Besok siangnya.
Changbin mengajak Hongjoong makan di warteg, sebagai ungkapan terima kasih karena udah izinin buat numpang makan di rumahnya. Sekalian juga dia ngajak Jeongin, karena kasihan ditinggal sendirian mulu.
"Bang Hongjoong, emang bener kata kak Changbin, abang tinggal di rumah sendirian?" tanya Jeongin.
"Hm? Iya" jawab Hongjoong singkat. "Emangnya kenapa?"
"Ih, nggak takut apa, tinggal sendirian di rumah?"
"Nggak. Orang udah biasa"
"Ntar kalo kedengeran suara bisik-bisik, gimana?"
Changbin nyeletuk, "Bisik-bisik tetangga, maksud lu?"
Jeongin memutar bola matanya.
"Nggak gitu maksudnya, kak. Tapi, bisik-bisik kayak... Suara setan, gitu" katanya.
"Yaelah, deeek! Siang-siang udah bahas setan aja!"
Tiba-tiba, Bang Chan yang baru pulang dari memancing langsung ngikut obrolan mereka. BTW, Bang Chan ini adalah anaknya pemilik warteg ini sekaligus tetangganya Changbin dan Hongjoong.
"Eh, kak Bang Chan. Abis dari mana?" tanya Jeongin.
"Biasalah, dek. Aktivitas orang dewasa" jawab Bang Chan.
"Halah, bilang aja abis mancing" celetuk Changbin.
Bang Chan hanya cekikikan saja.
Tiba-tiba, ia terkejut melihat Hongjoong dan berkata, "Eh, tetangga baru, ya? Baru lihat"
"Hehe. Udah setahun, mas" sahut Hongjoong.
"Oalaah... Kenalin, saya Bang Chan"
"Saya Hongjoong"
"Oh ya, ngomong-ngomong, katanya situ tinggal sendirian di rumah?"
"Iya. Emang kenapa?"
"Gapapa. Cuma, hati-hati aja kalo tinggal sendirian"
"Hati-hati ada setan, maksudnya?"
"Yaaa... Nggak cuma sama setan aja. Bisa juga sama maling, atau ancaman yang lainnya"
Hongjoong mengangguk-angguk kepalanya saja.
"Tenang aja, mas. Saya mah udah biasa kok, tinggal sendiri. Kalo ada maling mah, tinggal saya getok aja kepalanya pake panci" katanya.
"Anjay. Ntar kepalanya benjol, gimana tuh?" sahut Changbin.
"Ya biarin"
Tiba-tiba, Bang Chan nyeletuk, "Eh, gue mau naro pancingan dulu, ya? Punya bokap, soalnya"
Ketika Bang Chan sudah masuk ke dalam rumahnya, tiba-tiba Hongjoong beranjak dari kursi panjang. Changbin dan Jeongin terkejut.
"Udahan, kak?" sahut Jeongin. "Cepet amat"
"Maklum. Gue makannya dikit. Lagi diet" ucap Hongjoong.
"Langsing begitu ngapain diet, kocak?" celetuk Changbin lagi.
"Diem, lu. Ya udah, ya? Gue balik duluan"
Setelah berpamitan kepada mereka berdua, Hongjoong langsung pulang ke rumah.
****
Malam harinya, pukul 10 malam.
Hongjoong masih berkutat dengan komputernya di studio pribadinya sambil sesekali meng-klik tombol mouse. Ya, sudah empat jam dia masih mengerjakan demo lagu yang akan dikirim ke beberapa label musik. Sebenarnya, beberapa lagu sudah jadi dan siap untuk dikirim. Tapi, karena orangnya yang teramat sangat perfeksionis, iapun menghapusnya dan mengerjakannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfic[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...