BAB 8 - Dont. Fall.

1.2K 117 47
                                    

'Cause when you know, you know.

When you know, you know.

So if you don't know, don't give up.

'Cause you never know what the new day might bring.

[Lana Del Rey ft. Bleachers - Margaret]

***

Hari itu, langit dengan bulan dan bintang-bintang kecilnya, saling berbisik. Menggosip ria sambil menyaksikan dua insan yang dinaungi oleh cahaya-cahaya dan diselimuti gelapnya langit. Sedang berdiri di roof top hotel ini.

Jika langit dan bintang bisa bicara, pasti sudah berteriak dan didengar se-antero semesta.

Hei, Bulan!

Arahkan sinarmu selalu pada wajah wanitanya.

Supaya si lelaki itu tidak kesulitan melihat indahnya wajahnya.

Jika Bulan pun jika bisa menjawab, maka-

Sudah.

Justru tidak perlu banyak-banyak!

Lihat, dengan sinar begini saja, lelaki itu sudah melihatnya dengan berbinar-binar.

Apalagi jika kuberikan lebih banyak sinarku,

Bisa tumbang dia!

Yang tak kuasa menahan pesona.

Bulan tidak salah. Ia adalah saksi bisu paling utama dalam hal ini. Yang dirinya sering menjadi pelarian dari mata Nathan maupun Bunga, jika mata-mata itu sudah saling tak berdaya ketika menatap.

Bintang dan langit pun tidak diragukan kesungguhannya dalam membentuk atmosfer yang semakin menggaungkan keromantisan. Gemerlap bintang yang dibantu oleh kelamnya langit, menjadi kunci penghias indahnya malam ini. Sesuatu yang akan diingat oleh Nathan dan Bunga, yang akan turut terekam dalam benak dua manusia itu.

Bahkan, angin-angin yang lewat, yang membawa curi kata-kata dari Bunga dan Nathan turut membenarkan.

They start to fall!

Is it danger?

No, it's romantic!

Dalam selimut malam dan hangatnya gemerlap bintang, Bunga berdiri menantang angin-angin yang berhuru-hara melewatinya. Sayang, tidak ada kursi di roof top itu. Sepatu putihnya juga langsung menatap semen yang dingin dibawahnya.

Matanya menerawang jauh, menikmati keindahan panorama malam yang lekat dengan cahaya-cahaya kecil berwarna warni. Apakah itu? Secercah cahaya yang terpantul dari lampu-lampu jalan nun jauh di sana, dari lampu rumah-rumah, dan gedung-gedung tinggi. Semuanya menyatu dalam kombinasi panoramic yang indah.

Mengapa Nathan membawaku ke sini?

Tapi, sungguh, Bunga suka ini. Ia suka tempat ini. Entah bagaimana Nathan tahu kesukaannya, ataukah sebenarnya kesukaan mereka sama?

Sama-sama suka kedamaian.

Suka melihat Bulan.

Langit, bintang, dan semua tentang ketenangan malam.

Tidak ada yang tahu. Bunga tak berani bertanya, dan Nathan yang masih undur diri dari hadapan Bunga entah kemana.

Iya, lelaki itu tadinya benar-benar berdiri di samping Bunga. Berbicara sebentar. Lalu, setelah Nathan mengitari pandangannya pada sekitarnya, ia merasakan ada yang kurang. Kemudian, dengan cepat, izin pada Bunga untuk pergi sebentar, dan berjanji akan kembali dengan cepat.

Romejo vs Julietta [Nathan Tjoe-A-On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang