bagian 21

774 75 5
                                    

Brukk!!!...

Kathrin langsung mendorong tubuh christy hingga terjatuh dari atas motornya, seketika christy terbangun dan pinggang nya terbentur dari atas motor.

"Awww... Sa-sakit...". Lirih christy

"UDAH GUE BILANG, BERHENTI NYUSAHIN ORANG-ORANG SEKITAR BISA GAK SIH? LO CUMA BEBAN DI KELUARGA KITA". Ucap kathrin dengan penuh amarah

Suara teriakan kathrin menggelegar di penjuru rumah. Christy, yang menjadi sasaran amarah kathrin, ia hanya mampu menunduk sambil meremas kedua tangannya. Kalau dia boleh jujur, ia sudah sangat teramat lelah saat ini. Bahkan untuk menaggapi kemarahan kathrin saja, ia kewalahan.

Melihat kakaknya terjatuh ia segera turun dari motornya dan membantunya
"Ayoo, sini gue bantu". Ujar adel

"Cukup kath, kamu jangan keterlaluan". Tegur adel sedikit lebih tegas pada kathrin

"Lo juga kak, apa-apan sih pake segala ngebantuin dia, ngejemput dia di halte". Ucap kathrin tidak terima saat christy di bantu oleh adel

"Iyaa dek, kakak tau kakak cuman tumbuh jadi beban buat keluarga... Tapi kakak mohon sama kamu tolong marahnya tahan dulu boleh ya? Hari ini kakak cape banget". Ujar christy dengan nada teramat rendah

Marsha yang berada di rumah, berjalan cepat menuju sumber suara. Ia menatap kathrin yang di selimuti dengan amarah, kemudian ganti menatap christy yang terlihat sangat kasihan, cewek tersebut wajahnya sangat pucat dan tubuhnya gemetar hebat.

Sementara itu, di pintu depan, zee berdiri dengan wajah datar, ia sangat lelah bukan main setelah beraktivitas di kampus dan ketika pulang malah di sambut dengan pemandangan yang sangat tidak menyenangkan.

"Keberadaan lo tuh ga berguna di keluarga kita dan ga ada apa-apa nya christy, yang ada cuman nambah beban!". Ucap marsha yang ikut bersuara

Kali ini christy mengangkat wajahnya dan menatap sang kakak dengan tatapan tidak percaya. Jadi, sebeban dan se-gak-berguna itu kah dia di mata keluarganya.

"KENAPA? MAU NGELAK? JAWAB! BISU LO SEKARANG, HAH?". Ucap marsha kembali berteriak, semakin marah karena christy berani menatap balik dirinya

"Iya, kak. Aku minta maaf, aku cuman bisa jadi beban buat keluarga ini". Jawab christy sekenannya

Bukan hanya kakak, adik, dan papahnya, yang bisa marah. Untuk kali ini christy juga ingin marah.

"Wah gila lo, udah berani sekarang ya?". Ucap marsha menahan tangan christy yang hendak berbalik

"Udah yaa kak, christy mohon, kaka boleh marah sepuasnya sama christy, tapi kali ini jangan sekarang kak, christy cape banget. Hari ini sangat buruk kak". Keluh christy

"Beneran gak tau diri lo, DASAR PEMBUNUHAN!". Ucap marsha

"KAKAK NGOMONG APASIH? AKU BUKAN PEMBUNUH KAK! AKU NGGA PERNAH MAU DI SELAMETIN MAMA! AKU BUKAN PEMBUNUH". Teriak christy di hadapan saudara-saudaranya

Plakkk!

Christy tertegun, ia baru telah menerima tamparan dari zee atas teriakan refleksnya. Rumah menjadi hening untuk sesat.

"Apa lo tadi bilang? Coba ngomong sekali lagi?". Zee meremas kuat pundak christy, kali ini zee ikut terbawa emosi

Kepala christy menggeleng dengan cepat.
"Ngga, kak. Christy mi-minta ma-maaf. Mafin christy". Ucap christy air matanya mulai turun membasahi pipinya.

Saat zee ingin menamparnya lagi. Namun, tangan zee di tahan oleh adel.

"KAK, STOP! KAKAK LIAT WAJAH DIA? DIA PUCAT KAK, DIA KEDINGINAN, APA KAKAK NGGA KASIHAN?". Ucap adel ikut bersuara, ia melihat tangan christy yang gemetar hebat di sertai wajah yang pucat

BERTAHAN ATAU MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang