31 -Bayi Besar

1.5K 164 10
                                    

SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT. RAMAIKAN YA, SUPAYA CERITANYA GA LAMA UNTUK LANJUT.

Yang belum masuk ch, masuk ya gayss. Karena aku bakalan kasih info apapun disana. Linknya ada di bio akun ini.

HAPPY READING!! ❣️

-oOo-

Setelah Rakha mengumumkan jika Mala adalah pacarnya, sekarang semua murid Mega Kreasi jadi tahu jika ketua osis yang berhasil membuat mereka klepek-klepek, ternyata sudah punya pacar.

Dan sekarang juga, Rakha dan Mala di juluki couple goals di sekolah. Karena tampan dan cantik, selain itu juga mereka sangat serasi. Ya walaupun tidak semua orang menyukai hubungan mereka berdua, tapi tak peduli. Itu hak mereka juga mau suka atau tidak.

Sekarang, Rakha dan Mala jalan berdua di koridor dengan menautkan kedua tangannya. Dan yang pasti di lihat oleh murid-murid yang berada di sana.

"Seharusnya gue yang ada disana aaaa"

"Omaygat serasi banget sih!"

"Aaaa iri!!"

"Tapi menurut gue, lebih cocok sama si Aurel!"

"Ceweknya tomboy gitu, kok Kak Rakha bisa suka sih? Padahal 'kan cantikan gue."

"Pake pelet mungkin?"

"Sok cantik dih!"

"Tapi dia cantik tau, ya walaupun tomboy kayak gitu,"

"Cantikan juga gue!"

Mereka berdua tak mempedulikan para ocehan junior, dan teman seangkatannya itu. Mereka tetap fokus ke jalan yang akan di pijak tanpa memedulikan sekitar yang seperti cacing kepanasan.

"Mulutnya di jaga shay , kemana-mana juga lebih cakepan sahabat gue daripada lo!" kata Devi mendekat ke arah siswi kelas sebelas yang baru saja nyinyir itu.

"Tau nih, gak tau ya caranya menghargai orang yang lebih tua?" tambah Anneth. Lalu di susul oleh The Boys dari arah belakang.

"Kalo Rakha milih sama Mala, itu artinya Mala pemenangnya. Karena Rakha gak Mandang dari ciri-cirinya, tapi cintanya itu loh yang membeledug," seru Afan. Bukan hanya pada siswi itu, tapi juga pada semua yang nyinyir barusan.

"Kasih paham, mamang Afan," sahut Zayyan.

"I-iya, gu-gue minta maaf," ucap siswi itu dengan menunduk. Mereka memang menjadikan The Boys sebagai panutan di sekolah, tapi jika berhadapan dengan di sindir seperti ini nyali mereka seketika menciut.

"Lo punya kaca gak di rumah? Kalo nggak, apa perlu gue beliin? Ngaca tuh wajah lo gimana, penampilan lo gimana! Bukan malah jelekin orang!" kesal Devi.

"Udah-udah. Jalan lagi, gak usah ngurusin orang-orang yang gak tahu diri." lerai Betrand. Setelah itu mereka pergi darisana dan membuat yang lain gentar juga malu. See? Betapa tajamnya ucapan orang yang irit bicara itu.

Di sisi lain, Aurel melihat itu semua dari arah yang tak terlalu jauh. Cewek itu merasa iri pada Mala, karena begitu di pedulikan oleh teman-teman Rakha. Dan begitu di bela sampai segitunya.

Nadin menatap Aurel lalu menepuk pundaknya, "dah, Rel, gak usah berharap lagi. Saingannya berat, tuh," ucapnya.

"Apa gue bisa rebut Kak Rakha dari ceweknya?" tanya Aurel.

"Jangan ngaco anjir! Lo gak liat, betapa bucinnya tuh Ketos? Udahlah, kan cowok masih banyak."

"Tapi gue maunya Kak Rakha, Din. Dia tuh selain ketua osis, ganteng, famous, pinter, kapten basket, punya geng juga. Paket lengkap banget, kan?" balas Aurel.

My Dream (Rakhmal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang