BAB 7 - TIRAI YANG MULAI TERBUKA

1.3K 99 83
                                    

Author notes : Cobain baca ini sambil dengerin Sweater Weather by Joel Sunny, kek OMG akuu ngefeels banget waktuu ngetiknyaa ... happy reading, semuanya! love! Semoga suka!

***

And if I may just take your breath away

I don't mind if there's not much to say

Sometimes the silence guides a mind

To move a place so far away

[The Neighbourhood - Sweater Weather]

***

"Are you okay?" Tanya Bunga memecah fokus Nathan.

Pikiran Nathan kontan berteriak,

Say something Nathan.

Say something!

"Aa .." Nathan hanya mampu membuka mulutnya, sedikit. Hanya mampu mencicitkan kata-kata. Tak mampu berbicara. Masih mengerjapkan matanya, dan sedikit menggelengkan kepalanya. Berusaha sadar.

Ia masih kelu.

Masih kaku.

Dan, beku.

Bunga ganti memandangnya dengan lebih dalam. Agak mendekatkan wajahnya dengan wajah Nathan. Memperhatikan mata Nathan yang berkedip. Ia baru menyadari, Nathan sangat minim berkedip dari tadi. Apakah lelaki itu benar-benar tidak apa-apa?

"Okay?" mimik Nathan pelan, masih bisa ditangkap oleh Bunga.

"Yea, you kind of ... quiet—"

"Oh, I'm okay. I'm super fine." Potong Nathan cepat.

No.

I am not okay.

How can I be okay after you dragged me so deep into your endless pool?

"Oh ..." Bunga melepas napas lega. "I thought that I'm too much—"

"No, not at all" jawab Nathan dengan cepat.

You're just enough.

Ganti Bunga yang bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Nathan? Kenapa lelaki itu tampak seperti sedang menyembunyikan sesuatu? Ia menjawab begitu cepat, memotongnya begitu saja, mematahkan kata-katanya seolah apa yang Bunga prediksi tidak sesuai. Apakah benar tidak sesuai?

"Is it better now?" tanya Bunga ragu-ragu, karena hening mulai merayap kembali.

Hundred percent better.

"It's magical." Jawab Nathan selaras dengan pikirannya, nadanya begitu lembut. Begitu meyakinkan.

Namun, Bunga justru agak bingung. Ekspresinya sangat kentara, menyorot ke arah Nathan. What magical means?

"Your words, are truly magical" Ulang Nathan. Kali ini lebih pelan, lebih jujur, dari hatinya yang paling dalam.

Bunga menahan senyumnya. Ia langsung menunduk, menyembunyikan ekpresinya.

"Truly beautiful" sambung Nathan, ia belum selesai.

Her beauty is perfectly complemented by the brilliance of her mind.

Bunga kembali mendongakkan kepalanya ke arah Nathan. Mencari validasi. Is it true?

Nathan mengangguk, paham dengan bahasa tubuh Bunga. 

Romejo vs Julietta [Nathan Tjoe-A-On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang