Setelah christy menyelesaikan sesi donor darahnya, kepalanya kini berdenyut sakit dan tubuhnya lemas, dan belum lagi kondisinya yang saat ini belum fit.
Beberapa menit kemudian, seorang perawat datang.
"Sekarang gimana kondisi kamu?". Tanya perawat itu ramah, dan bergerak lincah membereskan berbagai peralatan yang menempel di tangan christy, lalu menempelkan pleaster di tempat bekas jarum transfusi menempel
"Sakit... Pusing dan ngantuk". Ujar christy lesu
"Gapapa, itu udah hal yang wajar kok". Ucap perawat tersebut
Lalu perawat itu lantas mengeluarkan sekotak susu dan sebungkus roti dari sakunya, lalu meletakan di nakas.
"Kalau kamu sudah merasa mendingan dan enakan, nanti makan dan minum ini yaa, biar kondisi tubuh kamu cepat membaik". Ucap perawat tersebut di angguki christy
Saat perawat pergi, christy masih terus berbaring di tempat semula, saat ini isi kepalanya terasa begitu riuh membuat kepalanya merasakan sakit yang amat dalam. Christy pun hanya bisa memijat pelipisnya sambil memejam, berharap dengan cara seperti ini bisa meredakan keriuhan di kepalanya.
Beberapa waktu kemudian, pandangan matanya menjelajahi kamar rawatnya saat ini. Begitu sepi dan sunyi, tidak ada siapapun selain dirinya sendiri.
"Kamu bodoh, christy". Ucapnya miris, dia menertawakan kebodohannya sendiri yang masih berharap akan mendapatkan tempat kebahagiaan lagi di keluarga xavier. Bukan tawa bahagia melainkan tawa pahit yang di tunjukan untuk dirinya
Sudah di buat hancur oleh keluarga sendiri, padahal sedang butuh-butuhnya mereka sebagai semangatnya untuk hidup. Tapi malah mereka yang membuat semangat hidupnya hilang.
Tiba-tiba seseorang membuka ruangan christy dengan perlahan-lahan sambil membawa kursi roda, ia mengenakan hoodie dan masker.
"S-siapa?". Ucap christy merasa ketakutan
"Ssstt... Jangan berisik ini kakak". Ucap seseorang tersebut lalu membuka maskernya
"Kak-chika?". Ucap christy terkejut melihat chika yang berada di ruangannya saat ini
"Ayoo ikut kakak, disini bukan tempat terbaik kamu". Ucap chika mengajak christy
Lalu christy langsung memeluk tubuh chika yang duduk di samping ranjangnya.
Saat christy sedang membutuhkan pelukan dari seseorang, dan tibalah chika teman dari zee dan juga chika sangat dekat dengan adik zee yaitu christy.
"Kak, aku capee". Ucap christy kembali menangis kedalam dekapan chika
"It's okay, kamu gak sendiri, di sini masih ada kakak yang bisa nemenin kamu". Ucap chika menenangkan christy
"Sakit kak... Di sini sakit banget kak... sakit!". Ucap christy melepaskan pelukannya dan menepuk-nepuk dadanya
"Udah yaa... jangan menyakiti diri sendiri, kakak yakin kamu anak yang kuat, bisa bertahan sampai sejauh ini". Ucap chika tau-tau dia baru saja meneteskan air matanya
"Ayoo ikut kakak pergi dari sini! Kamu akan jauh lebih baik sama kakak di banding keluarga kamu sendiri. Kakak gak mau lihat kamu menahan rasa sakit yang lebih lama lagi, dan kakak gak mau lihat kamu di penuhi luka baru setiap harinya, mereka adalah bukan tempat dan rumah ternyaman bagi kamu". Ujar chika
"Ayoo pergi dari sini! Sebelum mereka semua lihat". Ucap chika langsung beranjak dari duduknya dan membantu christy untuk duduk di kursi roda yang ia bawa
Dan mereka pun pergi dari ruangan itu tanpa sepengetahuan keluarga christy.
Flashback....
Saat zee meninggalkan rumah freya, dan freya mengikuti zee dari arah belakang menggunakan motor miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN ATAU MENYERAH
RandomCerita ini tentang keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang kepada anak-anaknya, walaupun salah satu dari anak mereka menderita penyakit jantung, karena kecelakaan yang membuat ia seperti ini. Namun, itu semua tidak akan pernah berubah kasih sa...