"Bangun"
Perlahan-lahan Hongjoong membuka matanya. Ia terkejut bahwa ia terbangun di atas saung bambu yang berdiri kokoh di atas pasir pantai. Terlihat pantai itu sangat sunyi, tidak ada siapapun di sana, kecuali dirinya sendiri. Iapun juga disambut oleh desiran ombak yang tenang... dan Seonghwa yang tengah duduk di sampingnya sambil membawa teh hangat.
"Seonghwa?!" katanya.
"Bangun" ucap Seonghwa. "Selamat pagi, cikgu!"
"Kampret. Lu kata gue cikgu Jasmin?!"
"Makanya, buruan bangun"
"Iya, iyaaa!"
Hongjoong pun segera bangun dan langsung duduk bersandar di tiang saung.
"Nih, minum dulu" ujar Seonghwa sambil menyodorkan teh tersebut kepada Hongjoong.
"Thanks" Hongjoong menerimanya dan langsung meneguknya.
"Gimana pantainya? Indah, bukan?"
"Bukan"
"Lho kok?!"
"Hehe. Maksud gue, bukan cuma indah, tapi indah banget. Gue suka kalo pantainya sepi dan nggak banyak orang. Kayak gini"
"Oh, gitu... Oh ya, lo tahu, nggak?"
"Gue orang. Bukan tahu!"
"Heh! Jangan bercanda mulu!"
"Hehe. Sorry"
Seonghwa langsung bete dan memasang muka cemberut. Melihatnya seperti itu, Hongjoong jadi punya keinginan untuk menjambak bibirnya, karena saking gemesnya. Menurutnya, Seonghwa tuh imut kalo lagi manyun.
"Iih, jangan manyun gitchu, dooong..." bujuk Hongjoong.
"Bodo amat" kata Seonghwa bete. "Eh, BTW, ini lho "tempat indah" yang mau gue tunjukkin ke lo!"
"Oh ya? Berarti, hati gue udah bersih, dong?"
"Hmm... Belum sepenuhnya, sih"
"Hah? Maksud lo?"
Seonghwa menunjuk ke arah laut, dan bertanya, "Coba lihat ke laut itu. Airnya warna apa?"
Hongjoong berpikir sejenak.
"Hmm... Gue ngelihatnya sih, abu-abu" jawabnya.
"Nah, kan? Itu artinya hati lo masih kurang bersih. Kalo hati lo benar-benar bersih, lo bakal ngelihat warna air laut itu yang sebenarnya" jelas Seonghwa.
"Lah emang, warna asli air laut itu apa?"
"Biru cerah"
"Ooh... Terus, gue harus apa biar hati gue makin bersih?"
"Simple. Sering-sering ibadah, berbuat baik sama orang lain, dan tetap jaga hati lo supaya nggak 'tercemar' lagi"
Hongjoong mengangguk mengerti.
"Oh ya, rumah lo punya ruang mushola, nggak?" tanya Seonghwa lagi.
"Hah? Ruang mushola? Enggak" jawab Hongjoong. "Emangnya kenapa?"
"Pake nanya. Ya bikin, lah! Biar orang-orang yang bertamu ke rumah lo, termasuk gue dan temen-temen, bisa sholat di sana. Kalo bisa, bikin yang bagus, ya?"
"Hm. Oke. Eh tapi, emangnya tiap rumah harus ada ruang mushola juga, ya?"
"Hmm... Nggak tahu juga, sih. Tapi, anggap aja ini sebuah amanah"
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfiction[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...