BAB 15 - Is It The Start?

543 60 17
                                    

Author note : Sebelum membaca, para hadirin di persilahkan berdiri, untuk menyanyikan lagu kebangsaan Paduka Nathan kita.

***

I don't play no games (I don't play no games)

So when I'm in that thang (When I'm in that thang)

Come see what I mean (See what I mean)

See what I mean, oh (See what I mean)

[50 cent ft Ne-Yo - Baby by Me]


***

"Pake baju penganten sekalian aja, let. Lo request small wedding, sana." Kata Bunga menimpali, masih turut kalut dengan semuanya.

Sebal terasa sedikit memenuhi perasaannya—yang pun sudah sesak, penuh dengan semua rasa dan bayangan-bayangan, yang datang dari masa lalu maupun masa depan. Tapi tidak apa, semua sel-sel di tubuh Bunga, sudah beradaptasi dengan sifat Scarlet yang ini.

"Lah bener juga, gue bawa penghulu bisa kali. Sama uya kuya!" timpal Scarlet masih bercanda.

Kan!

"Ngapa uya kuya juga diundang?" tanya Bunga.

Rasa penuh itu akhirnya tumpah juga, berganti dengan bingung yang sekilas. Candaan Scarlet sukses menarik fokusnya, menjauh dari kekalutan.

"Kan kang hipnotis. Biar Justin mau sama gue! AHAHAH" tawa Scarlet menggema.

"Lagian, kasian banget si Justin. Kerjaannya ngejar bola mulu. Ngejar gue ngapa? Jangankan diam di tempat, tiduran di tempat juga kalo si Justin yang ngejar gue jabanin! Gue jegal ahaha"

Masih berlanjut rupanya celotehan si Blonde.

Bunga menghirup napasnya dalam-dalam, seiring dengan kelopak matanya yang tertutup. Ibarat komputer, Scarlet udah rusak, yang kena CPU-nya. Mau engga mau harus ganti otak. Udah engga bisa diapa-apain.

Kalau keluarga Scarlet masuk rumah sakit, sama dokternya pasti udah di suruh pulang aja. Bukannya Scarlet yang waras, dokternya yang ikutan gila.

Tapi tidak apa-apa, selama kebun warga dan ternak lele masih aman, Scarlet tidak perlu diwaspadai. Scarlet masih warna negara yang ada gunanya bagi nusa dan bangsa.

"Nggak lo bawa Dedy Corbuzier sekalian let, biar lo podcast di tempat." kata Bunga, yang mulai teralihkan pikirannya dari kusut-kusut pada otaknya. Sedikit berterimakasih kepada Scarlet.

"Jangan dong, ntar dia adu sulap ama uya kuya."

Bunga menahan tawa, sekaligus menahan segala ekspresi yang akan muncul di wajahnya. Bibirnya mendatar, matanya menutup.

Dah lelah!

Tapi, tidak salah juga, tidak benar juga.

Triple S. Suka – Suka Scarlet.

"Ah tauk ah, capek!" keluh Bunga gemas.

"Ehehehehe" kikik Scarlet kecil. "Eh eh, lo mau lihat video yang gue post ngga? yang Nathan ama lo."

Bunga reflek bingung, alisnya terangkat satu biji.

Nathan ama gue?

Ingatannya langsung bekerja cepat mencari sari-sari ingatan yang bisa diolah. Dan ketika dapat, matanya reflek membulat.

Romejo vs Julietta [Nathan Tjoe-A-On]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang