Move On - Bab 4

251 40 12
                                    

Happy Reading!!!

***

“El, rumah lo—”

“Aku-kamu, Ni,” sela Nathael mengingatkan. Membuat Agni meringis. Jujur ia belum terbiasa. Apalagi Nathael terlalu asing untuknya.

Ya wajar sih, baru juga beberapa hari bertemu dan dekat. Meskipun pernah satu sekolah, mereka tidak pernah sengaja berinteraksi. Tidak heran kalau masih kaku.

“Rumah kamu kok rame banget sih?”

Jujur saja kegugupan langsung menyerang Agni ketika mobil yang Nathael kendarai berhenti di sebuah rumah besar dengan beberapa mobil terparkir. Entah milik siapa saja.

Dulu saat berkunjung ke rumah Jaiz, Agni tidak segugup ini. Selain karena Jaiz hanya memiliki ibu sebagai orang tua yang tersisa, ia juga merasa siap dan percaya diri, karena menurutnya tidak ada celah untuk orang tua Jaiz tidak menyukainya. Tapi sekarang … belum apa-apa saja Agni sudah keringetan.

“Kamu jangan kaget,” terkekeh pelan, Nathael kemudian menatap ke depan, mencoba mengabsen mobil siapa saja yang ada di pekarangan rumah orang tuanya. “Keluargaku memang banyak. Dan heboh adalah hobi mereka,” kali ini Nathael mendengus mengingat itu. Meski jujur, dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia merindukan kehebohan mereka.

Nathael rindu becanda selepas dan seringan dulu. Tapi semenjak fakta bahwa Mutiara lebih menyukai Nathan, semuanya jadi tak sama lagi. Ia tidak bisa menikmati candaan orang-orang di sekitarnya, sekalipun hubungannya dengan sang kembaran sudah berangsur membaik.

Ah, tapi sudah lah. Itu sudah lama berlalu, dan sekarang rencananya adalah membangun kehidupan yang baru. Yang tidak ada Mutiara di dalamnya. Hanya ia dan Agni saja. Nathael akan usahakan semuanya sempurna.

“Tapi kamu gak perlu khawatir. Mereka semua baik kok,” liriknya dengan seulas senyum diberikan pada Agni yang masih menduduki jok di sampingnya. “Mungkin ada beberapa orang yang harus kamu hindari,” kata Nathael masih dengan senyum tampannya yang sesaat mampu membuat Agni bergeming.

“Kenapa?” tentu saja Agni penasaran.

“Mereka resek. Kamu jangan sampai kehasut sama mereka. Dan aku saranin kamu jangan ambil hati ucapan mereka. Cukup masuk kuping kanan lalu keluar lewat kuping kiri.”

Sial, apa yang Nathael ucapkan malah membuat Agni semakin gugup dan khawatir. Agni takut tidak bisa membawa diri dan berakhir tidak disukai keluarga calon suaminya.

Beda dengan Agni yang cemas, Nathael malah justru menahan senyumnya. Merasa lucu dengan ekspresi yang di tampilkan Agni saat ini. Tapi karena tidak tega, Nathael akhirnya menenangkan calon istrinya. Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Keluarganya bukan sosok yang berbahaya, bukan pula jelmaan medusa yang patut ditakuti. Keluarganya hanya manusia biasa yang suka berdrama.

Sepertinya suatu saat nanti Nathael akan meminta Agni membuatkan naskah cerita untuk diperankan keluarganya.

Ah, ya, jika penasaran dengan keluarganya, cerita mereka ada di novelt°°n, judulnya Menikah Muda, Sahabat yang Kunikahi, Rapa & Cleona; Menjaga hati, Married With Ex-Boyfriend. Cari akun penulis Leni Septiani. (Maaf sekalian promosi, haha).

Nathael baru akan membuka pintu mobilnya saat kemudian teringat sesuatu. “Oh iya, di dalam juga pasti ada Mario, Bian plus istrinya, kalau kembaranku sama Mutiara, mereka memang tinggal di sini setelah melahirkan kemarin.”

“Mereka masih ingat aku gak?” Agni perlu tahu agar ia bisa menentukan bagaimana sikapnya terhadap mereka. Namun Nathael malah justru mengedikan bahu, membuatnya sontak meloloskan dengusan. Calon suaminya itu benar-benar tidak membantu.

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang