Jangan menyerah

2.2K 102 7
                                    

Phuwin duduk di sofa sendiri fourth dan Gemini baru sekitar 1jam yang lalu pergi. Joong hari ini akan pulang sedikit malam katanya karena ada meeting. Sebenarnya fourth dan Gemini ingin menemani phuwin sampai joong kembali tapi phuwin bilang tidak apa-apa Joong juga sebentar lagi pulang.

Sekarang phuwin haus jadi dia berdiri untuk mengambil minum tapi tiba-tiba Bell berbunyi. Apa fourth meninggalkan sesuatu yah jadi balik mengambilnya. Karena cuma fourth yang tidak tau sandi apartemen Joong.

Phuwin berjalan untuk membuka pintu dan dia terkaget begitupun orang yang datang itu.

Dunk sekarang mematung melihat phuwin yang membuka kan pintu untuknya.

Phuwin melangkah mundur bahkan sampai hampir terjatuh tapi dunk cepat-cepat menahannya.

"Mari duduk dulu" dunk membantu phuwin berjalan menuju sofa. Dunk semakin kaget melihat perut phuwin. Berarti yang dia lihat adalah phuwin

Dunk maupun phuwin hanya diam untuk beberapa menit sampai dunk membuka suara.

"I-itu anak si-" ucap dunk terpotong

"Anak pond" ucap phuwin yang tau kemana arah pertanyaan dunk tadi.

"Archen membantu ku. Dia memberikan tumpangan untuk ku selama hamil disini" lanjut phuwin.

Dunk menunduk saat mendengar phuwin menyebut Joong dengan sebutan archen. Sedekat itukah mereka?

"Aku ambil minum dulu. Archen mungkin tak lama akan pulang kau tunggu saja dulu" ucap phuwin dan mulai ancang-ancang untuk berdiri

"Tidak usah biar aku ambil sen-" ucapan dunk terpotong lagi karena kaget saat phuwin teriak kesakitan phuwin.

"Ahhkkk dunk bantu aku ahhkk s-sakit dunk" phuwin tiba-tiba merasa sangat sakit di perutnya.

Dunk panik dia langsung menghampiri phuwin dan menggenggam tangan nya.

"Dunk telpon Joong aku mohon hiks" ucap phuwin menunjuk telpon rumah itu dan dunk dengan cepat menuju telpon untuk menelpon Joong.

___________________

Joong sedang meeting dengan karyawan nya tiba-tiba dia merasakan ponselnya bergetar. Joong melihat dan ini pasti phuwin jadi Joong mengangkatnya.

"Joong pulang cepat phuwin kesakitan aku tidak tau harus berbuat apa" ucap dunk di sambungan telepon

Joong kaget karena itu dunk tapi dia lebih kaget dan khawatir dengan apa yang dunk katakan.

Joong langsung berdiri dan keluar dengan terburu-buru. Semua karyawannya bingung dan saling pandang.

_________________

"Phu minum dulu" ucap dunk menyodorkan segelas air dan phuwin menerimanya

"Ahhkk s-sakit" phuwin terus menangis menahan sakit.

Dunk memapah phuwin untuk keluar tapi tiba-tiba phuwin merasakan ada sesuatu yang keluar. dia melihat kebawah dan ada darah di kakinya.

"D-dunk darah hiks" ucap phuwin merosot karena kakinya tiba-tiba begitu lemas karena rasa sakit. Sampai dunk kembali membantu phuwin duduk di lantai. Dan ikut menangis

Dunk mengelus rambut phuwin dari belakang. Sekarang posisi mereka phuwin yang hampir berbaring di pangkuan dunk yang terduduk.

" Bentar yah Phu Joong dekat lagi pulang" ucap dunk dengan air mata karena melihat phuwin yang mulai lemas dan darah yang di kaki phuwin dan masih terus mengalir.

Joong masuk dengan terburu-buru dan langsung melihat pemandangan yang sangat menyakitkan.

Joong langsung mengangkat phuwin.

LUKA KITA (pondphuwin) and (joongdunk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang