who's to blame??

541 54 0
                                    

setelah echi pingsan karna bius yang diberikan oleh sui,pria itu langsung menyelesaikan pekerjaannya tanpa pikir panjang lagi.

sementara anggota lainnya masih menunggu di depan kamar echi dan sebagiannya menunggu di ruang tengah. rasa cemas menyelimuti rumah itu, dan masih menunggu rion usai berbicara dengan itsmo.

"semuanya, kecuali selia sama caine kumpul semua ada sesuatu yang mau gw bicarakan" titah rion.

dan seluruh anggota menuju ke ruang tengah, dan rion berdiri di tengah ruangan.

"kita tadi siang ngerampok kan?? pasti jawab iya semua, dan sekarang pertanyaannya.. siapa yang sama echi" tanya rion seraya mengisap rokoknya.

mereka semua terdiam karna tak ada yang tau siapa yang pergi bersama echi, ruangan itu begitu hening dan tak ada yang berani membuka suara.

"gin, kedepan sekarang" perintah caine yang tiba tiba keluar dari kamar echi dan menuju ke ruang tengah, dan sang pemilik nama langsung berjalan kehadapan rion dan caine.

"sebutkan kesalahan kamu." ucap caine dingin.

"gw ga ikut ngerampok"ungkap gin.

" itu yang pertama, yang kedua?" tanya caine lagi.

"gw udah gaikut malah turun ke kota" ucap gin.

"bagus, kesalahan ketiga??" tanya caine lagi.

"gw ga kabarin radio atau komunikasi apapun" jawab gin lagi.

"baik, kesalahan keempat?" tanya caine yang kelihatannya mulai kesal.

"gw gak absen seluruh anggota yang sudah kembali ke rumah" jawab gin.

"kesalahan kelima??"

"aku terlalu fokus ke tanggung jawabku yaitu menjaga aenon"jawab gin lagi.

" kesalahan ke enam??" tanya caine lagi.

"g-gw gatau.." ucap gin.

"kamu gatau?? perlu saya ulangi pertanyaan nya?? apa kesalahan keenam??" tanya caine sekali lagi.

"g-gw gatau caine.. serius" ujar gin.

"perlu saya bilang sendiri kesalahan kamu??" tanya caine yang dibalas anggukan lemah dari gin.

"rion, lakukan." perintah caine yang mundur selangkah agar rion mengambil alih posisi caine.

plak.

rion langsung menampar pipi gin hingga nyaris terjatuh, semua orang terkejut dengan scene yang tiba tiba terjadi dan kemudian caine mengambil posisi nya kembali.

"kamu meninggalkan echi sendirian di rumah bahkan di kota, siapa bilang aenon adalah tanggung jawabmu?? kamu dan key memiliki tanggung jawab besar yaitu menjaga seluruh anggota agar tetap aman, saya ulangi lagi semua anggota bukan hanya aenon saja." jelas caine tegas.

gin terdiam sejenak seraya mengelus pipi kanannya yang memerah dan menciptakan rasa perih, ia tahu bahwa ini salahnya sendiri tapi sebagai putra pertama tnf tidakkah lelah rasanya mengurus semuanya sekaligus.

"silahkan masuk ke kamarmu gin, dan key tolong obati lukanya segera" ucap caine yang di balas dengan anggukan singkat oleh key.

key dan gin langsung pergi meninggalkan ruang tengah, tetapi sebelum beranjak pergi caine berucap sekali lagi.

"dan tolong minta maaf kepada echi, saya tidak mau tahu jika dia bereaksi bagaimana padamu yang ingin saya dengar adalah ucapan maafmu kepada echi, dengar itu gin??" ucap caine seraya menatap ke arah gin.

"baik, gw ngerti nanti gw bilang ke dia.." ucap gin yang langsung pergi ke lantai atas.

sesampainya di lantai atas, gin langsung mengobrak-abrik meja kerjanya dan menghamburkan kertas kertas ke lantai, dan mulai meneriaki sumpah serapah.

dan key hanya berdiri di depan kusen pintu kamar gin dan melihat kejadian itu seraya memijit pelan alisnya, kemudian masuk dan membereskan barang yang berceceran di lantai.

"ngapain marah?? gak Terima itu salah kamu?? udah jelas kamu itu lalai dalam tugasmu"ucap key sambil menyusun kertas kertas kerja gin di meja

gin yang tidak dapat mengontrol kemarahannya langsung melempar sebuah vas bunga ke arah key, dan dengan sigap key menangkap vas tersebut dan menaruhnya perlahan di meja kerja lelaki itu.

"lo kenapa bilang ini salah gw? emang lu seakan akan ga bersalah disini? lo berasumsi ini salah gw semua hah? lo ngeremehin gw?" key di serang oleh pertanyaan bertubi tubi dari gin dan tak membiarkannya berbicara sepatah katapun.

"gw capek key, gw selalu yang disalahin kalau ada apa apa, mentang mentang gw putra pertama di keluarga"kesal gin yang masih melempar berberapa barang di kamarnya.

"gw tau lu capek, tapi bukan lu aja yang capek disini hey.. bapak kerja dari pagi sampe pagi buat siapa? buat kita semua gin, ya wajar donk dia marah besar ke kamu" jelas key yang mengutip barang barang di lantai.

"LO EMANG NGERTI APA TENTANG MASALAH HIDUP GW?! LO KERJANYA CUMA NGATUR NGATUR NGATUR AJA SELALU" bentak gin dengan emosi yang sudah memuncak.

"GIN!! kita putra-putri sulung di keluarga!!  ego kita sama sama tinggi dan gaada satupun yang mau ngalah diantara kita, gw juga capek gin,kita sama sama capek ngurus ini ngurus itu lo butuh kakak dan gw butuh abang gin... jangan kekanak kanakan dulu bisa ga?! dewasa dikit bisa ga?! rion gitu biar kita disiplin dan akhirnya apa? kita semua selamat, rion cuma mau yang terbaik buat kita!! gaada niat jahat satupun tersirat di benaknya!!" bentak key balik seraya menunjuk nunjuk jarinya ke arah gin.

"lo jangan terlalu ngatur anjing!! gw gasuka di atur!! gw ada cara sendiri buat ngejaga keluarga kita, lo sekarang diam dan gausah ngatur cara gw!!"bentak gin balik.

terjadi keributan antara gin dan key di lantai atas dan tiba tiba terdengar ketukan di kamar gin.

tok tok tok

-

-

-

STAY TUNE YA BEBS WKWKWK




aku, kamu apakah akan menjadi kita?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang