Kini christy berada di kamarnya, di tengah-tengah keluarga yang membenci dan tak mengharapkan keberadaannya. Kamar ini menjadi rumahnya, satu-satunya tempat bagi dia untuk pulang dan bisa menyuarakan tangis dan bahagianya tanpa perlu takut akan mengganggu siapa pun. Christy menyukai kamar ini, dimana kamar ini adalah tempat persembunyian terbaiknya.
"Tuhan bisa ga sih, sebentar aja peluk aku. Sebentar aja tuhan... aku cape". Ucap christy meringkuk di samping kasur, berusaha membersihkan luka-luka yang ada di beberapa bagian tubuhnya
"Tuhan... Jujur, aku cuman pengen istirahat, tanpa harus mikirin besok kaya gimana. Jujur, kali ini fisik dan mental aku sudah terlalu lelah untuk berjuang. Ingin pulang, dan ingin pulang dari semua orang". Lanjut christy dengan air mata yang
kembali mengalir***
Kini zee telah menjadi CEO muda di perusahaan milik papanya. Sebenarnya cita-cita zee adalah seorang dokter. Tapi ia harus merelakan cita-citanya untuk meneruskan bisnis papanya.
***
Setelah 1 tahun 2 bulan, christy melangkah memasuki area makam sambil membawa beberapa tangkai bunga. Hari ini memutuskan untuk mendatangi makam mamanya. Selain karena perasaan kangennya yang menggebu, juga karena ada banyak hal yang ingin dia ceritakan pada sang mama.
Langkah christy terus bergerak, semakin dalam memasuki area makam. Setelah tiba di blok kedua dan berbelok dekat sebuah pohon besar, sampailah ia di sebuah makam yang di kelilingi batu pembatas warna putih. Terukir nama shani di atas batu nisan yang juga berwarna putih itu.
Christy pun berjongkok di samping makam tersebut, senyumnya terulas, kerinduannya jadi sedikit terobati, tapi kenyataannya rindu itu tidak akan pernah bisa terbayar lunas, karena raga mamanya kini sudah menjadi satu dengan bumi, juga dengan jiwa yang tenang di sisi tuhan.
"Mamaa, christy datang". Ucap christy dengan senyuman hangat nya
Jemarinya perlahan membelai nisan tersebut. Tangannya mulai membersihkan sedikit kotor yang berada di nisan shani, dia juga mencabuti rumput-rumput yang mulai bermunculan di permukaan makam. Setelah merasa sedikit lebih bersih, christy pun meletakan beberapa tangkai mawar putih yang ia bawa.
Selama beberapa waktu dia menikmati ketenangan di makam ini, yang terasa lebih seperti rumah di banding rumah sendiri, setelah puas, barulah christy menatap sendu makam shani.
"Mama kangen christy ngga?". Tanya christy lirih
"Mama pasti di sana perhatiin christy, kan? Kok, mama udah ngga dateng lagi di mimpi christy. Christy kangen maa". Lanjutnya
"Christy ngga tau harus gimana.... Cape banget rasanya.... Christy capee maa....". Christy mengadu sambil membelai nisan tersebut dengan lembut
"Semuanya jahat maa, semuanya udah ngga sayang lagi sama christy, semuanya benci christy. Maa, christy sendirian". Ucapnya sambil menahan sesak di dadanya yang semakin menghebat
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN ATAU MENYERAH
De TodoCerita ini tentang keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang kepada anak-anaknya, walaupun salah satu dari anak mereka menderita penyakit jantung, karena kecelakaan yang membuat ia seperti ini. Namun, itu semua tidak akan pernah berubah kasih sa...