26 -Mala is sick?

1.7K 190 28
                                    

Hallo sebelumnya jgn lupa vote yaaa, jgn lupa juga buat komen and kasih masukan. Hargai penulis.

Happy reading!!

-oOo-

Saat jam istirahat pertama, semua siswa-siswi Mega Kreasi di kumpulkan di lapangan upacara. Entah ada apa, yang jelas membuat mereka kepanasan. Benar-benar menyiksa.

"Panas banget anjir," keluh Devi. Cewek itu kabur di barisan kelasnya dan malah pindah ke barisan kelas Mala juga Anneth. Katanya gak bisa jauh-jauh dari Mala.

"Emang lo doang yang panas? Gue juga panas kali," sahut Mala.

"Lo gak takut ketauan apa pindah barisan sama kita?" tanya Anneth yang kini berada di belakang Mala.

"Bodoamat. Yang penting gue gak jauh-jauh sama ayang Mala!" jawab Devi lalu merangkul tangan Mala membuat cewek itu geli.

"Lepasin! Gue masih suka cowok!"

"CEPETAN DONG PANAS NIH!" seru salah satu siswa dengan berteriak keras, lalu diikuti oleh yang lain membuat suasana lapangan menjadi rame. Ini sudah jam sepuluh, waktu istirahat. Seharusnya mereka sekarang sedang jajan di kantin bukan sedang panas-panasan seperti ini.

"Kenapa gak di gedung aja sih anjir, nyusahin banget guru!" ujar Afan. Pelipisnya sudah di banjiri keringat sekarang. Apalagi tadi ia lari dari roptoof ke lapangan plus sekarang di jemur. Apa tidak woah .

"TENANG SEMUANYA! BUKAN KALIAN SAJA YANG PANAS, TAPI IBU JUGA PANAS. JADI HARAP TENANG!"

Suara Bu Reni langsung terdengar nyaring, apalagi guru itu bicara sambil teriak.

"Yaudah buruan Bu! Laper nih mau makan!" teriak Fateh dari barisan anak IPA.

"Oke, Ibu serahkan mic nya ke Rakha sebagai ketua osis. Dia akan menjelaskan kenapa kita di kumpulkan disini, mulai dari jurusan IPA dan IPS." kata Bu Reni lalu menyerahkan mic pada Rakha yang baru saja datang, diikuti oleh Betrand sebagai wakil ketua.

"Yaampun ayang kita itu Neth!" ujar Mala pada Anneth dengan menujuk Rakha dan Betrand.

"Ih ayang kalian famous" timpal Devi. "Mana keliatan cakep banget anjir, boleh kali buat gue," lanjutnya.

Plak!

Mala langsung menampar pelan mulut Devi, "enak aja lo!"

"Hahaha bercanda kali,"

"YAAMPUN GAK KETUA GAK WAKIL, SAMA-SAMA CAKEP!"

"BISA KALI BUAT GUE SATU"

"KIW KIW"

"GAK DAPET KETUA, DAPET WAKILNYA JUGA SABI,"

"Gak nyesel gue sekolah kesini... Cogan semua woy!"

"Yaampun Kak Rakha, tergonjreng hati ini melihat ketampanan mu,"

"Betrand kiw kiw"

"Semuanya harap tenang ya, biar gue bisa langsung jelasin ke intinya." tegur Rakha dari depan.

"Sok biasa aja padahal mah lagi bangga sama diri sendiri!" beo Nizam.

"Sok ganteng emang! Padahal gantengan gue!" tambah Fateh.

"OKE KAK, LANJUTIN KAK!"

Mala dan Anneth sedaritadi hanya bisa diam dengan ocehan para adik kelas dan teman angkatannya itu, ini sudah biasa bagi mereka. Ya beginilah punya pacar yang ganteng dan famous.

"Jadi sekolah kita bakal ngadain pentas seni seminggu lagi. Kalian semua bisa ikutan, mulai dari kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas berlaku untuk semua jurusan." ujar Rakha mulai membuka inti pembicaraan.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang