Rindu menguap lebar saat terbangun di pagi yang cerah hari ini. Ia menyibak selimutnya hingga terjatuh ke lantai. Rambutnya berantakan dan sedikit kusut. Rindu mengintip keluar jendela. Lantai 3 yang cukup menyenangkan. Ia bisa mengamati hiruk pikuk kota Doha yang mulai aktif dengan segala aktivitasnya.
"Hari ini kita sarapan apa?" Tanya Karen yang baru keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Kemarin aku melihat restoran yang menjual makanan khas kota Doha di dekat sini. Seperti Madrouba, Ragag, Kunafa atau Knafeh, Luqaimat, dan Chapati."
Selena membuka kopernya dan mengambil satu setel baju yang akan dipakai hari ini.
"Ya sudah, kita makan salah satu menu itu aja, setelahnya kita akan berkeliling." Kata Selena sambil berlalu.Madrouba adalah bubur Qatar dengan bermacam rempah di dalamnya dan biasanya dilengkapi dengan ayam. Terbuat dari nasi matang yang ditumbuk hingga menjadi bubur, dan memakai banyak bumbu seperti kunyit, jintan, kapulaga, jahe, cengkeh, kayu manis, bawang putih, dan lada hitam. Nama Madrouba berasal dari kata "Darb", kata Arab yang berarti 'memukul'. Dinamakan demikian karena makanan dipukul dengan sendok kayu agar tercampur dan empuk. Saat dimakan, rasanya akan mirip dengan nasi kari khas India. Hidangan ini cocok dimakan saat masih panas sehingga terasa nyaman di perut. Biasanya orang Qatar memakan Madrouba sebagai hidangan makan siang, namun kalau orang Indonesia bubur paling pas dimakan ketika pagi.
Qatar juga memiliki beberapa makanan seperti roti tipis atau crepes. Salah satunya adalah Ragag. Ragag merupakan sajian camilan manis berupa roti tipis yang bisa dipadukan dengan berbagai macam toping, seperti selai coklat, keju, telur, madu, rempah arab dan lainnya.
Kunafa atau knafeh merupakan camilan berbahan dasar adonan filo yang biasa digunakan di hidangan pastri Timur Tengah. Hidangan ini disajikan dengan taburan kacang pistachio, keju akawi (terbuat dari susu sapi atau susu kambing) dan diberi madu.
Selain kunafa, sajian manis lainnya yang patut dicoba di Qatar adalah Luqaimat, yakni adonan berbentuk bulat yang digoreng lalu disiram dengan sirup atau madu. Hidangan ini juga sangat diminati saat bulan Ramadhan. Selain berbentuk bulat, Luqaimat juga bisa disajikan dengan bentuk lonjong seperti churros.
Chapati hampir sama dengan ragag, namun sedikit lebih tebal. Chapati biasanya di makan dengan taburan gula, namun juga bisa diberi topping keju dan coklat. Chapati sangat cocok dimakan dengan teh Karak dan menjadi camilan favorit masyarakat Qatar.
Terlihat Rindu menguap lagi. Ia pun kembali membanting tubuhnya di atas kasur dan kembali memejamkan mata. Ia masih ingin tidur, namun otaknya menolak, memaksanya untuk tetap terjaga pagi ini.
Rindu masih melawan hawa kantuk yang meniup-niupi matanya. Ia meraih benda pipih di atas nakas dan... Prekk! Ponselnya terjatuh karena tersenggol tangannya sendiri. Ia bahkan tidak tahu sudah berapa kali iPhone ini terjatuh. Untungnya sampai saat ini ponsel itu masih sehat walafiat.
Rindu membuka room chattnya. Sebuah pesan tergantung karena ia tertidur. sebuah emoticon bentuk hati yang dikirim seseorang, bersambung dengan obrolan-obrolan kecil yang rancu lainnya. Entah kenapa, Rindu merasa dia yang baru saja dikenal terasa begitu akrab dan nyaman untuk menjadi teman obrolannya. Ya, Dia, pria yang mengajaknya sarapan pagi tadi.
Ada juga sebuah pesan dari Bundanya. Sudah lama juga tidak bertemu, rasa kangen itu terus memenuhi pikirannya.
Bunda🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
INGEWIKKELD (Rumit)
Teen FictionCinta itu datang tanpa bisa diduga dimana, kapan, dan pada siapa. * Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Salam kenal untuk Reader'...