bagian 32

807 78 0
                                    

Penyesalan pun muncul di hati adel. Bagaimana pun, christy adalah kakak ketiganya yang paling dekat dengannya dan yang paling peduli di antara zee dan marsha, kenapa dia tidak memperlakukan christy dengan lebih baik? Dan kenapa dia tidak lebih cepat memberikan kesempatan kedua kepada christy setelah peristiwa yang menimpa shani? Kenapa dia harus memendam lama dalam dendam dan kemarahan, serta ikut menghukum christy seperti yang lainnya?

Tiba-tiba mata christy perlahan mulai membuka. Kepalanya saat ini terasa begitu sakit dan dadanya pun terasa nyeri. Dan dunia masih terlihat berbayang dalam penglihatannya, setelah beberapa waktu, dan christy pun membuka matanya sepenuhnya. Saat itulah christy melihat keberadaan adel yang duduk tak jauh dari tempat tidurnya.

"A-adel?". Ucap christy pelan

"Kakak?". Ucap adel menghembuskan napas lega saat melihat christy mulai sadar, dengan cepat adel mengamati kondisi kakaknya itu

"A-aku... di mana?". Ucap christy memandang sekelilingnya dengan tatapan bertanya-tanya

Setelah memindai sekitarnya, dan mencium aroma antiseptik yang cukup jelas, dia pun akhirnya paham.

"Ini rumah sakit?". Ucapnya

Adel hanya bisa mengangguk sebagai jawaban, lalu ia berjalan menuju nakas mengisi gelas dengan air minum, dan menyerahkannya pada christy.

"Ini kak, minum dulu". Ucap adel singkat

Christy mengerjap, baru saja terbangun dan badannya masih terasa nyeri, kehangatan mulai menyebar dalam dadanya. Dia bahagia karena adel memberikan perhatian kecil seperti ini lagi. Ingatannya pun melayang lagi pada momen ketika adel melindunginya.

"Makasih, dek". Ucap christy menyambut gelas itu dengan suara sedikit serak karena terharu

Baru saja christy meminum air minumnya, pintu kamarnya di buka, christy dan juga adel refleks menoleh kearah pintu. Christy gemetar ketakutan saat melihat siapa yang baru masuk.

Gracio melangkah dengan cepat mendekati ranjang christy, sementara di belakang gracio, ada marsha dan kathrin mengikutinya.

Wajah ketiganya terlihat begitu suram tapi juga ada kekhawatiran terpancar di sana, saat gracio sudah berada di sebelah ranjang christy, lalu ia berdehem.

"Ada kondisi yang jauh lebih penting dari ini". Ucap gracio, suaranya saat ini sedikit bergetar saat mengucapkan itu.

"Christy, kakak kamu sedang butuh donor darah hari ini segera. Dan saya membutuhkan darah kamu". Ucap gracio

Lalu christy tertegun, papanya baru saja memintanya untuk mendonorkan darah untuk zee.

"Paa?". Ucap christy kembali terdiam, dia baru saja sadar akan sesuatu

Gracio sejak masuk keruangan ini sama sekali tidak menanyakan kondisinya dan langsung memberinya sebuah perintah? Gracio bahkan tidak terlihat mencemaskannya sama sekali, dan gracio tidak menatap matanya secara langsung dan mengalihkan pandangannya kearah lain.

Lalu kathrin mengangkat bicara saat christy terdiam.

"Kak zee butuh donor darah sekarang juga". Jelas kathrin dengan wajah terlihat gelisah

"Itu semua gara-gara nolongin kamu dan juga kak adel yang lagi di pukulin preman, kak zee kena tusuk di perutnya. Mangkanya darahnya keluar banyak, dan dokter mengatakan hari ini kak zee kekurangan darah dan stok PMI sedang kosong". Jelas kathrin

"Tapi paa...". Ucap christy seketika terdiam sejenak

"Aku baru saja menjalani operasi jantung, dan masih sangat nyeri". Ujar christy

"Papa juga udah bikin surat pernyataan". Ucap marsha

"Dan cuman kamu yang bisa donor darah buat kak zee, karna hanya golongan darah kamu yang sama dengan kak zee, sementara kita semua beda". Lanjut marsha

"Harusnya sadar, kak zee begini juga gara-gara kamu!". Celetuk kathrin

"Kalau emang kamu adik kak zee, seharusnya jadilah adik yang bisa bantu kakak nya yang sedang mengalami kondisi hidup dan mati". Lanjut kathrin

Christy pun terdiam, membisu, tangannya yang menggenggam gelas sedikit bergetar.

Kedua tangan gracio meletakan di ranjang christy dengan mata yang berkaca-kaca, berbanding ketika dia memukuli christy malam tadi.

"Saya sangat mohon sama kamu, saya tidak ingin kehilangan zee, apalagi kalau itu di sebabkan oleh kamu lagi. Cukup shani saja menjadi korban, jangan menjadikan zee korban kamu selanjutnya". Ucap gracio dengan suara terdengar lemah

Jangan menjadikan zee korban kamu selanjutnya.

Kata-kata tersebut menusuk tepat di hati christy, untuk sesaat merasakan sesak, dan oksigen terasa sesak bagi paru-parunya, dan lidahnya mendadak kaku, mata christy berkaca-kaca sebelum setetes air matanya turun membasahi pipinya.

Christy bukannya keberatan untuk mendonorkan darah untuk kakak sulungnya, lagi pula zee lah orang pertama yang memaafkan dirinya. Dia sanggup mengorbankan nyawanya jika bisa menyelamatkan kakak sulungnya itu.

Ada satu hal yang membuatnya teramat sangat sakit, saat keluarganya memasuki ruangan ini tidak ada yang menanyakan keadaanya sama sekali.

Semuanya langsung memberikan tuntutan tanpa memperdulikan kondisinya yang saat ini. Seolah kehidupan sama sekali tidak berarti bagi dirinya, saat ini dia sangat berharga hanya karena menjadi seorang satu-satunya harapan untuk menolong hidup zee.

Sakit.

Bahkan lebih dari kata sakit.

Sangat sakit.

"CHRISTY!". Teguran dan setengah teriakan dari gracio itu membuat christy terkejut, gelas yang ada di tangannya pun berguncang hebat, lalu christy memejam, air matanya membasahi pipinya, ia mencoba mengendalikan rasa sakit yang terus memeluk mental dan fisiknya.

"Kak...". Ucap adel pelan

Suara adel membuat christy menoleh.

"Kak... Aku sangat amat memohon sama kakak, kakak satu-satunya harapan kita semua. Tolong selamatkan kak zee... Aku mohon". Ucap adel

Kata-kata yang adel ucapkan barusan berhasil membuat banteng pertahanan christy pecah, christy sesenggukan sambil menepuk-nepuk dadanya yang cukup sakit dia rasakan. Ternyata sama saja tidak ada yang memperdulikannya, di mata semua keluarganya hanya zee yang sangat berharga.

Sedangkan christy? Dia hanya pembawa sial dan beban yang kebetulan menjadi bagian dari keluarga mereka.

"Maa... Tolong jemput aku... Aku udah gak bisa nahan sakit ini sendirian... sakit banget rasanya". Ucap christy dalam hatinya

Tanpa menunggu lama lagi, akhirnya christy mengangkat bicara.

"Yaudah, aku mau". Ucap christy dengan suara bergetar

Dan semua yang ada disana merasa lega dengan ucapan yang barusaja christy ucapkan.

"Aku mau tanya sebentar sama kalian semua, boleh yaa?". Lanjutnya dan di angguki semua yang ada di sana

Lalu christy menatap gracio, marsha, kathrin dan juga adel yang sda di sebelahnya.

Christy pun mengehela napas panjang dan menghembuskannya perlahan sebelum bertanya kepada keluarganya.

"Apakah setelah aku mendonorkan darah untuk kak zee, kalian bisa menerima aku lagi dengan baik? Apakah aku bisa menjadi bagian keluarga xavier lagi? Dan apakah papa bisa menganggap aku sebagai putri ketiganya lagi? Dan juga apakah kak marsha mau menganggap aku sebagai adik ke satunya lagi? Dan apakah adel dan kathrin mau menganggap aku sebagai kakak kalian lagi? Apa setelah semuanya selesai kalian mau berdamai dengan aku lagi?". Ucap christy dengan air matanya yang kembali menetes semakin deras. Namun, mereka semua berdiri diam, membisu, tidak ada jawaban dari mereka semua






































Next?
seperti biasa jangan lupa vote dan komennya hehee....
TERIMAKASIH BANYAK💗

BERTAHAN ATAU MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang