36. Api yang mulai tersulut.

21.9K 2.3K 115
                                    

Bonnie : Aloooo! ⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝

Bonbon libul dua hali loh tapi cepelti biaca bannak yang kangen, uh Bonbon cayang onty uncle bannak-bannak!
૮꒰ ˶• ༝ •˶꒱ა ♡

Cebelum baca tekan bintang dulu yah cupaya onty penulic cemangat tulic kicah aku!
૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
.
.
.
.
.
Typo tandai!
.
.
.
.
Dominic membawa putranya ke dalam kamar bocah gembul nan buntal itu masih menangis karena daddynya tidak mengenali dirinya tadi, kakak-kakaknya juga malah tertawa melihat balita itu tantrum dan berguling-guling di lantai. Bedak tebal yang ia pakai seketika luntur kerena tangisannya. Bonnie terlalu lucu  makanya kakak-kakaknya itu tertawa seraya menahan gemas.

'Pokokna becok Bonbon mau mucuhan!' ujarnya sebelum di angkut oleh sang ayah menuju kamar.

Dominic, ayah tampan itu tidak tau tadi kalau itu sang putra karena tebalnya bedak yang dia pakai, bayinya tadi sekilas mirip badut." Kalau putra daddy diam maka akan daddy beri apapun yang kau mau..."

Bocah itu seketika menghentikan tangisannya. "Plomic!" Bonnie membawa tangan gembulnya ke tangan sang ayah untuk di kaitkan seperti biasa. Bonnie juga memandang Dominic dengan tatapan berbinar.

"Baiklah daddy janji.."

"Yeyyy Bonbon tidak akan makan bubul lembek lagi becok!"

Dominic seketika tau apa yang di pikirkan otak kecil itu. "Kecuali makanan daddy akan membelikanmu apapun...."

"Mana bica begitu daddy culang!" Bonnie mulai melotot lucu disertai mata yang sedikit sembab karena sempat menangis tadi.

"Pokoknya putra daddy harus diet dari makanan manis, tubuhmu semakin bulat daddy hawatir kamu tidak kuat berjalan. lagipula kau masih sakit." Dominic mengganti kata gemuk menjadi bulat agar balita itu tidak marah.

"Bonbon cudah cehat! dan bulat tu lucu tauu! humph!"

"Di rumah ini daddy pemimpinnya jadi turuti apa kata daddy dan jadilah anak patuh. Kau boleh makan makanan manis ketika tubuhmu sudah sembuh." Ucap Dominic seraya melirik Bonnie yang berwajah masam. "Tunggu disini dulu daddy mau ganti baju."

Balita itu lantas merebahkan dirinya di atas tempat tidur sembari menendang-nendangkan kaki ke udara. "Daddy gak acik huh!"

Dominic menahan tawa. Pria itu melepas jas dan kemeja putihnya sambil mendengarkan sang putra berceloteh bahwa ia adalah ayah jahat sedunia. Pemandangan punggung kokoh nan tegap seketika terpampang.

Bonnie menghentikan celotehannya karena melihat punggung sang ayah yang nampak unik punggung itu terdapat sebuah gambar!

Bonnie turun dari atas tempat tidur karena merasa tertarik. "Uwahhh halimau tigel!"

Dominic menengok kebawah melihat putranya memandang berbinar ke arah punggungnya. Padahal tadi marah namun balita itu seakan melupakannya ketika melihat sesuatu yang menarik. 'Ngambeknya nanti caja cekalang tuntackan laca penacalan dulu!'

Dominic pun berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan sang putra. "Bukan, tetapi ini adalah gambar leopard atau macam tutul."

"Leopal? apa itu ctikel cepelti yang dipakai paman-paman penjaga? Bonbon mau juga!" Bonnie ingat bahwa paman penjaganya punya gambar seperti itu juga di lengan. Tapi milik daddynya lebih besar dan memenuhi punggung.

"Leopard bukan leopal dan ini bukan stikers tapi tatto." Dominic mengoreksi perkataan putra bungsunya.

"Tatto apa tu! Bonbon mau tatto tu jugaa!"

"Anak kecil tidak boleh pasang tatto, karena ini di pasang menggunakan jarum."

"Jalum? cungguh!? Ih celam na daddy tidak takut?." Balita itu bergidik ngeri.

BONNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang