rencana??

536 34 1
                                    

caine berjalan ke kanan dan ke kiri terus menerus memikirkan bagaimana nasibnya nanti setelah mereka kembali ke kota, sudah 3 jam berlalu setelah mereka masuk ke penginapan. dan caine masih belum menyalakan ponselnya sedari tadi.

sementara key sedang merokok di luar untuk mempertimbangkan rencananya itu, apakah akan ada pertumpahan darah berikutnya?? tak sedikit batang rokok yang dihisapnya dalam sekali pikir itu, rencananya ini sangatlah beresiko baginya dan caine.

"aku tak yakin bahwa ini akan berhasil.. ini akan sangat beresiko bagiku dan anggota lainnya.. agh.. apa yang harus ku lakukan.." gumam key menghela nafas kasarnya.

ia membuka ponselnya dan saat ia menyalakan internet aktif ponselnya langsung di banjiri oleh notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari rion dan beberapa anggota lainnya.

key langsung menghubungi rion agar tidak tercipta kecurigaan dan akhirnya menggagalkan seluruh rencananya.

*key, rion*

"halo??"

"akhirnya di jawab juga, gimana caine?? dia aman kan sama kamu"

"tentu saja, ia aman bersamaku maaf karna tidak menjawab panggilanmu sedari tadi karna ponselku terlempar ke kursi belakang"

"caine kenapa ga aktif ponselnya??"

"ponselnya mati total barusan, aku akan menyuruhnya untuk menghubungi mu kembali nanti setelah aku menghabiskan rokok milikku ini"

"hmm, baiklah jangan lupa gunakan pistol yang kuberikan padamu"

"bapak. tidak semua masalah diselesaikan dengan pistol, dan juga aku menemukan ak47 di dalam mobilku, jangan katakan itu juga ulahmu"

"aku hanya ingin caine baik baik saja you know what i mean"

"tapi tidak seperti ini juga, sudahlah bapak, key ingin makan malam dengan mami selamat malam."

key mematikan panggilan itu sebelah pihak dan pergi mengampiri caine yang sepertinya sedang gelisah, kemudian menepuk bahunya pelan.

"apakah sesuatu menyambar pikiranmu?? kau terlihat begitu gelisah, apakah ada sesuatu yang terjadi??" tanya key pelan sambil mengajak caine untuk duduk di sofa.

"tidak.. hanya saja aku hanya takut.." jawab caine sambil menghela nafas kasarnya.

"apakah mami boleh berbagi apa yang mengganggu pikiranmu?? aku tak ingin mami banyak pikiran" tutur key lembut.

"hmm.. seperti kamu dapat ku percaya.." ujar caine.

"tapi tunggu sejenak, key ingin membersihkan diri dahulu karna pakaianku berbau asap rokok dan tentu saja ini berbahaya untuk janinmu, oh ya aku menculik miraie kesini untuk menemani dan mengecek kesehatan mu" ujar key dan mata caine langsung melebar.

"kamu culik miraie?? ngapain?? dan kok bisa kamu culik dia?? mengapa aku tidak melihatnya di mobil" tanya caine heran.

"karna kudengar bahwa miraie adalah kakakmu, mungkin dia akan menemanimu karna mungkin aku akan sibuk mengurus distrik, sebentar lagi ia akan tiba" jawab key santai dengan senyum seolah tidak melakukan kesalahan.

dan benar saja tiba tiba dua pria kekar yang mengenakan jas formal dan berkacamata hitam yang melempar sosok miraie ke lantai kamar penginapan mereka, kedua tangan dan kakinya diikat dan mulutnya di tempelkan lakban hitam.

"sudah beberapa kali ku katakan pada kalian?? cukup membawanya saja jangan sampai kalian perlakukan seperti ini" ucap key kesan disertai dengan tatapan tajam.

"dia memberontak saat kami membawanya ke dalam mobil jadi mau tidak mau kami mengikatnya" jawab salah satu pria itu dan mendapatkan tatapan melotot dari miraie.

key menepuk jidatnya pelan dan kemudian melepas ikatan di tubuh miraie, dan langsung memberi miraie segelas air untuk ia minum.

"apakah kau baik baik saja?? maafkan perlakuan ku yang menculikmu tiba tiba, apakah ada yang terluka??" tanya key sambil mengecek apakah ada luka di tubuh miraie.

"a-aku gapapa,makasih tapi kenapa aku tiba tiba di culik kesini" tanya miraie dan di tanggapi dengan senyuman kaku dari caine.

"tidak, hanya saja aku membutuhkanmu untuk menemani adikmu, karna aku takut mami caine dibiarkan sendirian di sini" jawab key dan miraie langsung melihat caine yang duduk di ranjang dan melambaikan tangan padanya.

"dan sekarang pergilah kalian berdua, tugas kalian sudah selesai dan sudah saya transfer uangnya pada rekening boss kalian" tutur key dingin dan kedua pria itu langsung pergi dari kamar penginapan mereka.

setelah key membersihkan diri, key langsung duduk di lantai memandang caine yang duduk di atas kasur bersama miraie. mereka bertiga mulai ngobrol untuk menenangkan pikiran caine agar ia tidak terlalu gelisah.

"jangan duduk di lantai.. naik aja keatas, dingin itu lantainya" tutur caine sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya namun key menggeleng pelan.

"tidak apa apa, key duduk di lantai saja dan ngomong ngomong ini sudah memasuki jam tidur, kalian berdua harus beristirahat sekarang" ujar key yang melihat jam di layar ponselnya.

setelah beberapa saat akhirnya miraie dan caine sudah tertidur, key pergi ke balkon untuk merokok sejenak. ia memikirkan bagaimana nasib caine nanti mengetahui bahwa caine pernah menjumpai kepala Kepolisian kemarin tanpa sepengetahuan rion dan tentu saja rion tidak akan senang mendengar hal itu dan akhirnya akan terjadi pertumpahan darah.

rion sangat membenci apapun yang berbau polisi kecuali marcel, itu saja rion sering menodongkan pistol padanya. wanita itu memijit alisnya pelan untuk menyalurkan rasa frustasi yang memuncak di kepalanya.

key memiliki sebuah firasat buruk dan itu mengancam keduanya yaitu caine dan calon janin yang belum tercipta seutuhnya, dan tentu saja itu sangat sensitif di tambah lagi dengan hasil lab yang mengatakan bahwa caine memiliki rahim yang lemah dan tentu saja ini sangatlah beresiko.

dan tiba tiba saja key mendengar suara langkah kaki menghampiri nya dan key dengan sigap berbalik dan menodongkan sebuah belati yang nyaris menikam leher pria yang ingin menghampiri nya namun key langsung menarik belati itu kembali dan meminta maaf karna pria itu adalah miraie.

"apa yang kamu lakukan pada jam segini?? tidak baik begadang pada wanita" tegur mirae lembut.

"sebentar, kau tidak hamil kan??" tanya key tiba tiba dan miraie menggeleng cepat.

"ngga hey, ngapain kamu mikir begitu" jawab miraie heran.

"karna aku sedang merokok, takutnya itu akan membahayakan perkembangan janin" tambah key.

"bagaimana kau mengetahuinya??" tanya miraie lagi.

"mungkin berkat majalah tentang panduan untuk orang hamil yang ku temukan di rak majalah ems, aku sekedar membacanya karna bosan menunggu echi perawatan tangannya" jawab key lagi.

ya memang tidak salah jika key membaca majalah tentang kehamilan waktu itu karna hal itu akan sangat berguna untuk saat ini, mirae yang mendengar pengakuan key hanya dapat terkekeh.

"jadi apa yang mau kamu bicarakan dengan ku??" tanya mirae yang menarik topik pertama tadi.

"ahh.. iya topik awal.. jadi dari mana kita harus memulainya.." ucap key sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara.
.
.
.
.
.

(ADUHH MAAP YAA ANAK ANAKKU 😔😔, AUTHOR KALIAN INI SYIBUQ DAN TIDAK SEMPAT UPLOAD KARNA HP AUTHOR RUSAK KEMARIN KARNA JATUH DARI MOTOR)

apakah yang key rencanakan akan berjalan mulus?? tapi apa sih yang di rencanain sama key?? sampe dia aja pusing sendiri mikirnya

stay tuned ya untuk chapter berikut nya tapi ingatin author ya dengan cara apa?? yaa-!!! komen dan vote-!😁🤟

aku, kamu apakah akan menjadi kita?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang