37 -Hilang Ingatan?

1.2K 127 15
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT. RAMAIKAN AGAR CERITANYA CEPAT UPDATE.

HAPPY READING!! ❤️

-oOo-

Sudah satu minggu semenjak kejadian malam itu, sampai sekarang belum ada tanda-tanda Rakha sadar. Cowok itu masih setia memejamkan matanya di brankar rumah sakit.

Mala juga selalu ada untuk Rakha, dia selalu menemani Rakha dan menangis disana. Satu minggu melihat Rakha seperti ini rasanya benar-benar sakit, yang biasanya Rakha selalu mengoceh, manja, romantis tapi sekarang cowok itu terbaring lemah.

Mala juga sering drop karena banyak pikiran dan stres. Bahkan jika terulang lagi, Mala di pastikan akan kehilangan Rakha junior. Mala dari itu, ia mencoba untuk berdamai.

Kini Mala sudah duduk di kursi yang di sediakan di ruangan itu, sambil memegangi tangan Rakha. "Kamu kapan sih bangun nya? Ayo bangun, aku kesepian Ka.. baby kita juga," ucap Mala sambil mengusap airmatanya.

"Sepi banget rasanya hidup aku gak ada kamu... Ngapain sih tidur mulu? Gak cape apa?! Lagian, disana ada apa? Kenapa betah banget tidurnya?" omel Mala seakan Rakha bisa mendengar.

"Rakha junior katanya juga kangen di elus sama Papanya, kangen di cium. Aku juga sama,"

Pintu ruangan terbuka dan memperlihatkan Rizwan masuk dengan menenteng kantong plastik berwarna putih lalu berjalan ke arah Mala.

"Lo ngapain sih? Ganggu aja, udah tau gue lagi ngobrol sama Rakha," ucap Mala dengan mengusap airmatanya itu.

"Udah ah jangan sedih terus. Nih gue bawain makanan, lo dari kemarin belum makan, ayo makan dulu." jawab Rizwan lalu menyodorkan beberapa makanan yang ada di dalam kantong plastik tersebut.

"Gak mau. Gak mood makan,"

"Jangan gitu lah Mal, pentingin juga anak lo. Kalo lo gak makan, nanti anak lo ikut kelaparan disana," bujuk Rizwan lagi.

Mala lalu menghela napasnya dan membawa makanan itu, "oke gue makan. Demi anak gue,"

"Demi apalagi?"

Mala lalu berdengus, "iya-iya. Demi kesehatan gue juga. Bawel banget sih lo Zan, udah kayak ibu-ibu aja!"

"Pinter. Lagian kan gue udah nganggep lo itu kayak adek sendiri. Wajar lah,"

"Terserah!"

Mala dengan terpaksa, memakan makanan itu sambil menatap wajah Rakha. Ia benar-benar berharap Rakha akan segera sadar, dan sehat kembali.

Rizwan keluar, dan di luar ada The Boys, dan Mia. Mereka setia menunggu disana.

"Gays gue pamit dulu, ya." ucap Rizwan pada The Boys disana.

"Mau kemana lo?" tanya Afan.

"Ke kantor polisi, gue juga mau temuin mereka disana," jawabnya. Mereka semua kompak mengangguk. Setelah itu Rizwan langsung menyalimi tangan Mia.

"Pamit ya, Tante."

"Iya, hati-hati ya. Terimakasih juga udah ikut nemenin disini,"

***

Kini, Rizwan sudah ada di kantor polisi untuk mengunjungi teman-temannya. Cowok itu sudah duduk di kursi yang di sediakan disana.

Tak lama, polisi datang dengan membawa Kevin, Nizam, dan Fateh. Mereka bertiga duduk di depan Rizwan.

"Ngapain lo kesini pengkhianat?" tanya Kevin dengan menekankan kata pengkhianat.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang