19 -Seperti Orang Asing

1.2K 175 36
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENTNYA. NO SIDERS! HARGAI PENULIS YA.

HAPPY READING!!

-oOo-

Mala sejak tadi terus menelpon Rakha, tapi tidak ada satupun panggilannya yang di jawab oleh cowok itu. Bahkan chatnya saja tidak di lihat apalagi di balas, membuatnya terus khawatir dan merasa bersalah.

"Ka, angkat, aku mohon," gumamnya mundar mandir kesana kemari.

Bagaimana Mala tidak khawatir, sekarang jam sudah menunjukkan pukul satu malam, tapi Rakha tidak kunjung pulang. Mala takut, takut jika terjadi apa-apa pada Rakha. Ia tidak siap kehilangan.

"Oh iya, Afan. Siapa tau dia ada di markas," ucap Mala. Setelah itu langsung menelepon Afan.

Mala langsung menelpon Afan saat itu juga, tak lama panggilan tersambung.

"Hallo Mal, kenapa?"

"Fan lo lagi di markas gak?"

"Enggak, gue lagi di rumah. Kenapa?"

"Terus siapa yang lagi di markas? Plis kasih tau gue sekarang juga!" balas Mala langsung. Ada jeda sebentar sampai akhirnya Afan kembali bicara disana.

"Biasanya sih Betrand sama si Zayyan, dua sejoli itu suka stay disana soalnya."

"Oke makasih!" setelah itu Mala langsung memutuskan telpon dan langsung menghubungi Betrand.

Butuh waktu lama untuk tersambung dengan Betrand. Entahlah, cowok itu sangat sok sibuk.

Sedangkan di markas, Betrand dan Zayyan, mereka berdua sedang bermain game PS. Keduanya terlihat sangat fokus ke layar tv bahkan ada yang menelpon pun, di anggurkan.

"Trand, tuh hp lo berisik banget jir! Angkat dulu lah," ujar Zayyan yang terganggu.

"Gak penting."

"Kalo gak penting gak akan telpon terus anjir, angkat dulu cepet, nih kuping gue jadi gatel dengernya!"

Betrand menatap ke arah Zayyan sekilas, lalu langsung membawa hpnya dan mengangkat telpon itu tanpa melihat terlebih dahulu siapa namanya.

"Halo Betrand!! Lo tuh kemana aja sih?! Kenapa lama banget angkatnya, ha! Mau sok seleb lo?!"

Betrand langsung menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara yang sangat memekikan itu.

"Kenapa?" tanya Betrand kemudian tidak mau berlama-lama.

"Lo lagi di markas, 'kan? Ada Rakha gak? Plis jawab sekarang!!"

"Gak ada."

"Serius dong! Lurus banget lo jawabnnya,"

"Serius."

Mala berdecak disana, karena jawaban dari Betrand yang sangat amat singkat, padat, dan jelas itu. Dasar batu!

"Kasih hp lo ke Zayyan, sekarang juga cepetan!" suruh Mala.

Tanpa lama, Betrand menyodorkan hpnya pada Zayyan. "Mala mau bicara." katanya.

"Kenapa Mal?"

"Disana ada Rakha gak? Plis jawab yang bener Zayy, jangan kayak Betrand."

"Gak ada tuh, dia gak kesini. Kenapa emangnya?"

"Enggak. Makasih ya," setelah itu panggilan terputus.

Mala langsung menjatuhkan dirinya ke arah sofa dengan lesu, lalu mengusap kasar wajahnya, "kamu kemana sih, Ka? Plis jangan buat aku khawatir.." lirihnya.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang