16 : Hug

192 38 9
                                    

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Ann💗 :
By, kamu kapan pulang?

Hari ini enggak pulang lagi?

☹️☹️

Membaca pesan yang baru saja ia dapatkan dari istrinya itu berhasil untuk membuat Alby ingin pulang detik ini juga. Dia jadi membayangkan nada manja Bryana ketika memintanya untuk tetap tinggal, pasti sama seperti ketika istrinya itu sedang sakit.

Setelah saat itu Alby tidak pernah mendengar lagi Bryana yang bicara dengan manja padanya. Wanita itu kembali menjadi Bryana yang bicara seadanya, tapi untuk sekarang lebih banyak senyumnya.

Ada banyak perbedaan dari Bryana yang Alby kenal pertama kali. Bryana yang galak, tidak pernah tersenyum dan selalu menolak adanya kontak fisik antara mereka sudah tidak ada lagi.

Saat ini Bryana tidak pernah menolak ketika Alby merangkul, menggenggam tangannya, memeluknya dan bahkan menciumnya. Apa yang terjadi sekarang merupakan hal yang baru juga untuk Alby.

Alby tidak membalasnya, tapi ia langsung menelpon istrinya itu dan memilih untuk berbicara di telepon daripada mengobrol lewat chat.

"Sayang?"

Dia juga sudah mulai terbiasa menggunakan panggilan sayang dan Bryana sama sekali tidak keberatan dengan hal itu.

'Iya, kamu beneran enggak pulang lagi hari ini, By?'

Alby tidak bisa menutupi senyumnya ketika nada manja itu memasuki gendang telinganya. Dalam bayangannya ada Bryana dengan wajah cemberut tengah menatapnya dengan kesal.

Kalau begini rasanya Alby ingin pulang sekarang juga, tapi dia tidak bisa melakukannya karena pekerjaannya belum selesai. Beberapa hari ini ia memang tidak pulang dan menginap di lokasi syuting, tapi Alby memberikan jalan lain jika Istrinya itu sangat ingin bertemunya maka ia bisa datang ke sini.

Tapi, Bryana tidak mau. Mengingat tidak banyak orang yang tau siapa istrinya membuat Bryana tidak mau datang dan bertemu dengan teman-temannya.

"Hm sepertinya begitu. Kenapa? Kamu mau ketemu?" tanya Alby dengan lembut.

'Iya.'

"Maaf, ya. Aku beneran enggak bisa pulang hari ini. Kamu aja yang ke sini, gimana? Enggak perlu ketemu teman-teman atau rekan kerjaku, Ann. Kamu bisa tunggu di dalam mobil aja nanti biar aku yang menghampiri kamu," kata Alby yang merasa tidak tega juga pada istrinya itu.

Lagipula kapan lagi Bryana secara terang-terangan mengaku ingin bertemu dengannya???

Selain itu Alby juga sangat merindukannya. Padahal baru beberapa hari, tapi rasanya sudah berminggu-minggu ia tidak bertemu dengan Bryana.

Sometimes Home Is A PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang