Sekitar jam 2 siang, Baskara memutuskan untuk mencari bus transit antar kota yang melewati rumahnya. Dia membereskan semua barangnya dari kosan Rifki.
"Akhirnya kelar juga, nih kunci kata Rifki taruh di pot bunga. Mana potnya?" dia mencari keberadaan pot yang disebutkan Rifki tadi pagi. "Oh itu potnya" ujarnya yang melihat letak pot tersebut di sudut ruangan.
Dia berjalan menuju terminal kota, mencari bus kota yang sedang transit di sana. Dia menemukan satu bus dengan nama prima jaya. "Akhirnya ketemu juga busnya, loketnya sebelah mana ya, coba deh tanya sama kernetnya" Baskara menghampiri kernet bus tersebut yang sedang ngopi di warung dekat sana.
"Pak permisi, mau nanya loket bis ini sebelah mana ya?" tanya Baskara kepada kernetnya. "Oh sebelah sana mas, lurus aja dari sini terus di dekat mushola nah di sana loketnya" balasnya yang mengarahkan Baskara ke arah loket bus tersebut.
"Oh sebelah situ ya pak, makasih" sahutnya menundukkan kepala.
"Sama-sama" balas kernet itu.
Dia berjalan ke arah yang di tunjukkan kernet itu. "Nah ini dia loketnya" imbuhnya yang berjalan ke sana.
"Mbak tiketnya untuk satu orang, nama busnya prima jaya" Baskara memberikan uang yang tertera di loket tersebut. "Ini mas tiketnya, semoga selamat sampai tujuan" ujar pegawai loket tersebut, memberikan senyum sambil menengadahkan kedua tangannya.
"Iya" balasnya yang ikut memberikan senyum, Baskara kembali ke bus tersebut dan memberikan tiketnya kepada kernet mobil itu. Setelah memberikannya dia diizinkan masuk. "Silahkan masuk mas, bentar lagi kita jalan kok. Santai-santai aja dulu di dalam"
"Iya pak, saya duluan ya" balasnya lanjut melangkahkan kaki masuk ke dalam mobil.
30 menit kemudian setelah penumpang penuh, akhirnya mobil tersebut akan berangkat. Kernetnya mengisyaratkan agar semua penumpang mengecek semua barangnya agar tidak ada yang ketinggalan. "Bapak ibu, coba cek lagi barangnya. Ada yang ketinggalan apa nggak? Sebentar lagi kita akan berangkat" semua penumpang pun mengecek kembali barangnya "AMAN PAK! BERANGKAT AJA" teriak semua penumpang dalam mobil itu.
"BERANGKAT PIRRRR" teriaknya.
Selama dalam perjalanan pulang ke rumah, Baskara terus merenungi bagaimana reaksi mamanya nanti. Keputusannya untuk keluar dari pondok pesantren sudah bulat, jadi apapun konsekuensinya dia akan menerimanya.
Time to skip
Bus itu sudah sampai di pemberhentian terminal. Semua penumpang turun dari mobil tersebut "BAPAK IBU, KITA SUDAH SAMPAI DI TERMINAL. SILAHKAN TURUN DAN CEK KEMBALI SEMUA BARANGNYA, JANGAN SAMPAI ADA YANG KETINGGALAN" teriak kernet itu kepada semua penumpang.
"Akhirnya sampai juga, pegel semua badan gua rasanya. Nih Anton sama Baim dimana ya? Mereka jadi apa kagak jemput gua" ujarnya yang celingukan melihat segala arah untuk mencari keberadaan Anton dan Baim.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKARA SENJA-TERBIT
RomanceDi tengah kekerasan dan kekacauan dunia geng motor, seorang laki-laki mengemban peran sebagai ketua geng dengan penuh ambisi dan keberanian. Namun di balik sikap kerasnya, terselip sebuah rahasia gelap yang hanya sedikit yang tahu, yaitu penyakit an...