Satu minggu berlalu sudah, ya karena memang waktu cepat sekali berlalu. Musim kemarau resmi berakhir, di gantikan musim hujan yang membuat jalanan selalu basah setiap hari. Seperti sekarang ini, jam baru menunjukkan pukul 1 siang, namun guyuran hujan sudah menempa kota Jogjakarta. Beberapa kendaraan beroda dua terlihat menepi di depan toko-toko berkanopi, hanya sekedar untuk memakai jas hujan, atau memang berniat berteduh hingga hujan reda.Di SMA Orison, hujan tak menjadi penghalang untuk kegiatan belajar-mengajar, semua tetap berjalan seperti biasa. Winter meletakkan bolpoinnya saat Bu Dara, guru sejarah mengucapkan salam untuk mengakhiri pelajaran, tak lama bel istirahat kedua terdengar. Seluruh murid terlihat seperti semut yang tengah memperebutkan gula.
"Kantin?" tanya Biru, berdiri di depan Winter dengan satu tangan yang masuk ke dalam saku celananya.
Kepala Winter terangkat dan melihat Biru. Pemuda itu tersenyum hingga menampilkan wajahnya yang terlihat manis. Winter menoleh ke arah pintu, dimana masih banyak murid yang keluar dari sana. Dia malas berdesak-desakan.
"Bentar deh, nunggu agak sepi.." jawab Winter, lalu memasukkan buku paket dan buku catatan ke dalam tasnya. Biru mengangguk, tersenyum senang saat Winter memakai jepit rambut yang pernah pemuda itu berikan. Winter itu cantik, juga manis, banyak sekali yang menyukainya, termasuk Biru, sahabat karibnya sedari duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Yuk, udah mulai sepi tuh.." Biru menunjuk pintu dengan dagunya, yang langsung membuat Winter berdiri dari posisinya yang semula duduk. Keduanya lalu berjalan beriringan meninggalkan kelas, menuju kantin hanya untuk sekedar membeli minum atau mengobrol santai.
Winter dan Biru duduk, kantin terlihat tidak terlalu ramai, mungkin karena sekarang istirahat kedua, banyak siswa yang lebih suka menghabiskan waktu di taman, atau perpustakaan.
"Mau minum nggak? Milkshake kayak biasanya?" tanya Biru, sambil menatap ke sekitar kantin.
"Aku di traktir nih?" Winter tersenyum hingga menampilkan dimplenya. Biru mengangguk, ingin mengacak rambut Winter karena gemas, namun dia urungkan karena tidak ingin gadis di sampingnya ini mengamuk.
"Aku pesen dulu kalau gitu.." Winter mengangguk bak anak anjing yang menggemaskan, Biru berbalik arah dan meninggalkan Winter sendiri, sementara dirinya memesan milkshake.
Winter menatap ke sekitar, hanya sedikit siswa yang mengunjungi kantin, dia mencari seseorang yang selama ini selalu mengganggu tidurnya, namun sepertinya seseorang tersebut tau jika Winter tengah mencarinya, sudah hampir semingguan Ning seperti hilang dari pandangan Winter. Kemarin saja saat Winter berpura-pura meminjam catatan pada Yoana yang satu kelas dengan Ning, Winter sama sekali tidak menemukan Ning di kelasnya.
"Nah kan ngalamun aja! Ntar kesurupan loh! Nih... Silahkan di nikmati tuan putri, hehehe.." Biru duduk di samping Winter, lalu menyodorkan milkshake stroberi kesukaan gadis itu. Winter hanya tersenyum simpul, tak terlalu menanggapi candaan Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
WENGI [Winrina] ✔
Hayran KurguWintara Rinjani Atmaja, atau akrab di panggil Winter, gadis keturunan jawa yang di anugrahi kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan bangsa lelembut. Pertemuannya dengan seorang gadis pindahan membuat kehidupannya yang sudah menakutkan, berubah me...