Dua hari kemudian, di kosan.
Terlihat para penghuni kosan tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Tiba-tiba, Seonghwa yang sudah berpakaian rapih menghampiri mereka.
"Eh, guys! Pada mau ikut gue nggak?" tanya Seonghwa kepada 'adik-adik'nya.
"Kemana?" sahut Wooyoung yang sedang mengutak-atik laptopnya.
"Ke rumah sakit. Mau jenguk Hongjoong"
Yang lainnya langsung terkaget-kaget.
"Eh?! Bang Hongjoong masuk rumah sakit?! Kenapa?!" tanya Mingi terkejut sekaligus penasaran.
"Pake nanya lu, Gi. Kalo bang Hongjoong masuk rumah sakit, ya berarti dia lagi sakit" sahut San. "Kalo masuk rumah orang, ya itu namanya maling"
"Bacot"
Seonghwa yang pusing dengan tingkah mereka berdua itu berkata, "Udah, udah! Jadi gini, tadi mas Bumjoong nelpon gue. Katanya, Hongjoong masuk ke rumah sakit, kena gejala tipes"
"Astaghfirullah... Kok bisa, bang?" tanya Jongho.
"Gue sendiri juga nggak tahu. Maka dari itu, yuk kita jenguk Hongjoong bareng-bareng! Tapi kalian musti siap-siap dulu"
Setelah yang lainnya sudah bersiap-siap, Seonghwa dsn yang lainnya langsung berangkat ke rumah sakit dengan menumpang angkot.
****
Di rumah sakit.
Di kamar pasien nomor 102, terlihat Hongjoong yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Tak hanya Hongjoong yang berada di dalam kamar itu, ada Bumjoong juga kedua orangtuanya yang setia menemaninya.
Hongjoong didiagnosis menderita gejala tipes setelah selama dua hari dia mengeluh sakit perut dan muntah-muntah terus. Akhirnya, dia dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama tiga hari.
"Ya ampun, nak... Kok kamu bisa sih jadi sakit begini? Mami sampe khawatir, lho" ujar mami-nya Hongjoong.
Hongjoong enggan menjawab pertanyaan itu.
"Lo masih kepikiran ya, sama Karina?" tanya Bumjoong.
Hongjoong mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Bumjoong.
"Serius, dek?!" sahut papi-nya Hongjoong kaget. "Ya Tuhan... Papi kan udah bilang sama kamu. Ikhlasin kepergian Karina..."
"Aku belum bisa ikhlasin dia, pap..." kata Hongjoong sendu.
"Dek... Kamu harus tabah menerima semua ini. Kamu juga harus ikhlasin, biar Karina tenang di sana..."
"Permisi"
Seonghwa dan yang lainnya tiba di kamar pasien.
"Eh, ada temen-temennya Hongjoong? Pasti Bumjoong ngasih tahu kalian ya, kalo Hongjoong ada di sini?" ujar mami-nya Hongjoong.
"Iya, Tante. Nih, kita juga bawain buah-buahan buat Hongjoong" kata Seonghwa.
"Ya ampun... Ngerepotin aja, hehe. Makasih ya, Seonghwa!"
"Iya. Sama-sama, Tante"
Papi-nya Hongjoong menyahut, "Ya sudah. Kalo gitu, Om sama Tante pamit dulu, ya--"
"Eh?! Papi sama mami mau langsung balik?" tanya Bumjoong memotong ucapan papi-nya.
"Iya, nak. Soalnya mami sama papi masih banyak kerjaan. Kamu tolong jagain Hongjoong, ya?" ujar mami-nya Hongjoong.
"Oke, deh. Siap, mam!"
Usai menemani Hongjoong, kedua orangtuanya itu langsung keluar dari rumah sakit setelah berpamitan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfiction[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...