Putus

2.3K 92 1
                                    

Hari sudah malam.phuwin sudah siap dan menunggu di ruang tvbersama daddy nya , salahsatu pelayan datang dengan seorang lelaki asing phuwin langsung paham lelaki ini pasti anak sahabat daddy nya.

"Nak force duduk dulu" ucap daddy nya ramah, phuwin muak seandainya daddy nya juga ramah pada pond.

Setelah tak lama ayahnya berbincang dengan force dan akhirnya mereka berpamitan untuk memulai ngedate mereka itu.

Skip

Di perjalanan bahkan sampai di restoran mereka bercerita banyak hal. Menurut phuwin force baik tapi bukan berarti dia menyukai nya.

Mereka menikmati hidangan yang mereka pesan. Namun tiba-tiba dia "phuwin bisa kita bicara dan maaf mengganggu waktu bahagia mu" force maupun phuwin melihat orang itu dan phuwin membeku

"Pond?" Phuwin kaget bagaimana pond bisa disini, phuwin melihat force dan phuwin saling pandang dan force mengangguk tanda mengizinkan phuwin karena sepertinya phuwin dan lelaki yang datang ini sepertinya saling kenal.

Phuwin dan pond pergi dari sana mereka ke bagian luar mencari tempat yang sepi.

"Phi pond aku akan jel-"

"Setelah ini kalian akan menyewa hotel dan mendesah semalaman hm?" Perkataan pond membuat phuwin terdiam serendah itukah dirinya dimata pond tapi phuwin berusaha menahan emosinya.

"Tidak pond kau salah paham, ayahku yang menyuruh kami pergi mak-"-phu

"Lalu kau langsung setuju untuk pergi selingkuh? Di pegang di raba di setubuhi"

PLAK

satu tamparan mendarat di pipi pond, phuwin tau pond emosi tapi ini sudah berlebihan..

Phuwin tersadar walau airmata sudah membasahi pipinya dia mencoba merai pipi pond untuk di elus tapi tiba-tiba perkataan pond membuat phuwin membeku

"Mari kita putus"-pond

"Phi maafkan aku" phuwin tidak bisa menahan airmatanya, pond tidak pernah main-main dengan kata-kata nya

"Hubungan kita sudah tidak sehat phu, sepertinya memang ayah mu benar aku tidak bisa menjadi pendamping mu lelaki itu lebih pantas" ucap pond

"Phi kau berhenti memperjuangkan ku?" Tanya phuwin berusaha menatap pond tapi selalu di hindari.

"Phu aku lelah terus dan terus berusaha menjadin pria sempurna seperti yang ayah mu ingin kan" pond berusaha membuat phuwin mengerti

" baiklah mungkin kau butuh waktu phi, tapi kau masih mencintai ku kan?" Tanya phuwin mata nya terus memandang pond

Tidak ada jawaban, phuwin mengulangi pertanyaan nya lagi "phi kau masih mencintai ku kan?" Matanya mulai berkaca-kaca

"Entahlah, aku masih bingung phu, jawab pond tidak ingin memandang wajah phuwin

Phuwin tersenyum namun senyum yang penuh luka, "phi jika nanti kau masih mencintai ku atau mencintaiku lagi kembali lah karena aku masih mencintai mu" ucap phuwin lalu pergi karena dia sudah tidak bisa manahan air mata nya

Phuwin kaget saat melihat force di balik dinding dia menghapus air matanya "phi bisa antar aku pulang sepertinya aku tidak enak badan" force mengangguk sebenarnya dia tau apa yang terjadi karena tadi dia mengikuti phuwin bagaimanapun dia yang membawa phuwin jadi itu tanggung jawab nya dan dia mendengar semuanya..

Lalu pond dia masih kalut dengan pikiran nya sendiri, dia masih mencintai phuwin tapi beberapa minggu ini saat ke rumah dunk dia merasa nyaman, merasa di hargai dan merasa nyaman dengan dunk tapi dia tidak tau rasa nyaman seperti apa, apa karena bersama dunk dan keluarga nya dia tidak perlu menjadi pria sempurna?..

LUKA KITA (pondphuwin) and (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang