mereka berdua tiba di depan sebagai tempat perapian di kamar gin, hanya itu satu satunya akses menuju ke atap yang hanya beberapa anggota yang mengetahui akses ini.
"yang bener aja kita harus manjat dari sini??" tukas gin.
"arang bagus untuk kulitmu, dan hanya cerobong asapmu yang luasnya dapat di lewati manusia sebesar kita, gausah banyak komen ayo cepetan naik" ujar key yang sudah masuk kedalam perapian dan memanjat ke atas.
"ugh terserah, gw hanya pasrah" ujar gin mengikuti key.
"harusnya aku yang mengatakan itu" balas key.
sesampainya mereka di atas sana, mereka duduk di atas genteng dan saling membersihkan arang di tubuh masing-masing.
setelah selesai menyingkirkan bongkahan arang yang menempel di pakaiannya, gin menghela nafas kasarnya dan mulai membuka suara.
"gw sakit key" ucap gin dan seketika mata key melebar.
"sakit? apa maksudmu?? kau sakit apa??" tanya key dengan mada serius.
"gagal ginjal kronis, please key jangan bilang ke siapapun, hanya kau, aenon, mami papi, riji dan mako yang tau, lainnya engga.." jawab gin memijit alisnya pelan.
"hey ini merupakan hal yang serius.. kenapa kau tidak mengatakan hal ini dari awal?! agar aku dapat membantumu" ujar key kesal dan mengusap wajahnya beberapa kali.
"gw tau lo bakal kesel, tapi gimana ya.. gw gamau kalian repot mikirin gw" ucap gin seraya mengacak rambutnya kesal.
"ya kan setidaknya kau harus menjelaskan hal ini ke echi, jangan handle semuanya sendiri dia paling care loh sama kamu, jangan langsung ambil keputusan sendiri buat sembunyikan hal yang dikategorikan cukup serius loh ini" jelas key
"itulah masalahnya, gw gamau echi tau soal ini" ujar gin.
"lantas mengapa seperti itu?? lemparkan aku sebuah alasan yang dapat ku terima, apakah kau mencintainya?? atau karna masa lalunya?? jelaskan padaku" tutur key sambil mengelap darah yang menetes dari hidung gin yang bahkan pria itu sendiri tidak sadari.
gin langsung menyeka darah yang menetes dari hidungnya dengan jarinya, dan key segera mengeluarkan satu sarung tangan miliknya yang masih bersih dan memberikannya kepada gin.
"buat apa?" tanya gin.
"lain kali belajarlah untuk membaca situasi, kau kira aku memberikan ini untuk merubahmu menjadi seorang pesulap?" jawab key dengan sarkastis.
"oh yeah, makasih" ujar gin menerima sarung tangan itu dan menyumbat hidungnya.
"kau masih belum menjawab pertanyaanku atau memberiku sebuah alasan yang logis mengapa kau menyembunyikan hal ini dari echi" ujar key yang mengambil sebatang rokok dan menyalakannya dan membiarkan asapnya menyebar di udara.
"oke fine, gw bilang alasannya.. kalau misalnya echi tau soal ini dia bakal tinggalin semuanya buat gw, mimpinya,karirnya, semuanya" jelas gin.
"terlihat seperti alasan yang basi, katakan yang sebenarnya gin, aku tak suka sesuatu yang bersifat bertele tele" ujar key menatap tajam kearah gin yang mematung memikirkan jawaban yang logis karna sepertinya key sudah mengetahui segalanya.
"kau kira aku tidak menyadari ukiran tatto kecil yang bertuliskan echi ceres yang berada di area jari manismu?? kau sendiri tahu faktanya bukan kalau aku tak suka pembohong" ucap key yang masih menunggu gin untuk mengungkapkan semuanya.
mata gin melebar saat key mengungkap tentang tatto rahasia miliknya yang terukir kecil di area jari manis sebelah kirinya, bagaimana bisa key menyadari detail sekecil itu sedangkan gin tidak melakukan hal yang mencurigakan agar ia tidak ketahuan.
key memang tipe orang yang berbicara dengan bahasa formal, jarang sekali terdengar kata gw-lo keluar dari mulutnya ketika berbicara dengan wanita bersurai biru ini, sehingga wanita ini sangat di segani karna sifatnya yang tenang tetapi beracun ketika melempar argument.wanita ini tidak jago bermain senjata,tetapi wanita ini dapat melumpuhkan lawan bicaranya dengan lisan beracun miliknya dan membiarkan yang lainnya melakukan aksi mereka setelah key menghancurkan pola pikir lawan bicaranya hanya dengan susunan kalimat yang diselimuti fakta yang miris.
key adalah definisi caine ketika bertugas, itulah beberapa alasan mengapa rion menyarankan seluruh anggota untuk berbicara kepala dingin dengan key ataupun caine karna mereka berdua adalah tipe bermain bersih.
berbeda dengan rion dan beberapa anomali kesayangannya, mereka lebih suka bermain kotor dan langsung blak blakan, mereka tidak mengenal apa itu bermain bersih, mereka lebih suka membalaskan langsung dengan alasan agar tidak merepotkan tuhan untuk sekedar membalaskan dendam.
"jangan membuatku menunggu gin" ucap key sambil menghela nafas kasarnya.
"oke fine!! gw suka sama echi tapi di satu sisi gw gamau dia suka balik sama gw, lo ngerti gak sih?" ungkap gin yang di suguhkan dengan senyuman puas dari wanita bersurai biru itu.
"kau merasa tidak pantas untuknya?? apa yang membuatmu berpikir begitu??" tanya key lagi.
"gw.. juga gatau kenapa.. gw penyakitan key.. gw gabisa jaga dia" ungkap gin lirih.
"kau menyerah begitu saja?? aku tidak mendidikmu seperti itu, aku mengajarkan kepada para gadis gadisku untuk mempertahankan apa yang mereka cintai, karna tidak ada kosa kata merelakan di dalam kamusku" ujar key dengan kekehan hambar.
"lo ga ngerti soal cinta key, love can make you blind and lost your way" bantah gin tegas.
"sebenarnya kau mencintainya bukan?? itulah alasan mengapa kau seperti ini, karna kau saja belum berdamai dengan sekitarmu, kamu menyembunyikan semuanya dan berpikir bahwa semua akan berjalan lancar dan akhirnya semuanya akan sirna dan berakhir kehilangan arah dan hancur" tukas key yang lagi lagi membuat gin mematung.
"jangan langsung berasumsi bahwa aku tak mengerti cinta, aku bukanlah wanita yang terlalu fokus dengan pekerjaan dan mengabaikan cinta" tambah key.
"aku mencintai adik adik gadisku seluruhnya, aku menghargai dan menjaga seluruh rahasia keluarga ini, katakan saja bahwa aku tim netral di keluarga ini, aku tidak akan berbicara sebelum di perintahkan untuk membuka suara-" belum selesai key bicara tiba tiba saja ponselnya berdering.
"beri aku waktu sejenak, dan gunakan itu untuk merenungkan keputusan mu" ucap key yang dibalas dengan anggukan cepat dari gin berjalan sedikit menjauh dari gin untuk mendapatkan akses angin yang begitu sejuk pada malam hari di atas atap rumah mewah itu.
gin merenungkan sejenak dari apa yang key katakan, memang ada benarnya apa kata wanita itu, ia tidak bisa menyelesaikan semuanya sendiri karna ia juga manusia yang dapat lelah dan tersesat kehilangan arah atau jalan pulang ketika pikirannya di serang oleh perkiraan buruk yang menghantui akal sehatnya.
setelah beberapa saat berpikir, gin merasakan sebuah tepukan ringan yang terasa di bahunya, dan ternyata key sudah selesai menelpon dan mengajak gin untuk masuk ke dalam sebelum suasananya semakin sejuk.
"ayo kembali masuk, sepertinya sebentar lagi akan hujan,masalah treatment kamu sudah saya urus seluruhnya, jadi jangan khawatir" ajak key yang lansung di setujui oleh gin.
"besok ngobrol lagi ya?? sekalian ajak riji sama mako, boleh yaa??" tanya gin antusias dengan senyum yang terukir indah di bibirnya dan di balas dengan anggukan lembut dari key.
"tentu saja, dan semoga mereka kuat melewati cerobong asap ajaib kita, dan saranku kau harus sering sering membersihkan cerobong asap itu, aku malas jika harus mengirimkan bajuku ke laundry setiap hari hanya karna melewati cerobong asap dari kamarmu" tutur key diakhiri dengan kekehan santai
.
.
.
.
.GIMANAA?? JANLUP VOTE SAMA KOMEN YAWW,
oiya peyek mau nanya sama readers ku sekalian, chapter depan maunya ngapain?? awokawok?? oelala?? ueueue? kiw kiw?? atau apa?? peyek di serang writeblock ini ueueueuee 😭😭😭👊
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu apakah akan menjadi kita?
AcciónTENTANG SEORANG MATA MATA YANG TERCIDUK DENGAN TARGETNYA SENDIRI APAKAH SANG MAFIA AKAN MENEMBAK SANG MATA MATA ATAU ADA OPSI LAINNYA??? WARNINGS🚨 -ada bxb nya (DIKIT KAYAKNYA) -tidak menjajikan akan sesuai seperti pernyataan diatas -maaf kalau ada...