bagian 31

779 82 1
                                    

Zee, yang saat itu tengah melamun seketika tersentak, matanya mengikuti arah telunjuk kathrin. Dia terkejut saat melihat pandangan dua laki-laki yang tengah mengeroyok seorang wanita, sementara satu wanita tergeletak di tanah.

"Hah! I-itu... Adel dan christy!". Ucap zee tidak menyangka jika itu adalah adiknya

Tanpa menunggu lama zee memarkirkan mobilnya dengan sempurna, sulung keluarga xavier itu seketika membuka pintu mobil dan langsung bergabung dalam keributan tersebut. Lalu zee menyerang preman-preman tersebut yang tengah menendangi adel yang tidak berkutik karna melindungi christy. Dengan amarah yang bergejolak ia berteriak.

"STOP! JANGAN GANGGU ADIK-ADIK GUE, BAJINGAN LO SEMUA!". Teriak zee dengan amarahnya yang kini semakin memuncak

Keributan pun terjadi, kini kondisi perkelahian berjalan imbang setelah marsha ikut bergabung. Walupun marsha tidak mampu menguasai beladiri, tapi dia juga di ajari oleh zee untuk belajar beladiri sedikit demi sedikit.

Saat kathrin ingin bergabung saat zee dan marsha berkelahi. Namun, di hentikan oleh zee, dia tidak ingin adik bungsunya menjadi sasaran preman-preman itu, karna zee tau jika kathrin tidak jago dengan beladiri.

"DEK, PERGI!". Titah zee pada kathrin, dan kathrin pun menuruti perintah zee, lalu ia mendekati adel yang duduk bersimpuh sambil memeluk christy

"Kak...". Ucap kathrin menatap sendu adel kembarannya

"Kath, tolongin kak christy... Kath, aku mohon.... Tolongin kak christy dulu...". Ucap adel suaranya pun bergetar hebat

"Darah dia banyak banget. Kath, dia nolongin aku... Luka dia parah, aku gak tega liatnya.... Tolongin kak christy. Kath...". Ucap adel dengan nada teramat rendah

Saat itulah marsha baru saja melihat kondisi christy, dan dia terkesiap, kepala christy luka parah dan darah yang keluar dari lukanya membasahi tangan adel yang terus gemetar. Marsha pun seketika panik, dia bingung apa yang harus dia lakukan saat ini? Menolong adiknya? Atau membantu kakak nya yang sedang berkelahi dengan preman-preman itu?

Saat itulah tiba-tiba terdengar suara teriakan marsha.

"KAKAK!". Teriak marsha

Adel dan kathrin refleks menoleh, mereka kompak berteriak saat melihat zee sudah terjatuh dengan luka di perutnya, rupanya salah satu preman itu ada yang mengeluarkan pisau dan menikam perut zee.

"KAK ZEEEE!!!. Teriak adel dan kathrin kompak

***

Di tempat lain...

Gracio menatap kosong rumah besarnya yang sepi, rumah ini tidak pernah sesepi ini sebelumnya, melainkan sepi yang ditinggalkan oleh jejak kekacauan.

Matanya menatap nanar hasil amarahnya tadi, sebuah vas bunga berserakan di ruang tengah, matanya memejam mengingat kembali saat menghajar christy. Yang membuatnya sakit adalah dia baru ingat kalau vas bunga itu adalah benda kesayangan shani, istrinya.

Lalu gracio mengarah menuju tangga, menaiki anak tangga satu per satu, lalu berhenti di depan kamar christy.

Lalu tangan gracio menyentuh gagang pintu, ragu-ragu ia membukanya.

Aroma feminim dengan khasnya yang berasal dari pengharum ruangan langsung menyapa indra penciuman gracio. Saat beberapa waktu, gracio berdiri mematung di dekat pintu, menatap seisi kamar ini dengan kerinduan yang teramat dalam. Rasanya sudah lama sekali ia tidak memasuki kamar ini.

Lalu gracio bergerak mengamati setiap inci kamar ini, dan pandangannya tertuju pada foto keluarga yang berada di nakas christy.

Tiba-tiba hati gracio terasa sangat sakit saat melihat foto tersebut, sudah lebih dari satu tahun berlalu, dan mereka belum juga memiliki foto keluarga terbarunya. Seolah-olah kebahagian keluarganya berhenti begitu saja saat shani meninggal, dan mereka semua hanya meneruskan hidup sambil terus memelihara rasa sakit yang ada di dalam dirinya dan ntah sampai kapan mereka akan terus memelihara rasa sakit itu.

BERTAHAN ATAU MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang