bagian 26

988 88 3
                                    

Suara kicauan burung di pagi hari membangunkan tidur nyenyak zee. Lalu zee membuka matanya, badan nya kini terasa jauh lebih nyaman dan kepalanya tak lagi sakit. Sepertinya kompresan christy semalam berpengaruh besar untuknya.

Setelah menyingkirkan handuk di dahinya ke sebelah bantal, zee pun mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Dia lalu mengucek mata sambil menguap sekali lagi. Zee pun merasa haus, ia melirik botol minum yang ada di kamarnya, ternyata botol tersebut kosong karena zee lupa untuk mengisinya.

Lalu zee beranjak dari kamarnya untuk mengambil minum. Namun, zee melihat pintu kamar christy terbuka lebar, ia melihat jelas posisi tidur christy yang terlihat tidak nyaman dan terlihat begitu lelah.

Rasa khawatir yang ada didirinya pun menonjol seakan-akan ingin melihat kondisi christy. Tanpa pikir panjang, zee pun menuju kamar christy, ia masuk kedalam kamar tersebut dan menghampiri christy. Namun, saat telapak tangan zee menyentuh lengan christy, dia tersentak kaget.

"HAH! Panas? Dia sakit?". Ucap zee

"Apa gara-gara dia ngerawat aku semalem? Padahal sendirinya juga demam". Lanjut zee, lalu ia pergi menuju ke bawah

Disana, terlihat bi rini sedang menyiapkan bubur untuk zee dan juga christy yang sedang sakit.

Sedangkan marsha ia berangkat kuliah, sementara adel dan kathrin ia sudah berangkat lebih awal untuk sekolah. Dan juga gracio hari ini ia bekerja lebih awal karna ada meeting dadakan di kantornya. Yang tersisa hanya zee dan juga christy, mereka berdua mengalami demam.

"Bi rini...". Zee memanggil bi rini yang sedang sibuk menyiapkan makanan

"Loh, non kenapa turun kebawah kan belum sembuh". Ucap bi rini

"Aku udah ngga papa kok bi, udah enakan. Oh iya bi, tadi aku liat christy di kamarnya, dia demam ya?". Tanya zee basa basi kepada bi rini, sebenarnya ia mengetahui jika adiknya itu mengalami sakit demam

"Iyaa non, mangkannya bibi lagi nyiapin bubur buat non zee dan non christy". Jelas bi rini

"Aku bantu ya, bi". Ujar zee yang hendak membantu bi rini membuat bubur

"Tidak usah non, bibi saja". Tolak bi rini

"Yasudah bi, aku nyiapin kompresan buat christy sama obatnya". Ucap zee lalu ia segera menyiapkan obat dan juga kompresan tersebut

Saat zee berbicara seperti itu, bi rini dalam hatinya sangat senang. Karena zee mempunyai rasa peduli terhadap kondisi christy yang saat ini.

Ntah kenapa hari ini ia mengkhawatirkan adik ke dua nya yang selama ini ia benci. Namun, kali ini ia sangat amat khawatir dengan adiknya.

"Semoga non zee segera menemani non christy". Ucap bi rini dalam hatinya

Tidak lama kemudian, dia sudah kembali dengan membawa obat dan juga kompresannya. Lalu zee duduk di atas kasur milik christy, ia mengamati christy yang masih tertidur dengan nyenyak. Setelah itu, ia membasahi handuk tersebut kedalam wadah yang berisi air hangat, memerasnya, dan menempelkan di dahi christy.

Tanpa menunggu lama, akhirnya bi rini masuk kedalam kamar christy, membawa 2 mangkuk yang berisi bubur untuk mereka berdua. Lalu bi rini meletakan bubur tersebut di nakas.

"Makasih, bi". Ujar zee

"Sama-sama non, bibi ke dapur dulu ya non". Ucap bi rini

"Iyaa bi, silahkan. Tenang saja kalo soal christy, aku yang ngerawat, bibi gak usah khawatir". Ucap zee meyakinkan bi rini, ia melihat raut wajah bi rini yang penuh dengan kekhawatiran terhadap christy

"Iya non, jangan lupa buburnya di makan yaa". Balas bi rini, lalu ia beranjak pergi meninggalkan kamar christy menuju dapur

"Dek... kamu kuat sekali menghadapi masalah yang berat ini, di tengah keluarga yang membenci kamu dan adanya penyakit kamu yang tak kunjung sembuh, karna belum mendapatkan jantung yang cocok dan sekarang kamu mengalami demam tinggi. Adik kakak yang satu ini hebat sekali melawan semuanya, kakak selalu mendengarkan kamu ketika kamu sendirian dan kamu selalu bicara ingin menyerah dan menyerah. Kakak gak mau kamu cepat menyerah, ayoo bangkit, kamu hebat, kamu kuat". Ucap zee tanpa di sadari dirinya meneteskan air matanya

BERTAHAN ATAU MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang