal kan gue gak mau tukar peran sama dia, ini juga kesempatan gue buat bisa deketin Kak Rakha." jawab Aurelia dengan berdengus.

"Kenapa gak lo bales aja sih? Mana yang katanya Aurel si pemberani?"

"Masalahnya mereka bertiga dan gue sendiri. Mana katanya mereka tuh ratu bully terus yang nampar gue primadona sekolah, emang iya ya.."

"Gue sih dengar-dengar gitu. Waktu itu ada yang ngingetin gue buat ga sok di depan Kak Sandrinna dkk," jawab Nadin. Kini mereka berdua berada di kantin karena bell istirahat pertama sudah berbunyi sejak empat menit yang lalu.

Aurelia meringis sambil memegangi pipinya yang masih terasa perih itu akibat tamparan Sandrinna kemarin.

Plak!

"Lo keras kepala banget sih jadi orang!" kata Sandrinna saat berhasil menampar adik kelasnya itu sampai tertoleh ke samping.

"Bilang sama guru dan yang lain kalo yang jadi cinderella nya gue, dan lo yang gantiin gue sebagai sodara tirinya!"

"Gak, gue gak mau!" bantah Aurelia.

"Lo-" Sandrinna mendekat dan menjambak rambutnya. "Lo masih baru tapi udah belagu. Lo gak tau siapa gue hah?! Kalo lo mau tenang, nurut sama gue sekarang juga!"

"Sakit Kak, lepasin!"

Alifa dan Vio hanya bersidekap dada melihat itu semua. Bagi mereka berdua ini adalah pemandangan yang sudah biasa.

"Gue bakal lepasin kalo lo nurut sama gue."

"Gue gak mau. Gue juga sama kayak lo, gue suka sama Kak Rakha. Dan ini kesempatan emas bagi gue supaya bisa deket sama Kak Rakha," ucap Aurelia yang semakin membuat Sandrinna geram.

Lalu Alifa dan Vio mendekat dan memegang tangan Aurelia saat Sandrinna lepaskan jambakannya dengan kasar. "Lo masih bocah tapi udah sok berani ya," kata Alifa menoyor kepala cewek itu.

"Lepasin Kak, sakit!" balas Aurelia dengan berteriak berharap akan ada orang yang membantunya.

"Teriak sana sayy. Percuma gak akan ada yang denger," Vio tertawa. Ya bagaimana ada? Toh bell masuk sudah berbunyi.

"Lo mau kan kita lepasin? Gampang, tinggal Lo iyain aja kan beres. Setelah itu lo boleh balik ke kelas dan anggap semuanya baik-baik aja. Gimana?" ujar Sandrinna meringankan. Tapi Aurelia tetap tidak mau.

"Gue gak mau."

Bugh!

"Lo di kasih hati malah minta jantung ya bangsat!"

Aurelia terjatuh ke bawah akibat tendangan Sandrinna. Dan Sandrinna kembali mendekat, berjongkok di depannya lalu menampar lagi.

"San! Ada guru San! Ayok pergi," ucap Alifa saat melihat Bu Rani pembina UKS yang sedang berjalan-jalan disana. Lalu mereka bertiga dengan terpaksa pergi meninggalkan Aurelia sendiri dengan keadaan yang terkapar di bawah.

"Terus lo kemarin di bawa ke uks sama siapa? Demi apapun gue kaget banget, Rel," tanya Nadin lagi.

"Ya untungnya ada Bu Rani, terus nolongin gue dan gue di bawa ke uks pas di tanya gue bilang aja jatuh,"

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang