Desember 2023
Jum'at siangnya, Hongjoong menunaikan sholat Jum'at bersama Changbin dan Jeongin di masjid dekat komplek. Setelah itu, mereka bertiga lalu pulang bersama. Namun, di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba Hongjoong menghentikan langkahnya.
"Astaghfirullah! Gue hampir lupa!" seru Hongjoong sambil menepuk jidatnya.
Changbin dan Jeongin ikut berhenti dan menoleh ke arah Hongjoong secara bersamaan.
"Kenapa, bang?" tanya Jeongin.
"Gue lupa, belum nyekar ke makam pacar gue" jawab Hongjoong.
"Oalah. Kirain apaan" sahut Changbin. "Udah beli kembangnya, belum?"
"Belum. Ntar aja lah, pas di sananya"
"Oh, ya udah. Kita berdua jalan duluan, ya? Pana banget, nih. Pengen jajan es"
"Oke"
Changbin dan Jeongin kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah mereka, sementara itu Hongjoong masih berdiri saja di sana, sambil panas-panasan.
Eh bentar, deh. Karina dikuburnya di mana, dah? Apa gue tanya ke emaknya kali, ya?, batin Hongjoong.
Kemudian Hongjoong mengambil ponsel dari saku celananya dan menghubungi orangtuanya Karina. Namun sayang, tidak ada satupun yang mengangkat teleponnya.
"Eh? Kok nggak diangkat?" gumamnya. "Hm. Bodo amat, lah. Gue cari sendiri aja"
Setelah itu, ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku dan melanjutkan perjalanannya ke rumahnya.
****
Sesampainya di sebuah kompleks pemakaman, Hongjoong yang masih mengenakan baju koko yang sama, mulai berkeliling di sekitar pemakaman untuk mencari makam Karina.
"Hadeh, udah dicari-cari, masih belum nemu juga. Mana panas banget, pula" keluhnya. "Nggak. Gue nggak boleh nyerah begitu aja. Gue musti tetep cari sampe ketemu"
Setelah hampir lima belas menit mencari-cari sampe keringetan, akhirnya ia menemukan sebuah makam, yang dimana tertulis nama "Karina" di batu nisannya. Ia yakin bahwa makam itu merupakan makam pacarnya.
"Akhirnya"
Hongjoong pun langsung duduk di sampingnya.
"Hai, sayang. Udah lama ya, nggak ketemu kamu lagi. Gimana kabarmu sekarang? Aku harap kamu selalu tenang di alam sana" ucapnya.
Tiba-tiba, Hongjoong kedatangan seorang lelaki dan seorang perempuan yang diketahui merupakan sepasang suami istri, yang ikut nyekar di makam itu.
"Permisi, mas. Masnya siapa, ya? Mas kenal Karina juga?" tanya lelaki itu.
"Oh, iya, mas. Kebetulan, saya tunangannya" jawab Hongjoong.
Pasangan itupun mendadak bingung.
"Tunangan? Sejak kapan anak umur 3 tahun punya tunangan?" kata perempuan itu.
Hongjoong kaget. Ternyata, dia mendatangi makam yang salah.
"Oh... M-maaf... Saya pikir, ini makam tunangan saya. Soalnya, namanya sama sih... Maaf ya, mas, mbak" ucapnya tersipu malu.
Lelaki itu tersenyum sambil berkata, "Gapapa, mas. Tapi, kalo masnya mau ikut nge-doain anak kami, gapapa, kok"
"Oh, begitu, ya? Eum... Ngomong-ngomong, kenapa anaknya bisa meninggal?"
Sang istri dari lelaki itu menjawab, "Anak kami, meninggal karena penyakit leukimia. Meninggalnya juga baru seminggu yang lalu, mas"
"Innalilahi... Saya turut berdukacita ya, mbak, mas. Sekarang, kita sama-sama doakan, semoga arwahnya diterima di sisi-Nya"
"Aamiin..."
Dan akhirnya, Hongjoong bersama sepasang suami istri itu ikut mengirimkan doa dan menaburkan kembang di makam itu.
****
Malamnya.
Hongjoong menceritakan kejadian tadi siang kepada Changbin yang kebetulan sedang numpang makan di rumahnya, karena nggak punya lauk sama sekali di rumahnya. Mumpung Hongjoong baru aja beli banyak lauk buat makan malam.
"Oh ya? Terus?" tanya Changbin.
"Ya udah. Gue ikut nyekar sama orangtuanya" jawab Hongjoong.
"Ya lagian. Lu nggak kroscek dulu, sih. Kan nama bapaknya tertera jelas di sana"
"Itu dia. Gue nggak lihat nama bapaknya"
"Ya udah, gapapa. Setidaknya lu ikut nyekar juga. Eh, emangnya lo nggak nanya dulu ke orangtuanya, pacar lo dikubur di mana?"
Hongjoong menyeruput segelas air putih, lalu menjawab, "Gue juga awalnya mau nelpon mereka, tapi nggak diangkat"
Changbin mengangguk-angguk.
"Joong, gue ngerasa ada yang janggal dengan kematian pacar lo itu" katanya.
"Oh ya? Kenapa lo bisa kepikiran begitu?" tanya Hongjoong.
"Sejak pertama kali lo bilang keluarga lo dapet berita ini dari temennya si cewek itu, gue udah mulai ngerasa curiga. Kenapa bukan orangtuanya yang ngasih tahu, malah temennya? Aneh, kan?"
"Hmm... Bisa aja yang pertama kali dapet kabar itu temennya, terus dikabarin ke orangtuanya, baru ke keluarga gue?"
"Hm, bisa jadi, sih"
Tiba-tiba, pandangan Changbin teralihkan dengan Hongjoong yang sedari tadi ngutak-atik laptop melulu.
"Lo lagi ngapain, sih? Sibuk amat sama laptop lo" tanya Changbin penasaran.
"Hehe, lagi ngejar cita-cita gue sebagai seorang produser musik" jawab Hongjoong.
"Wuih, kereeen... Nggak nyangka tetangga gue ternyata calon produser musik handal"
"Halaah... Bisa ae lu, ngomongnya"
"Mwehehe"
Usai numpang makan, kemudian Changbin berpamitan kepada Hongjoong. Namun, karena masih banyak lauk pauk yang tersisa, akhirnya Hongjoong membagikan sebagian lauk tersebut kepada tetangganya itu.
Dan dua bulan kemudian, barulah Hongjoong mengetahui bahwa ternyata Karina masih hidup dan sudah menikah dengan pria lain.
****
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfic[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...