43 -Baby Boy

1.1K 139 21
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENTNYA. KASIH AKU MASUKAN TENTANG BAB INI BAGAIMANA, YA.

JANGAN LUOA FOLLOW AKUN TIKTOK AKU JUGA
@swety

HAPPY READING!! ❤️

-oOo-

Mala kini sedang berdiri di depan cermin, melihat pantulan dirinya disana. Cewek itu merasa insecure saat melihat wajahnya yang baginya menjadi berisi, juga badannya yang membesar. Kedua tangannya langsung memegang pipinya itu.

"Kok gue jadi gemoy?!" pekiknya. Setelah itu ia juga kembali melihat badannya yang tidak seperti dulu lagi.

"Nggak, ini pasti cerminannya salah nih! Gak mungkin gue jadi gendut kayak gini!" lanjut Mala benar-benar tidak percaya.

"Kenapa gue baru nyadar?! Selama gue hamil, Rakha pasti malu ajak gue ke luar makannya dia gak ngebolehin gue buat ikut dia.."  sekarang, pikiran cewek itu mulai kemana-mana.

"Jadi ini alasannya? Kenapa lo baru nyadar sih Mal! Kenapa gak daridulu?!" Mala mondar-mandir tak jelas disana. Ia teringat beberapa moment saat dirinya ingin ikut pada Rakha, tapi selalu saja di larang.

"La, baju aku mana?" teriak Rakha dari kamar mandi.

Hening, tidak ada jawaban.

"La? Kamu lagi apa? Baju aku mana?" teriak Rakha lagi, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya Rakha keluar tanpa memakai baju. Cowok itu melihat Mala yang sedang mematung di depan cermin.

Sebelum mendekat, Rakha mengambil bajunya terlebih dahulu di kasur yang sudah Mala siapkan tadi. Setelah itu ia mendekat, dan memeluk Mala dari belakang. "Lagi apa? Kenapa aku teriak gak di sahut, hm?"

Rakha yang melihat Mala mengeluarkan airmatanya di pantulan cermin, seketika langsung membalikkan badan cewek itu. "Kok nangis? Kenapa?" tanya Rakha dengan lembut, tangannya membelai wajah Mala.

"Ternyata ini alasan kamu ngelarang aku buat ikut kamu keluar? Ketemu sama temen kamu, ketemu sama klien, jalan, karena sekarang aku jadi gendut? Iya?" jawab Mala dengan berderai air mata.

"Kamu kenapa gak pernah bilang, Ka? Tau gini aku bakalan introspeksi diri aku. Kalo kamu malu bawa aku, bilang aja apa susahnya sih? Kamu takut nyakitin hati aku? Iya?"

Rakha terlihat kebingungan, "maksud kamu apa? Aku malu bawa kamu? Kata siapa, hm? Aku gak pernah malu bawa kamu sayang,"

"Sekarang aku gendutan. Badan aku berisi, wajah aku jadi gemoy juga. Kamu pasti malu kan sampe gak pernah bawa aku lagi buat keluar?"

"Nggak. " balas Rakha cepat.

"Bohong!"

"Buat apa aku bohong? Aku gak pernah bohong soal perasaan, La. Aku serius,"

Mala terdiam.

"Kamu bukan gendut, tapi kamu berisi karena ada Rakha junior di dalam perut kamu yang sebentar lagi bakalan lahir. Menurut aku, kamu sama aja gak ada bedanya, kamu selalu cantik apapun kondisinya." jelas Rakha panjang lebar dengan ketulusan yang terlihat dari matanya.

"Terus kenapa kamu selalu larang aku buat ikut kamu kemanapun itu?" tanya Mala kemudian

"Karena kamu lagi hamil besar, aku gak mau kamu, atau Rakha junior kenapa-napa. Aku mau kalian sehat, aku juga gak mau sampai kehilangan kalian apalagi kamu," jawab Rakha.

"Kamu tau kan ketakutan aku apa? Aku takut kehilangan kamu, makannya selagi aku bisa, aku bakalan jaga kamu, selalu." lanjutnya setelah itu mereka berdua berpelukan.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang