Hancur

947 78 29
                                    

"Mala? Sayang bangun hei,"

"Mala? Sayangnya Tante, ayok bangun," Mia terus mengguncang tubuh Mala yang sudah basah dan juga kotor.

"Mala," panggil Mia untuk ketiga kalinya. Dan setelah itu Mala membuka matanya yang sembab itu. Lalu ia melihat ke sekeliling nya, mencari keberadaan seseorang.

"Rakha? Rakha dimana Tante? Kok dia gak ada?" tanya Mala pada Mia yang sedang memayunginya.

Hati Mia seketika mencelos, hatinya ikut sakit. Lalu ia berjongkok menyeimbangkan tingginya dengan Mala. "Ikhlas sayang, Rakha udah gak ada," ucap Mia.

"Gak ada gimana? Rakha tadi ada sama aku.." ucapan Mala terhenti saat melihat kuburan yang bertuliskan RAKHA PUTRA PERMANA seketika hatinya langsung teriris, bagaimana bisa? Apa yang terjadi? Kenapa seperti ini?

"Gak, gak mungkin, tadi Rakha ada, aku sama Rakha Tante, Om, ini pasti mimpi kan? Kalo mimpi bangunin aku sekarang juga, ayok!! Gak mungkin kan?!" ujar Mala histeris. Rasanya dunia berhenti begitu saja.

"Kamu gak lagi mimpi sayang, ini semua kenyataan, Rakha udah gak ada, dia udah tenang di alam sana."

"ENGGAK GAK MUNGKIN! RAKHA MASIH ADA, DIA GAK MUNGKIN TINGGALIN AKU!!" teriak Mala.

Mala langsung menangis tak kuasa menahan airmatanya. Melihat Mala hancur seperti ini, ia juga ikut hancur.

"Tadi aku sama Rakha selesai ngurusin anak kita, kita udah nikah. kita bahagia banget, terus Rakha juga bilang gak akan pernah tinggalin aku. Jadi gak mungkin, kan?" ucap Mala terus menerus.

"Mungkin itu cuma mimpi kamu doang,"

"Gak mungkin, Rakha masih ada dia gak ninggalin aku!!"

"Buktinya udah jelas Mala, di depan kamu adalah makam Rakha, dia udah di kuburkan satu Minggu yang lalu. Dan kamu ketiduran disini, mungkin karena kamu belum bisa ikhlas, jadi kamu mimpiin Rakha," sahut Reza.

"Gak mungkin Om! Rakha pasti ada disini, ini makam orang lain!" Mala berdiri dari duduknya lalu segera pergi darisana untuk mencari keberadaan Rakha.

"RAKHA SAYANG KAMU DIMANA?"

"MALA!"

"Rakha kamu jangan sembunyi, gak lucu! Ayok keluar," lanjutnya lagi.

Mala berjalan dengan sempoyongan, juga bajunya yang kotor, penampilannya yang kacau juga matanya yang sembab.

"Ka kamu dimana?! Ayok keluar, aku bilang gak lucu ya gak lucu!!"

"Ngapain sih kamu ngumpet di pemakaman kayak gini? Ayok pulang Ka, kasian anak kita di rumah pasti lagi nungguin,"

Mala terus menelusuri pemakaman ditemani hujan deras. Sesekali ia terisak, takut jika tidak menemukan Rakha.

"Kamu dimana Ka!" teriak Mala lagi. Cewek itu menangis ketakutan. Ia benar-benar takut jika semuanya adalah mimpi, bahagia yang baru saja ia rasakan adalah mimpi.

"Mal udah. Rakha udah gak ada, lo jangan kayak gini.." ucap Rizwan. Cowok itu langsung menghampiri Mala saat tahu jika Mala belum pulang.

"Gak Zan, Rakha masih ada! Dia ada disini, lo jangan asal ngomong!"

Rizwan menggeleng pelan, hatinya ikut sakit melihat Mala seperti ini.

"Atau jangan-jangan Rakha ada di rumah? Dia lagi nungguin gue di rumah? Kalo gitu gue harus ke rumah," Mala langsung akan melangkah pergi tapi tangan Rizwan langsung menahannya.

"RAKHA UDAH GAK ADA, DIA UDAH MENINGGAL! SADAR! LO JANGAN KAYAK GINI!" bentak Rizwan berteriak agar Mala mengerti.

"ENGGAK! enggak..." tubuh Mala langsung terjatuh ke bawah. Ia terisak hebat disana. Ternyata semuanya hanyalah mimpi, tentang bagaimana ia menjalin rumah tangga bersama dengan Rakha, mempunyai orangtua yang harmonis, sahabat sejati, di karuniai anak yang lucu, pernikahan yang begitu bahagia, itu semua hanya mimpi.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang