Korea-Indonesia, 10-11 Kali Pertama Untuk Garuda Muda

53 9 0
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 00.15 WIB. Seketika Rindu keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang tv. Di sana sudah ada Ayah yang siap untuk menyaksikan laga antara Korea Selatan dan Indonesia. Terhidang secangkir kopi dan sepiring biskuit, ada juga beberapa cemilan tersusun dalam toples di atas meja.

"Eh, Cantiknya Ayah kok belum tidur??"
"Hehehe.. Er mau ikutan nonton. Boleh kan, Yah?"
"Wah.. Boleh banget dong. Lagipula bunda masih sibuk sama kerjaannya. Jadi sendirian deh."

Rindu pun ikut bergabung dengan Ayahnya. Ia duduk di lantai bersandarkan sofa yang diduduki ayahnya.

"Tumben anak ayah mau ikutan nonton. Biasanya gak pernah tu. Kesambet apaan?"
"Ya.. pengen aja, Yah."

Akhirnya tayangan yang di tunggu tiba. Mereka berdua pun fokus menatap layar tv.

Terlihat para kedua tim memasuki lapangan, memberi salam dan hormat. Lagu kebangsaan negara masing-masing diputar.
Pertandingan di mulai.

***

Hasil Timnas U23 Indonesia vs Korea, dalam babak perempat final Piala Asia dini hari akan menjadi gelar baru sejarah persepak bolaan Indonesia jika berhasil mengalahkan Timnas dari Negeri Ginseng. Duel perebutan tiket semifinal piala Asia diadakan di stadium AbK, disiarkan live pada 00.30 WIB.

Kini Pelatih STY untuk pertama kali dalam sejarah menjadi nahkoda Timnas Indonesia melawan negaranya sendiri.

Saat pertandingan dimulai, Korea Selatan menguasai bola dengan Indonesia yang sesekali menerapkan pressing pada menit ke-8. Korsel merasa unggul setelah Lee Kang-hee menyambar bola liar usai Indonesia gagal mengantisipasi tendangan bebas. Beruntung video assistant referee (VAR) menganulir setelah menemukan adanya pemain Korsel yang terperangkap offside.
Indonesia membalas di menit ke-15 setelah serangan lewat bola pendek tidak berhasil, Rafael melepas tendangan jarak jauh yang gagal diantisipasi kiper lawan.

'Golllllllll....' Teriak Rindu dan Ayahnya kompak.

Indonesia unggul 1-0 atas Korsel.
Setelah memimpin, Garuda Muda mencoba memperbesar keunggulan. Lemparan jarak jauh Arhan menghasilkan situasi berbahaya. Namun pasukan STY gagal memanfaatkan sejumlah peluang. Salah satunya kolaborasi Rafael dan Marcelino.
Di sisi lain, pertahanan timnas Indonesia U23 mampu meredam setiap serangan Korsel. Sayang ketidakberuntungan menimpa Garuda Muda diganjar tandukan Eom Ji-Sung berbelok menyentuh Komang Teguh sehingga mengecoh Ernando pada menit ke-45.

Namun Indonesia kembali memimpin di Injury time. Pada menit ke-45+3, Rafael mencetak gol kedua setelah pemain belakang Korsel ragu-ragu mengantisipasi bola jauh. Rafael bahkan nyaris membuat hattrick jika usahanya tidak di tepis kiper lawan disisa waktu. Skor pun tidak berubah di babak pertama. Riuh gebyar penonton makin menderu memenuhi stadium AbK.

Korsel melakukan tiga pergantian pemain pada jeda untuk mengubah permainan. Namun mereka tetap kesulitan menembus lini belakang Indonesia.

Garuda Muda tetap berbahaya dan menghasilkan sejumlah peluang. Tendangan voli Rafael masih melenceng. Begitu pula percobaan Arhan. Rafael dan Marcelino juga melewatkan kesempatan dengan pertandingan menyisakan 30 menit.

Setelah itu Korsel mengepung pertahanan Indonesia. Kang seong Jin, Lee Young-Jun, dan Kang Sang Yoon bergantian melepas tembakan, meski tidak ada yang menghasilkan gol.

Momentum Korsel terhambat VAR. Pemain pengganti Lee Young Jun yang sebelumnya hanya mendapat kartu kuning usai menekel Justin ditemukan melakukan pelanggaran lebih berat. Dia diusir keluar pada menit ke-70.

Meski kekurangan jumlah pemain, Korsel tetap mencoba menyamakan kedudukan lewat Jeong Sang-Bin dan Cho Hyun-Taek. Sedangkan Rafael juga berjuang melengkapi hattrick-nya.

Saat mencoba membuat gol ketiga yang menyudahi perlawanan Korsel, Indonesia justru kecolongan, Jeong Sang-Bin menyelesaikan serangan balik untuk menyamakan poin di menit ke-84.

Setelahnya, Indonesia mengambil alih penguasaan bola. Sayang mereka gagal memaksimalkan keuntungan jumlah pemain, hingga laga pun berlanjut ke tambahan waktu. Skor seimbang di laga pertambahan waktu, hingga berakhir pada adu pinalti.

Laga pun semakin memanas. Kedua tim masih bisa menyamakan poin. Kedua tim memilih penendang di adu pinalti. Ada 5 kali kesempatan tendangan. Tendangan pertama Garuda Muda oleh R. Sananta, tendangan pun berhasil membobol kiper lawan. Tendangan selanjutnya dilakukan oleh Arhan, lalu Rafael dan Marcelino. Terakhir tendangan pinalti di eksekusi oleh Justin Hubner.  Namun tendangan ini dapat di cekal oleh kiper Korea Selatan. Rasa kecewa, sedih, dan pupus bercampur. Perjuangan Garuda Muda hanya sampai disini.

Suara teriakan dan selebrasi dilakukan oleh pemain Korea Selatan yang telah memenangkan pertandingan panjang ini.
Suasana berubah seketika ada pemberitahuan dari wasit bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh kiper Jong Bum, yaitu gerakan kaki yang keluar dahulu. Hal itu menyebabkan pengulangan tendangan oleh Justin Hubner. Kesempatan kali ini begitu dimanfaatkan oleh penendang terakhir Tim Garuda Muda. Akhirnya tendangan yang di lakukan oleh Justin berhasil menyamakan kedudukan skor.

Drama adu pinalti pun berlanjut. Pengeksekusi kali ini dilakukan oleh Arkhan Fikri, Jim Kelly, Risky Ridho, Ferarri, R. Sananta, dan Arhan.

Tendangan oleh Arhan menutup pertandingan. Menghasilkan 10-11 poin, sebuah kemenangan Indonesia untuk maju ke babak semi final. Laga panjang yang penuh drama dan mengguncangkan emosi ini berakhir hingga pukul 3 dini hari.

Rindu yang selama ini tidak begitu peduli dengan olah raga terlebih sepak bola menjadi 360° berubah. Terlihat dari binar matanya yang begitu semangat sampai ikut berdiri dan bertepuk tangan semeriah dan seheboh mungkin. Bahkan ia berusaha untuk melantunkan lagu Tanah Airku diputar. Lagu wajib yang diputar setelah Timnas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan.

Mungkin Rindu terlalu excited dengan pemain timnas saat ini hingga ia melupakan ayahnya yang sedari tadi memperhatikan tingkah aneh anaknya.

"Er, are you okay?"
"ya, Ayah. I'm okay. gwenchana. Em.. Ayah, Er duluan ya." Masih dengan senyum merekah di bibirnya berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Kamar berukuran 4x4 itu cukup luas untuk ia huni. Ia langsung merebahkan diri dan berguling-guling. Rasanya ia turut bahagia dengan kemenangan Timnas U23 saat ini.
Rindu meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu di kolom chat seseorang. Siapa lagi jika bukan kekasihnya.

N👻

Congrat's My dear.
Ik ben trots op je. Bedankt voor het kiezen en vechten voor Indonesië.
(Aku bangga padamu. Terima kasih telah memilih dan berjuang untuk Indonesia.)

Tak lama setelah mengirim pesan, rasa kantuk pun tiba. Rindu tertidur dengan pulas.

___________________________________________

Terima kasih untuk yang sudah mendukung dan mau mampir ke ceritaku.

Jangan lupa Vote dan komentarnya!

Salam manis untuk semuanya.
Dafa Anisa☺

INGEWIKKELD (Rumit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang