Besoknya.
Terlihat Seonghwa sedang bertamu ke rumah Hongjoong sambil membawa kotak makanan berisi kue brownies buatannya. Begitu ia memasuki rumah itu, dia dikejutkan dengan penampakan Hongjoong yang sedang duduk di sofa sambil mengangkat sarung yang dikenakannya.
"Buset. Baru kali ini gue lihat lu sarungan" gumam Seonghwa.
"Hey, bro. Apa kabar? Masuk sini" sahut Hongjoong.
Kemudian, Seonghwa duduk di samping Hongjoong.
"Tumben banget lu pake sarung, Joong" kata Seonghwa.
"Iya, Hwa. Abis disunat" ucap Hongjoong.
Mata Seonghwa terbelalak usai mendengar ucapannya, "Disunat?!"
"Iya. Kata bang Bumjoong, sebelum jadi mualaf, musti disunat dulu"
"Ooh... Iya, sih. Kan sunat wajib hukumnya buat cowok Muslim. Eh, bentar. Lo ngomong apa tadi? Mualaf?"
"Iya. Gue yang mau jadi mualaf"
"Hah?! Alhamdulillah, ya Allah... Akhirnya lo bakalan seiman sama gue. Eh, tapi, kenapa lo mau jadi mualaf? Apa karena lo kehilangan Karina, ya?"
Hongjoong terdiam sejenak, lalu menceritakan lagi kejadian satu bulan yang lalu kepada Seonghwa.
"Ooh... Jadi, karena lo dengerin orang ngaji, akhirnya lo belajar tentang Islam? Hm, gue seneng dengerinnya" ujar Seonghwa.
"Eh, Hwa. Lo tahu, nggak? Gue sempet mimpiin lo, tauk!" sahut Hongjoong.
"Oh ya? Mimpinya indah, nggak?"
"Sayangnya sih, enggak. Malah aneh, kata gue"
"Hah? Aneh gimana?"
"Jadi, waktu itu, gue mimpiin lo pake baju serba putih, gitu. Terus, lo ngajak gue ke tempat yang kata lo indah. Tapi, begitu sampe di sana, gue nggak lihat apapun. Abis itu, lo nyentuh dada gue sambil ngomong, "Tempat ini hanya bisa dilihat oleh orang yang hatinya bersih". Begitulah kira-kira. Terus, tiba-tiba dada gue ngeluarin cahaya, dan abis itu gue kebangun, deh"
"Hmm... Begitu, ya?" Seonghwa mengangguk paham. "Joong, jangan-jangan lo dapet hidayah, lagi"
"Hm? Hidayah? Apaan, tuh?"
"Hidayah tuh kayak... apa, ya? Yaaa semacam petunjuk gitu, lah. Petunjuk dari Tuhan"
"Ooh..."
Seonghwa lalu menyerahkan kotak makanan tersebut kepada Hongjoong sambil berkata, "Oh ya, sampe lupa. Gue iseng bikinin brownies gara-gara nontonin orang bikin ini di IG. Nih, buat lo"
"Waah... Makasih ya, Hwa" ucap Hongjoong.
"Iya, sama-sama. Ngomong-ngomong, sakit nggak, waktu disunat?"
Hongjoong mendadak kaget sekaligus bingung, "Kenapa lo tiba-tiba nanyain soal itu?"
"Hehehe. Gapapa, penasaran aja"
"Hadeh. Yaaa... Sebelum disunat, sih, awalnya gue takut bakalan sakit banget. Tapi, begitu disunat, gue nggak ngerasa apa-apa"
"Oh ya? Emang lo disunatnya pake apa?"
"Pake laser"
"Oalah..." Kemudian Seonghwa mendekati Hongjoong dan berbisik, "Eh, udah disawer berapa sama keluarga lo?"
"Ck, apaan dah, lo? Gue mah udah gede, nggak perlu lah pake saweran segala. Emangnya Mingi yang waktu kecil disawer pake PS1?"
"Anjir. Masih inget aja lo soal cerita itu, hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
l o g i n || ATEEZ (Hongjoong) [✓]
Fanfic[The prequel of "SATU ATAP"] "Hongjoong, lu abis login, ya?" "Login? Lu kata Facebook?" Karena mendengar lantunan ayat suci Al-Quran, Hongjoong memutuskan untuk menjadi mualaf. Setelahnya, banyak kejadian unik dan aneh yang menguji keimanannya. Akan...