#8: Mimpi Aneh

32 6 0
                                    

Tiga hari kemudian...

Setelah dirawat di rumah sakit selama tiga hari, akhirnya hari ini Hongjoong sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dan mulai hari ini juga, dia akan memulai kehidupannya sebagai seorang "tunggal putra" (bulutangkis kali, ah?). Yaaa gimana nggak jadi tunggal putra, wong udah ditinggal mati sama pasangannya.

Setibanya di rumah, Hongjoong udah sibuk dengan membaca berbagai buku tentang agama Islam yang ia pinjam dari Bumjoong, dan kini ia sedang membaca buku ketiga, yaitu buku tentang tata cara sholat. Mumpung dia sendirian di rumah, dia mulai mencoba memperagakan gerakan-gerakan sholat yang tertera pada buku tersebut. Sampai suatu ketika, tanpa sadar dia dipergoki Han Jisung atau yang akrab disapa Han, tetangganya yang berbeda blok dengannya.

"Hongjoong?" ucap Han yang terlihat sedang membawa rantang. "Lu ngapain?"

Yang dipergoki pun kaget.

"Han?! Astaga... Bikin kaget aja, lu! Anu... eum... lagi belajar sholat. Hehe" kata Hongjoong tersipu malu.

"Oh gitu... Tapi, arah kiblatnya salah, atuh. Bukan ke arah dapur, tapi ke arah sana" ujar Han sambil menunjuk ke arah pintu kamar di sebelah kirinya.

"Oalaaah... Hehe. Maaf, Han, namanya juga lagi belajar"

"Iya, gapapa. Tapi tumben lu belajar sholat. Bukannya lu non-Muslim, ya? Atau jangan-jangan..."

Han tiba-tiba terkejut entah kenapa.

"Jangan-jangan lu mau login, lagi?!" serunya.

Hongjoong seketika bingung dengan maksud Han, dan bertanya, "Hah? Login? Maksud lu apaan, sih, Han?"

"Anu, maksud gue, lo mau pindah agama? Jadi mualaf, gitu?"

"Yaaa... Begitulah. Oh ya, lo ngapain bawa rantang kemari?"

"Ah, hampir lupa! Ini, mau balikin rantang. Makasih ya, udah mau minjemin"

"Oalah... Iya, sama-sama. Sini, masuk dulu!"

Lalu Hongjoong mempersilakan Han masuk ke dalam rumahnya.

"Eh, Joong. Soal lo mau pindah agama, gue mau nanya. Emang lo udah siap buat ninggalin agama yang lama?" tanya Han.

Hongjoong terdiam sejenak, lalu menjawab, "Hmm... Gue sendiri belum tahu, sih"

"Emangnya kenapa dah, lo mau jadi mualaf?"

"Awalnya, setelah gue denger berita cewek gue kecelakaan, gue berniat mau ceburin diri ke sungai"

"Ceburin diri-- WHAT?! GILA LU, JOONG! LU NGGAK SAYANG NYAWA APA GIMANA?!"

"Sst! Gue belum kelar ngomong! Gue awalnya berniat mau begitu, tapi... tiba-tiba gue denger suara orang lagi ngaji. Baguus banget. Bikin hati gue adem"

"Ooh... Syukur deh, lo nggak jadi ceburin diri ke sungai. Terus?"

"Dan akhir-akhir ini, gue sering mimpi aneh..."

"Eh? Mimpi aneh gimana?"

"Iya. Selama gue dirawat di rumah sakit, gue sering mimpi ngelihat bayangan hitam, gitu"

"Oh, ya?! Terus?!"

"Terus, udah. Gue langsung kebangun saat itu juga"

"Oh gitu... Hm. Ngomong-ngomong soal mualaf, nih, Joong. Jadi mualaf itu bukan cuma sekedar ngucap dua kalimat syahadat aja, tapi lu juga harus ngejalanin semua ibadahnya orang Islam, kayak sholat, puasa, dan lain sebagainya, dan lu musti konsisten dalam menjalani itu semua"

Hongjoong mengangguk-angguk mengerti.

"Dan kalo lu masih bingung dan pengen nanya-nanya soal Islam, lo boleh minta bantuan ke gue atau temen-temen lo yang Muslim. Insya Allah, gue dan mereka semua bakalan bantu" kata Han.

l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang