[joongDunk]

2K 94 2
                                    

Dunk tidak bisa tertidur. Banyak hal yang membuat nya bingung terutama perasaannya..

Dia mencintai Joong tapi merasakan kelembutan sifat pond apalagi saat melihat betapa lembut pond pada phuwin menimbulkan perasaan iri..

Joong baik bahkan sangat baik. Memberikan segala hal yang di inginkan nya hanya satu yang membuat dunk lelah.. sifat kasar nya..

Setiap kali mereka berdebat Joong selalu berakhir menyakiti fisik nya padahal dia dunk hanya ingin membela diri bahwa tuduhan-tuduhan yang Joong katakan tidak benar Joong hanya terlalu posesif dan dunk tidak bisa. Dunk tidak bisa mengikuti keinginan joong..

Dunk ingin bertemu teman-teman nya ingin membuat usaha bersama temannya ingin melakukan banyak hal. Dunk tidak ingin terkurung dalam rumah seperti ibu rumah tangga yang hanya melayani Joong seorang dan tidak bisa keluar tanpa pengawasan Joong. Itu sangat melelahkan..

__________________________

Hari sudah pagi dan hari ini dunk akan ke rumah orang tuanya..

"Mam dunk pergi yah" dunk memeluk mami pond..

"Nanti kesini lagi ya, pond hati-hati yah antar dunk" ucap mami pond..

Skip

Suasana di dalam mobil di isi dengan candaan pond dan dunk. Tak terasa mereka sudah sampai di kediaman dunk dan langsung masuk begitupun pond..

Di dalam sudah ada momi nya dunk dan juga ayah nya..

"Ehh nak pond makasih yah udah jagain dunk yang nakal itu" ucap momi dunk seraya menarik pond untuk duduk di sampingnya dan menyuruhnya mencicipi kue bikininya..

Dunk melongo, bukannya seharusnya momi nya ini merindukan dia?

Dunk membanting tas nya dan memasang wajah cemberut "sebenarnya siapa anak momi?" Ucap dunk sambil mendudukkan dirinya..

"Kamu juga datang ga langsung liat momi tuh jadi ngapain momi sayang kamu" ucap momi dunk mulai memasang wajah marah pada anaknya..

"Ohh jadi momi ngambek?" Dunk menghampiri dan langsung memeluk momi nya..

"Uhum papa ga di sapa nih ga di peluk juga?" Dunk langsung berlari dan berhambur di pelukan papa nya di sofa, semua tertawa bercanda bersama sampai pond tidak menyadari jika banyak pesan yang masuk di handphone nya Dari phuwin..

Skip

Kini dunk dan pond Duduk di pinggiran kolam renang dengan kaki yang mereka biarkan di dalam air "bagaimana hubungan mu dengan joong?" Tanya pond

"Entahlah, Aku tadi melihat pesan yang dia kirim katanya dia akan menyusul ku setelah pekerjaan nya selesai" dunk menjawab dengan lesu ..

Pond mengusap kepala dunk "ikuti kata hati mu dunk Aku Akan selalu mendukung mu" dunk menoleh melihat senyum pond..

"Seandai nya joong memiliki sifat seperti pond yang selalu mendukung ku" batin dunk

"Bagaimana hubungan mu sama phuwin?" Tanya dunk pada pond..

"Kami baik-baik saja, hanya saja Aku belum mendapat restu Dari ayah nya" pond menghela napas dan melanjutkan kalimatnya "seandainya keluarga nya menyayangi ku seperti keluarga mu menyayangi ku mungkin Aku sudah sangat bahagia" ucap pond

"Seandai nya kita saling menyukai mungkin semuanya Akan lebih mudah" ucap dunk membuat pond terdiam beberapa detik dan tak lama mereka tertawa dan saling mendorong ke dalam air, mereka terus bermain sampai pond tidak sengaja tangan nya mengenai mata dunk,

Pond menangkup pipi dunk dan mengelus alis dunk lembut sambil meniup nya, pandangan mereka bertemu dan keduanya terdiam, Tampa sadar mereka mendekatkan wajah mereka dan memiringkan kepala mereka dunk mulai menutup mata nya..

"Apa yang kalian lakukan?" Tiba-tiba Ada suara dingin Dari atas kolam, pond maupun dunk kaget dan reflek menjauhkan wajah mereka, kedua nya melihat ke atas di mana suara tadi berada dan di sana sudah Ada joong yang berdiri di pinggir kolam melihat mereka penuh selidik..

Pond membantu dunk naik menggenggam tangan nya sampai ke atas..

"Aku hanya meniup matanya, Jangan Salah paham" ucap pond dan melepas genggaman tangan nya dengan dunk "selesaikan masalah kalian Aku Akan masuk duluan" pond pergi tanpa menunggu jawaban lagipula sepertinya tidak Akan Ada yang mengjawab..

Skip

Sekarang joong dan dunk berada di sebuah kursi masih di dekat kolam, dunk Masih dengan keadaan basah, "apa yang kalian mau lakukan tadi?" Joong memulai percakapan..

"Pond sudah bilang dia cuma meniup mata ku" jawab dunk ketus..

Joong tiba-tiba mencekram lengan dunk membuat dunk meringis Tapi tetap menatap joong tidak kalah nyalang..

"Kenapa? Ingin memukul ku?" Dunk tidak gentar sama sekali..

"Mari pulang" ucap joong sembari melepas cengkraman nya di tangan dunk..

"Kita sudah putus" ucap dunk

"Apa yang kau inginkan dunk?, Aku tidak mengerti, katakan dan Aku Akan menuruti nya" kali ini joong sebisa mungkin menahan emosi nya, dunk selalu ingin di mengerti tanpa memberi tau apa yang dia inginkan..

"Aku ingin istirahat, Mari seperti ini dulu, Mari beri diri kita waktu berpikir untuk kembali bersama atau benar-benar mengakhirinya" minta dunk

"Tidak bisa, kau harus kembali. Aku sudah membeli apartemen disini agar kau tidak jauh Dari keluarga mu" ucap joong menolak permintaan dunk..

"Kau bilang Akan menuruti apa yang ku minta" ucap dunk dengan ekspresi meremehkan..

Habis sudah kesabaran joong, joong berdiri mencekram tangan dunk dan Akan menarik nya namun tangan nya di tahan oleh pond..

"Kau menyakiti nya joong" pond melepas cengkraman tangan joong pada dunk, "masuklah ganti baju nanti sakit" ucap pond pada dunk dan di angguki oleh dunk lalu masuk..

"Apa kamu berniat ikut campur dalam hubungan ku pond?" Tanya joong yang mulai emosi terhadap pond Salah satu teman nya juga..

"Aku tidak berniat ikut campur, dia butuh waktu joong, buat waktu itu untuk kalian saling memikirkan apa yang Salah di hubungan kalian dan perbaiki semuanya" ucap pond menasehati lalu menepuk pundak joong "Aku pergi dulu" pamit nya

Joong diam beberapa menit lalu masuk kedalam Rumah dan langsung menemui dunk di kamarnya..

"Aku menyetujui keinginan mu" ucap joong yang tiba-tiba di pinto kamar dunk membuat dunk terperanjak kaget "JOONG KAU MEMBUAT KU KAGET BRENGSEK" ucap dunk reflek

Joong yang mendenga dunk menyebut nya seperti itu langsung mendekat tanpa babibu menubruk bibir dunk dengan mulut nya melumat menggit hingga bibir dunk Luka

"Ahk joong bibir ku sakit" ucap dunk menatap joong emosi setelah joong menghentikan ciuman nya..

Joong terkekeh "itu hukuman untuk mulut mu tadi" ucap joong lalu mendekatkan mulut nya ke telinga dunk, "aku menuruti mau mu Tapi Aku tidak akan melepaskan mu" joong kembali menatap dunk dan mencuri kecupan di bibir dunk lalu pergi..

Lagi-lagi dunk melongo, apa-apaan ini pikirnya, putus Macam apa ini? Pikirannya makin rumit sekarang apalagi mengingat kejadian yang hampir terjadi di kolam tadi bersama pond


BERSAMBUNG.. 

Ehe

LUKA KITA (pondphuwin) and (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang