bagian 34

978 106 9
                                    

***

Kini gracio terlihat sibuk mengerjakan sesuatu di meja kerjaannya. Kemudian dia menghentikan kegiatannya itu dan menghembuskan napas panjang.

Pandangan gracio tertuju pada sebuah foto di sudut meja kerjanya, foto itu sudah berada di sana untuk waktu yang cukup lama. Ntah kenapa foto itu kali ini berhasil membuatnya terusik, tangan gracio lantas bergerak meraih foto dalam bingkai hitam itu, lalu melihat gambarnya.

Foto kebersamaan mereka sekeluarga saat di tepi pantai.

Sepotong kenangan masa lalu itu, mulai mengunjungi kepalanya, melemparkan pada suatu momen ketika dia tengah berkejaran bersama anak-anaknya di pantai, dengan ekspresi yang sangat amat bahagia. Sedangkan shani dududk di sebuah payung pantai, ia menatap anak-anaknya dan juga suaminya yang tengah berkejaran.

"Mamaa, tolongin akuu!". Ucap christy dan juga kathrin

Lalu shani membuka kedua tangannya, menyambut kedatangan mereka berdua dalam dekapannya. Sementara gracio, zee, marsha dan adel, menatap kecewa kearah christy dan kathrin yang sudah berada dalam lindungan mamanya.

"Mama, tadi papa, kak zee, kak marsha, sama adel mau pukulin aku sama adek". Adu christy

"Yeuhhh nih anak finah aja, kakak gak ada niatan gitu, sumpah aja. Mah". Ucap zee memelototkan kedua matanya sambil menggeleng panik

Lalu gracio menegur zee yang melototkan matanya kepada kedua adiknya itu.

"ZEE!". Tegas gracio

Shani terkekeh saat melihat raut wajah zee yang minta di kasihani, sambil mendorong pundak suaminya. Shani mengetahui jika putri ketiganya itu bohong maka dari itu melepaskan dekapannya.

"Kamu, gak boleh bohong lagi yaa...". Ucap shani menjawil pelan hidung christy

Lalu marsha dan adel menjulurkan lidahnya, membuat christy semakin kesal dibuatnya, christy memberikan tatapan sinis kepada marsha dan adel sambil mengalihkan pandangan pada papanya.

Lalu gracio memarahi marsha dan adel, membuat christy sangat bahagia ketika papanya memihak membela kedirinya.

"Papa, nanti papa temenin aku terus yaa! Kalo mereka jahatin aku papa yang maju, okee". Ucap christy menatap mata gracio

"Papa akan selalu ada di dekat kamu. Jangan takut, papa ada disini". Balas gracio

Kenangan itu berhenti sampai sana. Gracio mengulas senyum lembut dan tangannya mengusap pelan foto itu.

"Maafkan papa, christy... Papa benar-benar minta maaf". Ucap gracio, tiba-tiba notifikasi dari ponsel yang berada di meja kerjanya, berhasil membuyarkan lamunan gracio. Lalu ia meraih ponselnya, mendapatkan pesan dari adel.

Adel

paa?

kak christy gak ada di rumah sakit, dan adel juga tadi sempat ke rumah sama kak marsha dan kathrin buat mastiin kak christy di rumah, ada atau ngganya.

tapi nyatanya kak christy gak ada, kamarnya kosong dan semua bajunya ngga ada paa.

kak christy pergi paa, ntah kemana.

apa kak christy kecewa sama kita? mangkanya kak christy pergi ninggalin kita semua.

(Pesan terakhir itu berhasil membuat gracio terduduk lemas di kursinya).

***

Saat semuanya sudah berkumpul di ruangan zee untuk menemani zee.

Mereka semua tidak memberitahukan zee, bahwa christy pergi. Karna mereka semua tau jika zee mengetahui christy pergi ntah kemana, zee akan menangis.

BERTAHAN ATAU MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang