43. Akhir dan awal baru.

21.2K 2.5K 267
                                    

Alooooo Bonbon hadil
⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝

Cebelum baca kacih Bintang dulu bannak-bannak. ♡
.
.
.
.
.
"Tidak-tidak, aku tidak mungkin jadi gelandangan tidakkkk! Miranda terus berteriak dan merancau. Sampai mengganggu aktivitas tuna wisma yang lain.

"Hei jangan berteriak! kau mengganggu kami!" Teriak para tuna wisma.

"Haha aku masih kaya, aku masih kaya haha aku tidak mungkin miskin haha..." Miranda meremat rambut acak-acakanya. Ia lalu mengambil bungkusan makanan di tong sampah dan menyobeknya menjadi serpihan kecil seukuran uang kertas. " Ini uangku... Ini uangku, aku masih kaya raya!" Wanita itu benar-benar sudah menjadi gila dan tidak waras.

Para tuna wisma yang merasa tergganggu dengan rancauan Miranda akhirnya mengusir wanita gila itu dari sana.

Miranda yang masih dengan angan-angannya yaitu kekayaan. Terus memamerkan uang kertasnya pada orang-orang khususnya para pejalan kaki yang lewat.

"Aku kaya aku kaya! ini uangku haha..."

"Dasar sinting!"

"Orang gila!"

"Tidak waras!"

Berbagai makian terlontar namun Miranda acuh karena otak wanita itu sepertinya sudah sedikit bergeser. Miranda lantas ke tengah jalan ia ingin menyetop taxi, wanita itu memiliki rencana ingin kembali ke kediaman Dominic.

"Hei minggirlah ini jalan raya!

"Minggir hei!"

"Aku kaya aku telah menjadi nyonya Alexander haha."

Dari arah depannya sebuah truk container dengan kecepatan lumayan tinggi melaju ke arah Miranda yang berada di tengah-tengah. "Akhhhhhh!" Truk itu tidak bisa menghindar karena kondisi jalan yang ramai, akhirnya kendaraan besi ber muatan ton itu melindas tubuh Miranda hingga hancur.

Para pejalan kaki, banyak yang berteriak melihat itu namun tak ada yang bisa mereka lakukan selain memanggil ambulans.
.
.
.
.
.
Di mansion Alexander terlihat seorang balita yang nampaknya sedang bosan, Bonnie sudah menaruh beberapa serangga kecil laba-laba, jangkrik, tonggeret, ulat daun serta ulat bulu di kantong para pekerja tanpa mereka sadari, hitung-itung hadiah katanya. Karena banyak diantara mereka adalah pekerja baru.

Sekarang balita gembul nan bulat itu sedang sibuk bermain klereng di halaman. Mister Pedro Bonnie taruh di atas kepala seperti biasanya, sesekali Bonnie akan berbicara dengan kataknya jika dirasa jenuh.

Sampai sebuah suara anak-anak yang sedang lalu lalang mengalihkan perhatian balita imut itu dari acara bermainya.

Bonnie lantas berlari ke arah gerbang untuk sekedar mengintip, rupanya banyak anak sekolah yang telah pulang dan lewat di depan mansionnya.

"Hei kau ingin main bola di lapangan, nanti aku akan menjemputmu."

"Okee! ayoo kita kelapangan!"

"Guru hari ini memberi tugas dengan sangat banyak kepalaku rasanya mau pecah."

"Ada murid baru di sekolah dia sangat pintar."

Kata-kata para siswa-siswi sekolah yang lewat sampai ke telinga bayi bulat itu Bonnie berbinar sepertinya seru jika Bonnie bersekolah.

"DADDY BONBON MAU CEKOLAH!" Teriak Bonnie sambil berlari ke arah mansion. teriakannya mengagetkan ayahnya yang sedang meminum teh herbal.

"Uhuk...Uhuk ada apa?" Dominic bertanya sambil sesekali terbatuk.

"Daddy Bonbon mau cekolah boleh?" Bonnie menatap berharap ke arah sang ayah.

"Tidak!"

Sedetik kemudian matanya berkaca-kaca."Huwaaa!" Balita itu lantas berguling-guling di lantai. Bonnie mulai tantrum karena permintaannya tidak di turuti.

BONNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang