Satu minggu kemudian.
Dikarenakan kompleknya mengalami pemadaman bergilir, sehingga Wi-Fi-nya ikutan mati, jadilah Hongjoong numpang ngerjain pekerjaannya sambil membawa laptop di sebuah kafe yang tidak ikut terdampak pemadaman, meskipun lokasinya cukup dekat dengan komplek. Di saat dia sedang bekerja, tiba-tiba seseorang datang menghampirinya. Ternyata, dia adalah Jake, teman sekelasnya waktu kuliah.
"Oy, bro! Apa kabar?" sapa Jake.
"Jake?! Astagaaa... Baru muncul lu, ye? Baik, kabar gue" sahut Hongjoong. "Lu sendiri apa kabar?"
"Yaaa, masih gini-gini aja, gue"
"Hehe, bisaan amat, lu. Sini duduk"
Lalu Jake duduk di kursi di samping Hongjoong.
"Mau 'anggur merah'?" tanya Jake membuka obrolan.
"Nggak, ah. Haram" jawab Hongjoong singkat dan padat merayap.
"Anjay. Tumben lu nggak doyan begituan. Mana pake nyebut 'haram' segala, lagi. Kayak orang Islam aja, lu"
"Emang iya. Gue Islam"
"What the--?! Kapan login-nya dah, lu?!"
"Hmm... kapan, ya? Tiga minggu yang lalu, mungkin?"
"Anjir, kenapa lu baru ngabarin gue, bego?"
"Ya gimana mau ngabarin lu, kocak? Orang elunya lost contact mulu"
"Hehehe. Sorry, dah"
"Hm. Oke"
Jake menepuk pundak Hongjoong berkali-kali, lalu berujar, "Eh, lu tahu, nggak? Temen gue hari ini lagi ulang tahun, dan gue mau ngajak lu ke pestanya. Yaa, sekedar nemenin gue aja. Mau nggak?"
"Halah, paling lu nge-prank lagi kayak dulu-dulu" sahut Hongjoong.
Hongjoong sebenarnya punya trauma yang mendalam sama Jake. Ya gimana nggak trauma, orang dia sering dijadiin korban prank sama temennya itu. Terakhir, dia di-prank dikunciin di kamar mandi sambil dipasangin suara kuntilanak lewat speaker Bluetooth-nya Jake. Alhasil, Hongjoong langsung ketakutan parah. Beruntung, ada Jongho dan San yang nyelametin 'abang'-nya itu dan langsung ngasih pelajaran ke Jake.
Tapi, kok bisa ya, orang kayak gitu masih dianggep 'teman' sama Hongjoong? Heran.
"Enggak! Kali ini gue udah nggak mau nge-prank lagi. Gue serius mau ngajakin lu ke sana" ucap Jake meyakinkan. "Mau, ya? Pleaseee..."
Hongjoong berpikir sejenak. Dia yakin bahwa Jake akan mengerjainya lagi. Tapi kalo dilihat-lihat, raut wajahnya Jake sangat menyakinkan kalo dia udah tobat dan nggak mau ngerjain dirinya lagi.
"Hm. Okelah, gue ikut" katanya. "Kapan kita ke sana?"
"Malam ini! Jangan lupa dateng, ya? Nanti gue shareloc ke lu" sahut Jake.
"Iya, okeee"
"Ya udah, ya? Gue pamit dulu. Ada urusan sama ayang beb gue"
"Wadaw. Baru muncul udah punya ayang aja, lu. Oke, hati-hati!"
Akhirnya, Jake meninggalkan Hongjoong sendirian di kafe.
****
Malam harinya.
Hongjoong sudah sampai di tempat yang sudah ditentukan Jake. Sebuah rumah dua tingkat yang cukup besar, yang diyakini Jake sebagai rumah temannya yang berulang tahun. Meski rumahnya terlihat normal seperti rumah mewah pada umumnya, namun entah kenapa, Hongjoong tiba-tiba merasa ada yang aneh ketika melihat rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfic[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...