Pagi itu baskara diantar keluarganya menuju pondok pesantren tempat baskara menimba ilmu nantinya, singkat cerita sampailah mereka dan mereka ngobrol panjang lebar di pesantren.
"gua ga pernah nyangka kalo gua bakal masuk pesantren" ucap baskara.
"Kira-kira disini kegiatannya apa aja ya, gua bakal betah nggak ya, makannya gimana" begitu banyak kekhawatiran baskara yang terbenak dalam otaknya.
Setelah keluarga baskara pulang dari pesantren, hari semakin sore dan sudah memasuki waktu makan sore, dan baskara untuk pertama kalinya merasakan mengantri untuk makan di pondok pesantren.
"Oh jadi begini makanan di pondok."
Singkat cerita baskara makan di kantin dengan keadaan menyendiri dan penuh kesedihan, karena ini pertama kalinya baskara jauh dari keluarganya termasuk ibunya.
saat itu ada banyak kekhawatiran baskara tentang kehidupan dia nantinya disana?
Selesai dari makan, baskara kembali ke asrama untuk bersiap siap pergi mandi dan melaksanakan sholat magrib berjamaah.
Sesampainya di masjid.
Baskara penuh rasa takjub melihat masjid yang sangat besar dan dipenuhi dekorasi yang sangat indah.
dia melihat lihat sekeliling masjid itu dengan takjubnya dia.
Tak lama setelah itu adzan berkumandang dan para santri putra dan putri pun melaksanakan sholat berjamaah.
Setelah sholat magrib berjamaah pimpinan pondok pesantren memberikan ceramah dan nasehat tentang kehidupan di pondok, diantaranya kegiatan di pondok, pengajian rutin, jadwal belajar kitab kuning, tata cara sholat wajib dan sunah, dan lain lain.
Para santri pun kembali ke asrama masing-masing.
Kembalinya ke kamar baskara pun duduk di pojokan kamar sembari melihat teman teman sekamarnya, ada yang sudah akrab satu sama lain, ada juga yang masih canggung sama seperti yang baskara rasakan.
Tak lama setelah itu masuklah kakak pembimbing kamar dari baskara.
Sebut saja namanya leo dan imam.
Leo dan imam sendiri berada dibangku kelas 3 aliyah yang dimana 2 tahun lebih tua diatas baskara.
Mereka berdua memperkenalkan diri kepada mereka semua.
Leo dan imam berinisiatif untuk menyuruh mereka memperkenalkan diri mereka masing masing kepada yang lain guna untuk menciptakan suasana yang lebih akrab di dalam kamar mereka.
Dikamar itu kurang lebih ada 24 anak yang sudah termasuk 2 pembimbing mereka.
Baskara tertarik kepada satu orang untuk diajak ngobrol, sebut saja namanya ilham.
Ilham sendiri anak dari seorang petani yang bercita cita untuk menjadi hafidz Qur'an.
Mereka berdua mengobrol panjang tentang kehidupan mereka, tak terasa waktu sudah memasuki waktu isya dan mereka berdua pergi menuju masjid untuk menunaikan sholat isya berjamaah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA SENJA-TERBIT
RomanceDi tengah kekerasan dan kekacauan dunia geng motor, seorang laki-laki mengemban peran sebagai ketua geng dengan penuh ambisi dan keberanian. Namun di balik sikap kerasnya, terselip sebuah rahasia gelap yang hanya sedikit yang tahu, yaitu penyakit an...