Chapt 09

23 6 4
                                    

Hari ini turun hujan begitu deras, setelah sekian lama awan tak meneteskan air matanya.

Keesokan harinya Azika telah sadar dan kedua orangtua Azika yang mengetahui hal itu merasa gembira karena mereka sudah khawatir sejak kemarin, kini mereka telah berada di dalam Ruang UGD untuk melihat kondisi Azika lebih jelas. Kecuali Kayesha, Alkhavian dan Nalendra, mereka hanya bisa menunggu di luar.

"Azika, kamu habis makan apa nak? kenapa bisa keracunan makanan?" tanya Kirana mengelus rambut sang putri.

Azika menggeleng tanda tak mengetahui apa yang terjadi padanya.

"Kamu kayak begini terakhir kali makan apa?" sedari tadi Naratama hanya berdiam, kemudian melontarkan satu pertanyaan untuk Azika.

"Kue..." lirih Azika.

"Kue? kue apa?" tanya nya lagi.

"Kue dari Nalendra."

Kirana dan Naratama saling menatap satu sama lain, tidak mungkin kan jika Nalendra yang membahayakan Azika? mereka sangat percaya dengan Nalendra, ia adalah anak yang baik dan selalu menjaga Azika dengan baik.

****

Setelah cukup lama kedua orangtua Azika berada di dalam Ruang UGD, kini waktunya Nalendra yang bergiliran masuk.

Nalendra memasuki Ruang UGD untuk melihat kondisi Azika, karena kedua orang tua Azika sudah keluar untuk bergantian masuk dengan teman-teman nya.

Ketika Azika mendengar suara pintu terbuka dari ruangan itu ia segera mengalihkan pandangan nya.

Di pintu itu terdapat Nalendra dengan seragam Putih-Abu nya. Karena sepulang sekolah ia langsung datang ke Rumah sakit.

Nalendra berjalan pelan kearah Azika.
"Gimana keadaan kamu?" tanya nya.

"Udah mendingan"

Nalendra menunduk, ingin menjelaskan apapun itu agar Azika tidak mengira jika karena kue miliknya ia tiba-tiba mengalami keracunan makanan.

"Azika, aku gatau kamu kayak gini karena kue dari aku atau mungkin karena hal lain. Tapi, kalau misalkan memang karena kue dari aku, kamu bisa kan percaya sama aku? aku ga mungkin ngelakuin hal jahat ke kamu." Nalendra benar-benar merasa bersalah meskipun ia tidak mengetahui yang sebenarnya, tapi ia tetap merasa bersalah dan terus berpikir jika Azika seperti itu karena kue darinya.

"Gue juga ga tau penyebabnya?"

"Kue itu dari kak Alana, dan gue tau kak Alana ga mungkin ngelakuin hal yang bisa ngebahayain gue, jadi tenang aja. Gue percaya kok"

Nalendra menunduk menghalangi tatap muka dengan Azika, sungguh ia ingin jujur jika kue itu bukan di buat oleh Alana melainkan dirinya.

"Kue itu.. aku yang buat, bukan kak Alana" Nalendra memberanikan diri untuk jujur meskipun ada rasa malu pada dirinya.

Azika membulatkan kedua netranya, "Hah?" kaget Azika menaikkan kedua alisnya.

"Terus ngapain bilang dari kak Alana?" sambung nya.

Nalendra menahan rasa malu, kemudian membuang muka dari pandangan Azika. "Gapapa." singkat, padat, dan tidak mau menjelaskan.

Lovhord Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang